Embargo Senjata Iran Dicabut, AS Wanti-wanti Munculnya Kekacauan Baru

Rabu, 21 Agustus 2019 - 11:36 WIB
Embargo Senjata Iran...
Embargo Senjata Iran Dicabut, AS Wanti-wanti Munculnya Kekacauan Baru
A A A
NEW YORK - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, memperingatkan munculnya kekacauan baru ketika embargo senjata PBB terhadap Iran dan larangan perjalanan pemimpin pasukan Quds berakhir pada Oktober 2020 mendatang. Ia pun mendorong masyarakat internasional untuk mencari cara bagaimana menghentikan Iran.

Peringatan itu diungkapkan Pompeo dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang perdamaian dan tantangan keamanan Timur Tengah.

Dalam pertemuan itu juga Pompeo menyerukan kerja sama yang lebih besar di wilayah Timur Tengah untuk menghasilkan pemikiran segar untuk menyelesaikan permasalahan lama. Ia merujuk pada sejumlah masalah termasuk konflik di Libya dan Suriah serta keretakan antara beberapa negara Teluk dengan Qatar.

Ia juga menyoroti permasalahan Iran. Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak pemerintahan Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan internasional untuk mengekang ambisi nuklir Iran tahun lalu dan mulai menjatuhkan sanksi.

"Karena AS menyatakan niat kami untuk membuat semua pembelian minyak Iran menjadi nol pada bulan April, Ayatollah telah melakukan semua upaya kampanye diplomasi pemerasan," katanya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/8/2019).

Ia juga menyatakan Iran telah melanggar batas yang diberlakukan oleh perjanjian nuklir 2015, melakukan uji coba rudal balistik dan merampas tanker di Selat Hormuz.

Di bawah kesepakatan nuklir Iran, embargo senjata PBB terhadap negara itu dan larangan bepergian terhadap komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani akan berakhir tahun depan. Pasukan Quds adalah perpanjangan tangan Garda Revolusi Iran (IRGC) di luar negeri.

Pompeo mengatakan Departemen Luar Negeri AS telah memasang jam di situs webnya yang menghitung mundur untuk penghapusan langkah-langkah tersebut.

"Komunitas internasional akan memiliki banyak waktu untuk melihat berapa lama sampai Iran terbebas dari belenggu untuk menciptakan kekacauan baru, dan mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi, balik menuduh jika AS adalah penyebab ketidakamanan dan ketidakstabilan di Timur Tengah dengan kehadiran militernya. "Aliran persenjataan Amerika yang tak terkendali ke wilayah ini, yang telah mengubahnya menjadi tong bubuk mesiu," ujarnya.

“Sementara kita tidak mencari konfrontasi, kita tidak bisa dan tidak akan tetap acuh tak acuh terhadap pelanggaran kedaulatan kita. Karena itu, untuk mengamankan perbatasan dan kepentingan kami, kami akan dengan penuh semangat menggunakan hak bawaan kami untuk membela diri,” katanya kepada Dewan Keamanan.
(ian)
Berita Terkait
Amerika Serikat Blacklist...
Amerika Serikat Blacklist Menteri Dalam Negeri Iran
Iran Akan Pertimbangkan...
Iran Akan Pertimbangkan Negosiasi Langsung dengan Amerika Serikat
Seberapa Penting Timur...
Seberapa Penting Timur Tengah bagi Amerika Serikat?
Iran: Pengusiran Amerika...
Iran: Pengusiran Amerika Serikat dari Afghanistan 'Memalukan'
Menurut Presiden Iran,...
Menurut Presiden Iran, Amerika Serikat Bersalah dalam Serangan Israel di Gaza
Presiden Iran Kritik...
Presiden Iran Kritik Amerika Serikat, Samakan Sanksi dengan Perang
Berita Terkini
Presiden Negara NATO...
Presiden Negara NATO Sebut Jalan Kemenangan Perang Ukraina atas Rusia Telah Hancur
13 menit yang lalu
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi...
Jurnalis WNI: Saya Diinterogasi dan Ditahan di Singapura 2 Kali karena Menulis tentang Palestina
1 jam yang lalu
Militer Pakistan Umumkan...
Militer Pakistan Umumkan Telah Tembak Jatuh 77 Drone Israel yang Dioperasikan India
1 jam yang lalu
India Sangkal Sistem...
India Sangkal Sistem Rudal S-400-nya Hancur Diserang Jet Tempur JF-17 Pakistan
2 jam yang lalu
Benang Merah antara...
Benang Merah antara Jenderal Pakistan, Osama bin Laden, dan Senjata Nuklir
2 jam yang lalu
Ini Jawaban Rusia setelah...
Ini Jawaban Rusia setelah Ditekan untuk Gencatan Senjata 30 Hari dengan Ukraina
3 jam yang lalu
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved