Iran Peringatkan Israel Tak Lagi Serang Suriah dan Irak
A
A
A
TEHERAN - Iran melemparkan peringatan kepada Israel, setelah Tel Aviv melancarkan sejumlah serangan di kawasan. Teheran mengatakan, Tel Aviv harus memahami bahwa serangan baru-baru ini di wilayah itu akan memiliki konsekuensi, karena Irak, Suriah, dan Libanon memiliki hak untuk mempertahanan diri.
Serangan udara Israel menghantam posisi militer milik sebuah kelompok Palestina di Lebanon, dekat perbatasan Suriah. Sebelum ini, rezim Zionis menggempur wilayah Suriah dan Irak dengan klaim menargetkan fasilitas militer Teheran dan militan pro-Iran.
"Israel harus memahami konsekuensi dari tindakan agresifnya dan bahwa tindakan itu harus dibayar mahal," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (26/8).
Sementara itu, sebelumnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui bahwa Israel memang menyerang situs "drone pembunuh" Iran di wilayah Suriah. Tujuannya untuk mencegah militer Teheran melakukan serangan dengan drone tersebut ke negara Yahudi.
"Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun. Pasukan kami beroperasi di setiap sektor melawan agresi Iran. Saya telah mengarahkan agar pasukan kami bersiap untuk skenario apa pun. Kami akan terus mengambil tindakan tegas dan bertanggung jawab terhadap Iran dan kuasanya untuk keamanan Israel," kata Netanyahu.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Michael Richard Pompeo kemudian mengatakan, ia mendukung langkah militer Israel tersebut. Melalui Twitter, Pompeo mengaku telah berbicara dengan Netanyahu pada hari Minggu mengenai serangan udara di Suriah.
"Saya menyatakan dukungan saya atas hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman yang ditimbulkan oleh Korps Garda Revolusi Iran dan untuk mengambil tindakan guna mencegah serangan terhadap aset-aset Israel yang akan segera terjadi," tulis Pompeo.
Serangan udara Israel menghantam posisi militer milik sebuah kelompok Palestina di Lebanon, dekat perbatasan Suriah. Sebelum ini, rezim Zionis menggempur wilayah Suriah dan Irak dengan klaim menargetkan fasilitas militer Teheran dan militan pro-Iran.
"Israel harus memahami konsekuensi dari tindakan agresifnya dan bahwa tindakan itu harus dibayar mahal," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (26/8).
Sementara itu, sebelumnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui bahwa Israel memang menyerang situs "drone pembunuh" Iran di wilayah Suriah. Tujuannya untuk mencegah militer Teheran melakukan serangan dengan drone tersebut ke negara Yahudi.
"Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun. Pasukan kami beroperasi di setiap sektor melawan agresi Iran. Saya telah mengarahkan agar pasukan kami bersiap untuk skenario apa pun. Kami akan terus mengambil tindakan tegas dan bertanggung jawab terhadap Iran dan kuasanya untuk keamanan Israel," kata Netanyahu.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Michael Richard Pompeo kemudian mengatakan, ia mendukung langkah militer Israel tersebut. Melalui Twitter, Pompeo mengaku telah berbicara dengan Netanyahu pada hari Minggu mengenai serangan udara di Suriah.
"Saya menyatakan dukungan saya atas hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman yang ditimbulkan oleh Korps Garda Revolusi Iran dan untuk mengambil tindakan guna mencegah serangan terhadap aset-aset Israel yang akan segera terjadi," tulis Pompeo.
(esn)