Menhan AS: Uji Coba Rudal Pesan untuk China

Kamis, 22 Agustus 2019 - 13:29 WIB
Menhan AS: Uji Coba...
Menhan AS: Uji Coba Rudal Pesan untuk China
A A A
WASHINGTON - Pentagon awal pekan ini mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba rudal jelajah yang dimodifikasi guna mencapai sasaran sejauh lebih dari 500 km. Terkait hal itu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper, mengatakan uji coba itu ditujukan untuk China.

Hal itu diungkapkan Esper saat wawancara dengan Fox News Channel saat ditanya apakah uji coba itu ditujukan untuk mengirim pesan ke China, Rusia, atau Korea Utara (Korut). Esper mengindikasikan bahwa kekhawatiran utama AS saat ini adalah China.

"Kami ingin memastikan bahwa kami, sebagaimana kami perlukan, memiliki kemampuan untuk mencegah perilaku buruk China dengan memiliki kemampuan kami sendiri untuk dapat menyerang pada jarak menengah," ujarnya seperti dilansir dari Nikkei, Kamis (22/8/2019).

Dalam kesempatan itu, Esper juga ditanya mengenai kecelakaan uji coba roket di Rusia pada bulan ini yang oleh pejabat AS dikaitkan dengan progtam rudal jelajah Kremlin.

"Jelas mereka berusaha memperluas persenjataan nuklir strategisnya untuk berurusan dengan Amerika Serikat," katanya, serasa menambahkan bahwa semua senjata baru senacam itu harus dimasukkan dalam perjanjian pengurangan senjata strategis di masa depan.

"Saat ini kemungkinan ujung rudal jelajah nuklir INF Rusia menghadap ke Eropa, dan itu bukan hal yang baik," ucapnya.

Perjanjian Rudal Jarak Menengah (INF) yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet membatasi pengembangan, produksi, dan penyebaran rudal berbasis darat yang dapat menyerang di mana saja antara jarak 500 dan 5.500 kilometer.

Washington secara resmi menarik diri dari pakta yang ditandatangani pada 1987 dengan Rusia pada 2 Agustus lalu. AS menuding Moskow telah melanggar perjanjian itu, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Kremlin.

China sendiri bukanlah tudak termasuk dalam pihak perjanjian INF, namun memiliki gudang senjata rudal jarak menengah barbasis darat.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0618 seconds (0.1#10.140)