Kenalkan Kuliner Indonesia, KBRI Dhaka Gelar 'Indonesian Food Festival'
A
A
A
DHAKA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dhaka menggelar Indonesian Food Festival 2019 bertajuk “Taste of Indonesia”. Acara selama sepekan ini merupakan salah satu cara kedutaan memperkenalkan keragaman kuliner Indonesia kepada masyarakat Bangladesh.
Festival kuliner tersebut akan berlangsung hingga 6 September 2019. KBRI Dhaka bekerjasama dengan Hotel Pan Pacific Sonargaon untuk menyukseskannya.
Selama sepekan ini, masyarakat Bangladesh akan dimanjakan dengan kuliner dari berbagai wilayah Nusantara. Kedua chef asal Indonesia, Chef Eko Cahyo dan Chef Krisnamurti Damarjati akan menyajikan menu dari salah satu daerah di Indonesia secara khusus dan berbeda selama festival berlangsung.
Untuk membuka Indonesian Food Festival 2019, KBRI Dhaka mengundang Duta Besar dari negara sahabat, pejabat Pemerintah Bangladesh, teman Indonesia di Bangladesh, dan tamu undangan lainnya pada Gala Dinner. Lebih dari 20 kuliner khas Indonesia seperti Sop Buntut, Kambing Guling, Ayam Goreng Serundeng, dan Cumi-Cumi Balado disajikan dalam Gala Dinner.
Selama tujuh hari penuh berbagai sajian kuliner Nusantara yang menggugah selera menjadi menu utama santapan makan malam di Café Bazar, Hotel Pan Pacific Sonargaon Dhaka. Guest Chef Eko Cahyo dan tim menyiapkan lebih dari 30 menu makanan Indonesia dari berbagai daerah untuk disajikan. Menu buffet sajian kuliner di Indonesian Food Festival 2019 dapat dinikmati oleh para tamu pada waktu makan malam, dari pukul 18.30 hingga pukul 23.00. Setiap malam, para tamu juga dihibur dengan tarian tradisional Indonesia yang dibawakan langsung oleh penari dari Tanah Air.
Masyarakat Bangladesh sangat antusias mencicipi hidangan kuliner Indonesia. Dalam waktu tiga hari penyelenggaraan saja, reservasi tamu telah mencapai lebih dari 400 orang.
"Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam karena keragaman etnis dan budayanya. Indonesia yang terkenal sebagai sumber rempah-rempah dan menjadi incaran berbagai bangsa di masa lampau, mendapatkan banyak pengaruh kuliner termasuk dari Asia Selatan. Bumbu yang beragam serta rasa yang pedas atau manis menjadi ciri khas dari hidangan kuliner Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina P. Soemarno saat membuka festival.
Dubes Rina mengatakan Indonesia dan Bangladesh memiliki banyak kemiripan, termasuk dalam hal kuliner. Dia mencontohkan, Rendang Indonesia mirip rasanya dengan Beef Kala Bhuna yang merupakan makanan khas Bangladesh. "Hanya saja, kuliner Indonesia masih belum dikenal khalayak umum di Bangladesh, sehingga KBRI Dhaka menggelar Indonesian Food Festival untuk lebih memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada masyarakat Bangladesh," ujar diplomat perempuan Indonesia tersebut dalam keterangan pers KBRI Dhaka yang diterima SINDOnews.com, Rabu (4/9/2019).
Foto/KBRI Dhaka
Para tamu undangan yang hadir pada Gala Dinner memberikan respons yang sangat positif dan memuji masakan yang disajikan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang menambah. Ketika menikmati hidangan kuliner Indonesia, para tamu dihibur dengan tarian-tarian tradisional Nusantara seperti Tari Cendrawasih dan Tari Genjring yang dibawakan oleh mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, tiga penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tahun 2019 asal Bangladesh yang baru kembali dari Indonesia juga menunjukkan kemampuannya dalam menampilkan tari-tarian Indonesia. Dalam kesempatan itu, ketiga alumni BSBI menampilkan Tari Indonesiaku dan Tari Kancet Nyelama dari Kalimantan.
Festival kuliner tersebut akan berlangsung hingga 6 September 2019. KBRI Dhaka bekerjasama dengan Hotel Pan Pacific Sonargaon untuk menyukseskannya.
Selama sepekan ini, masyarakat Bangladesh akan dimanjakan dengan kuliner dari berbagai wilayah Nusantara. Kedua chef asal Indonesia, Chef Eko Cahyo dan Chef Krisnamurti Damarjati akan menyajikan menu dari salah satu daerah di Indonesia secara khusus dan berbeda selama festival berlangsung.
Untuk membuka Indonesian Food Festival 2019, KBRI Dhaka mengundang Duta Besar dari negara sahabat, pejabat Pemerintah Bangladesh, teman Indonesia di Bangladesh, dan tamu undangan lainnya pada Gala Dinner. Lebih dari 20 kuliner khas Indonesia seperti Sop Buntut, Kambing Guling, Ayam Goreng Serundeng, dan Cumi-Cumi Balado disajikan dalam Gala Dinner.
Selama tujuh hari penuh berbagai sajian kuliner Nusantara yang menggugah selera menjadi menu utama santapan makan malam di Café Bazar, Hotel Pan Pacific Sonargaon Dhaka. Guest Chef Eko Cahyo dan tim menyiapkan lebih dari 30 menu makanan Indonesia dari berbagai daerah untuk disajikan. Menu buffet sajian kuliner di Indonesian Food Festival 2019 dapat dinikmati oleh para tamu pada waktu makan malam, dari pukul 18.30 hingga pukul 23.00. Setiap malam, para tamu juga dihibur dengan tarian tradisional Indonesia yang dibawakan langsung oleh penari dari Tanah Air.
Masyarakat Bangladesh sangat antusias mencicipi hidangan kuliner Indonesia. Dalam waktu tiga hari penyelenggaraan saja, reservasi tamu telah mencapai lebih dari 400 orang.
"Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam karena keragaman etnis dan budayanya. Indonesia yang terkenal sebagai sumber rempah-rempah dan menjadi incaran berbagai bangsa di masa lampau, mendapatkan banyak pengaruh kuliner termasuk dari Asia Selatan. Bumbu yang beragam serta rasa yang pedas atau manis menjadi ciri khas dari hidangan kuliner Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Bangladesh Rina P. Soemarno saat membuka festival.
Dubes Rina mengatakan Indonesia dan Bangladesh memiliki banyak kemiripan, termasuk dalam hal kuliner. Dia mencontohkan, Rendang Indonesia mirip rasanya dengan Beef Kala Bhuna yang merupakan makanan khas Bangladesh. "Hanya saja, kuliner Indonesia masih belum dikenal khalayak umum di Bangladesh, sehingga KBRI Dhaka menggelar Indonesian Food Festival untuk lebih memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada masyarakat Bangladesh," ujar diplomat perempuan Indonesia tersebut dalam keterangan pers KBRI Dhaka yang diterima SINDOnews.com, Rabu (4/9/2019).
Foto/KBRI Dhaka
Para tamu undangan yang hadir pada Gala Dinner memberikan respons yang sangat positif dan memuji masakan yang disajikan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang menambah. Ketika menikmati hidangan kuliner Indonesia, para tamu dihibur dengan tarian-tarian tradisional Nusantara seperti Tari Cendrawasih dan Tari Genjring yang dibawakan oleh mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta.
Selain itu, tiga penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tahun 2019 asal Bangladesh yang baru kembali dari Indonesia juga menunjukkan kemampuannya dalam menampilkan tari-tarian Indonesia. Dalam kesempatan itu, ketiga alumni BSBI menampilkan Tari Indonesiaku dan Tari Kancet Nyelama dari Kalimantan.
(mas)