Militer Iran Akui Lakukan Sejumlah Misi Rahasia
A
A
A
TEHERAN - Komandan Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengakui bahwa Teheran telah melakukan sejumlah misi rahasia. Mousavi kemudian menyebut Iran akan terus melakukan misi semacam ini.
Mousavi mengatakan, ada sejumlah misi yang dilakukan oleh militer Iran yang tidak dipublikasikan kepada media. Misi tersebut, papar Mousavi, pada umumnya yang melibatkan dinas intelijen khusus.
"Beberapa tindakan yang baru-baru ini diambil oleh tentara tidak tercermin (di media) karena alasan keamanan dan intelijen khusus. Tren ini akan berlanjut untuk beberapa operasi penting dan rahasia untuk melindungi kepentingan kami," ucap Mousavi.
"Melakukan operasi besar tanpa nama dan tanpa propaganda memiliki nilai lebih. Fakta bahwa kami mempertaruhkan nyawa melawan musuh dan mereka merasa tamparan kami cukup untuk kami," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (3/9).
Iran telah dituduh mengganggu kestabilan kawasan itu dalam berbagai cara, termasuk dukungannya untuk kelompok-kelompok teroris dan proksi dan program misilnya yang berkelanjutan.
Proxy Iran di Yaman dan Irak telah menargetkan sekutu Amerika Serikat (AS) dengan serangan drone dan rudal, sementara Garda Revolusi Iran menangkap kapal tanker minyak berbendera Inggris Stena Impero pada bulan Juli 2019.
Mousavi mengatakan, ada sejumlah misi yang dilakukan oleh militer Iran yang tidak dipublikasikan kepada media. Misi tersebut, papar Mousavi, pada umumnya yang melibatkan dinas intelijen khusus.
"Beberapa tindakan yang baru-baru ini diambil oleh tentara tidak tercermin (di media) karena alasan keamanan dan intelijen khusus. Tren ini akan berlanjut untuk beberapa operasi penting dan rahasia untuk melindungi kepentingan kami," ucap Mousavi.
"Melakukan operasi besar tanpa nama dan tanpa propaganda memiliki nilai lebih. Fakta bahwa kami mempertaruhkan nyawa melawan musuh dan mereka merasa tamparan kami cukup untuk kami," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (3/9).
Iran telah dituduh mengganggu kestabilan kawasan itu dalam berbagai cara, termasuk dukungannya untuk kelompok-kelompok teroris dan proksi dan program misilnya yang berkelanjutan.
Proxy Iran di Yaman dan Irak telah menargetkan sekutu Amerika Serikat (AS) dengan serangan drone dan rudal, sementara Garda Revolusi Iran menangkap kapal tanker minyak berbendera Inggris Stena Impero pada bulan Juli 2019.
(esn)