Ribuan Orang Ramaikan Perang Tomat

Kamis, 29 Agustus 2019 - 10:54 WIB
Ribuan Orang Ramaikan...
Ribuan Orang Ramaikan Perang Tomat
A A A
BUNOL - Ribuan orang saling melemparkan 145 ton tomat kemarin. Aksi itu mengakibatkan tomat-tomat pecah dan hancur hingga warna merah menutupi kota Bunol, Spanyol.

Penyelenggara festival tahunan La Tomatina itu menyediakan ratusan ton yang sudah sangat matang menggunakan enam truk besar. Massa segera menggunakan tomat-tomat itu untuk saling lempar sehingga kota itu menjadi lautan warna pink dan merah.

Beberapa orang menggunakan kaca mata untuk melindungi mata mereka dan beberapa gedung dilapisi terpal agar dinding tak ikut berubah warna. Adapun sejumlah orang lainnya mandi cairan tomat dan membuat kota itu seakan menjadi kanvas lukisan seni modern.

La Tomatina merupakan festival yang bermula dari pertengkaran spontan antar warga desa pada 1945. Festival itu sempat dilarang sementara selama 1950-an oleh diktator Prancis Jenderal Francisco Franco.

Meski demikian, festival itu kembali hidup dan semakin populer di penjuru Spanyol pada 1980-an dan mampu menarik banyak pengunjung dari luar wilayah dan luar negeri.

Pemerintah kota telah menyediakan lebih dari 20.000 tiket untuk para pengunjung festival tahun ini.

Festival ini selalu digelar pada Rabu terakhir di bulan Agustus setiap tahun di kota Bunol, dekat Valencia, Spanyol. Kegiatan ini pun disebut sebagai “Perang Makanan Terbesar di Dunia” karena menggunakan lebih dari seratus ton tomat matang yang dilemparkan ke jalanan kota.

Sejak 2013, pengunjungnya sudah mencapai sekitar 40.000 hingga 50.000 orang. Mereka bersuka ria bersama populasi Bunol yang hanya 9.000 orang. Sejak 2013, tiket resmi dibatasi sehingga hanya ada 20.000 orang saja yang dapat mengikuti festival itu. Langkah pembatasan ini dilakukan agar para pengunjung tetap dapat menikmati festival tanpa kelebihan orang.

Karena akomodasi untuk para turis sangat terbatas dalam festival ini maka banyak pengunjung yang memilih tinggal di Valencia yang letaknya hanya 38 km dari Bunol. Mereka nanti akan menuju Bunol menggunakan bus atau kereta.

Sebagai persiapan menjelang festival, biasanya para pemilik toko menggunakan terpal besar untuk menutupi bagian depan tokonya agar tidak terkena lemparan tomat. Sekitar pukul 11 siang, truk-truk pembawa tomat sudah datang ke pusat kota, Plaza del Pueblo.

Tomat-tomat itu didatangkan dari Extremadura yang harga tomat masih lebih murah dibandingkan di kota. Festival ini akan dimulai saat satu orang naik ke tiang kayu setinggi gedung dua lantai dan orang itu dapat mengambil daging di ujung tiang.

Tanda dimulainya perang tomat adalah saat meriam air ditembakkan ke ribuan orang dan kekacauan penuh kegembiraan dimulai. Perang tomat akan dihentikan setelah berlangsung selama satu jam. Pada saat itu, tak ada lagi tomat yang dapat dilemparkan karena telah hancur semua.

Proses pembersihan pun dimulai dengan menggunakan truk pemadam kebakaran yang menyemprotkan air ke jalanan. Otoritas lebih fokus membersihkan kota itu dibandingkan menyiram para pengunjung jadi beberapa orang turun ke Sungai Bunol untuk mandi. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0950 seconds (0.1#10.140)