Video Pangeran Inggris di 'Rumah Seks' Epstein Memaksa Istana Bicara
A
A
A
LONDON - Sebuah video yang dipublikasikan media Inggris memperlihatkan Pangeran Andrew atau Duke of York melambai-lambaikan tangan kepada seorang wanita muda dari mansion Jeffery Epstein di New York. Rumah mewah miliarder yang bunuh diri di penjara Amerika Serikat (AS) itulah yang dilaporkan sebagai "rumah seks" tempat gadis-gadis di bawah umur dijadikan budak seks.
Video itu memaksa pihak Istana Buckingham angkat bicara. Video berdurasi singkat dan buram itu dirilis oleh Mail on Sunday.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria yang diidentifikasi oleh surat kabar itu sebagai Pangeran Andrew, putra kedua Ratu Elizabeth II. Pria itu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal kepada seorang wanita muda berambut coklat di ambang pintu rumah Epstein di New York.
Setelah saling bertukar sapa dengan si rambut coklat, sang pangeran memberinya anggukan, dan kemudian melihat sekilas ke pintu seolah-olah untuk memastikan bahwa tidak ada paparazzi yang melihat.
Beberapa saat sebelum Pangeran Andrew muncul di ambang pintu, Epstein sendiri terlihat meninggalkan rumah mewah itu ditemani oleh seorang gadis berambut pirang.
Video itu diambil Desember 2010, dua tahun setelah Epstein dihukum karena memaksa gadis di bawah umur untuk pelacuran. Tindakan itu membuatnya dijatuhi hukuman 18 bulan penjara.
Istana Buckingham mengklaim Pangeran Andrew tidak mengetahui adanya kesalahan yang terjadi di mansion itu. "Ia telah terkejut oleh laporan baru-baru ini tentang dugaan kejahatan yang dilakukan Jeffrey Epstein," kata pihak istana.
"Yang Mulia menyesalkan eksploitasi manusia mana pun dan ia akan memaafkan (laporan yang menyudutkannya), berpartisipasi dalam atau mendorong perilaku seperti itu menjijikkan," lanjut pihak istana, seperti dikutip Russia Today, Senin (19/8/2019).
Meski Pangeran Andrew merasa tidak terlibat dalam skandal seks gadis di bawah umur, namun dokumen pengadilan AS mengklaim bahwa sang pangeran secara tidak patut menyentuh seorang wanita di apartemen Epstein di Manhattan, dan memaksa wanita lain untuk berhubungan seks dengannya di sebuah pulau pribadi Karibia yang dimiliki oleh mendiang pemodal Amerika itu.
Epstein ditemukan tewas di sel penjaranya pada hari Minggu, 11 Agustus 2019 dalam apa yang dianggap pemeriksa medis sebagai tindakan bunuh diri. Sejumlah investigasi sedang berlangsung, namun keadaan itu memicu spekulasi sehubungan dengan dokumen pengadilan yang baru dirilis, di mana dokumen itu berisi informasi memberatkan para "pemain kuat" dalam lingkaran skandalnya.
Video itu memaksa pihak Istana Buckingham angkat bicara. Video berdurasi singkat dan buram itu dirilis oleh Mail on Sunday.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria yang diidentifikasi oleh surat kabar itu sebagai Pangeran Andrew, putra kedua Ratu Elizabeth II. Pria itu melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal kepada seorang wanita muda berambut coklat di ambang pintu rumah Epstein di New York.
Setelah saling bertukar sapa dengan si rambut coklat, sang pangeran memberinya anggukan, dan kemudian melihat sekilas ke pintu seolah-olah untuk memastikan bahwa tidak ada paparazzi yang melihat.
Beberapa saat sebelum Pangeran Andrew muncul di ambang pintu, Epstein sendiri terlihat meninggalkan rumah mewah itu ditemani oleh seorang gadis berambut pirang.
Video itu diambil Desember 2010, dua tahun setelah Epstein dihukum karena memaksa gadis di bawah umur untuk pelacuran. Tindakan itu membuatnya dijatuhi hukuman 18 bulan penjara.
Istana Buckingham mengklaim Pangeran Andrew tidak mengetahui adanya kesalahan yang terjadi di mansion itu. "Ia telah terkejut oleh laporan baru-baru ini tentang dugaan kejahatan yang dilakukan Jeffrey Epstein," kata pihak istana.
"Yang Mulia menyesalkan eksploitasi manusia mana pun dan ia akan memaafkan (laporan yang menyudutkannya), berpartisipasi dalam atau mendorong perilaku seperti itu menjijikkan," lanjut pihak istana, seperti dikutip Russia Today, Senin (19/8/2019).
Meski Pangeran Andrew merasa tidak terlibat dalam skandal seks gadis di bawah umur, namun dokumen pengadilan AS mengklaim bahwa sang pangeran secara tidak patut menyentuh seorang wanita di apartemen Epstein di Manhattan, dan memaksa wanita lain untuk berhubungan seks dengannya di sebuah pulau pribadi Karibia yang dimiliki oleh mendiang pemodal Amerika itu.
Epstein ditemukan tewas di sel penjaranya pada hari Minggu, 11 Agustus 2019 dalam apa yang dianggap pemeriksa medis sebagai tindakan bunuh diri. Sejumlah investigasi sedang berlangsung, namun keadaan itu memicu spekulasi sehubungan dengan dokumen pengadilan yang baru dirilis, di mana dokumen itu berisi informasi memberatkan para "pemain kuat" dalam lingkaran skandalnya.
(mas)