Rouhani: Teluk Persia Tidak Butuh Pasukan Asing
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menekankan bahwa negara-negara pesisir Teluk Persia mampu menjaga keamanan wilayahnya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa sejumlah langkah yang diambil Amerika Serikat (AS) tidak lain untuk menjarah aset negara-negara Muslim.
Dalam pertemuan kabinet, Rouhani mengatakan seruan AS untuk membentuk koalisi baru di Teluk Persia dan Laut Oman adalah dangkal dan tidak praktis.
"Tidak diragukan lagi, tidak peduli berapa banyak dari seruan ini dipraktekkan, (seruan) itu tidak akan melakukan apa pun untuk membantu keamanan di wilayah tersebut," kata Rouhani seperti disitir dari kantor berita Iran, Mehr, Rabu (14/8/2019).
AS baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membentuk pasukan koalisi untuk melindungi pengiriman di Selat Hormuz dari apa yang disebutnya sebagai ancaman Iran. AS secara resmi telah meminta Jerman, Inggris, dan Prancis untuk berpartisipasi dalam koalisi.
Jerman, melalui Menteri Luar Negeri Heiko Maas, dan Jepang menolak bergabung dengan pasukan itu. Sementara Prancis telah menyatakan keberatan. Namun, Inggris dan Israel mengatakan mereka akan bergabung dengan koalisi.
"Republik Islam Iran, bersama negara-negara pesisir Teluk Persia lainnya, siap untuk menjamin keamanan di wilayah ini," tegasnya
"Negara-negara kawasan, melalui persatuan dan dialog, dapat menjaga keamanan mereka sendiri, dan tindakan serta klaim AS tidak akan menguntungkan mereka sedikit pun," cetus Rouhani.
Rouhani pun menyinggung klaim Israel untuk bergabung dengan koalisi AS di Teluk Persia.
“Israel sebaiknya menjaga keamanan di mana mereka berada jika mereka bisa! Meskipun, di mana pun mereka hadir, mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa tidak aman, pembantaian, dan teror. Pelaku utama terorisme, perang, dan pembantaian di wilayah ini adalah rezim pendudukan Israel," tukas Rouhani.
Dalam pertemuan kabinet, Rouhani mengatakan seruan AS untuk membentuk koalisi baru di Teluk Persia dan Laut Oman adalah dangkal dan tidak praktis.
"Tidak diragukan lagi, tidak peduli berapa banyak dari seruan ini dipraktekkan, (seruan) itu tidak akan melakukan apa pun untuk membantu keamanan di wilayah tersebut," kata Rouhani seperti disitir dari kantor berita Iran, Mehr, Rabu (14/8/2019).
AS baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membentuk pasukan koalisi untuk melindungi pengiriman di Selat Hormuz dari apa yang disebutnya sebagai ancaman Iran. AS secara resmi telah meminta Jerman, Inggris, dan Prancis untuk berpartisipasi dalam koalisi.
Jerman, melalui Menteri Luar Negeri Heiko Maas, dan Jepang menolak bergabung dengan pasukan itu. Sementara Prancis telah menyatakan keberatan. Namun, Inggris dan Israel mengatakan mereka akan bergabung dengan koalisi.
"Republik Islam Iran, bersama negara-negara pesisir Teluk Persia lainnya, siap untuk menjamin keamanan di wilayah ini," tegasnya
"Negara-negara kawasan, melalui persatuan dan dialog, dapat menjaga keamanan mereka sendiri, dan tindakan serta klaim AS tidak akan menguntungkan mereka sedikit pun," cetus Rouhani.
Rouhani pun menyinggung klaim Israel untuk bergabung dengan koalisi AS di Teluk Persia.
“Israel sebaiknya menjaga keamanan di mana mereka berada jika mereka bisa! Meskipun, di mana pun mereka hadir, mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa tidak aman, pembantaian, dan teror. Pelaku utama terorisme, perang, dan pembantaian di wilayah ini adalah rezim pendudukan Israel," tukas Rouhani.
(ian)