Korban Tewas Super Topan Lekima di China Naik Jadi 30 Orang

SHANGHAI - Stasiun televisi China, CCTV melaporkan, korban tewas akibat super topan Lekima di wilayah timur negara itu naik menjadi 30 orang dan 18 orang hilang, Minggu (11/8/2019). China sendiri kembali bersiap-siap atas gangguan lebih lanjut saat badai bergerak lebih jauh ke utara negara itu.

Super topan Lekima menghantam provinsi timur Zhejiang pada Sabtu pagi dengan kecepatan angin mencapai 187 km/jam, menyebabkan kekacauan perjalanan dengan ribuan penerbangan, dibatalkan dan operasi kereta api diberhentikan.

Dikutip Reuters dari kantor berita Xinhua, topan Lekima merusak lebih dari 173 ribu hektar tanaman dan 34 ribu rumah di Zhenjiang. Pihak berwenang provinsi memperkirakan kerugian ekonomi mencapai USD2 miliar.

Lekima, topan kesembilan China tahun ini, diperkirakan akan melakukan pendaratan kedua di sepanjang garis pantai di provinsi Shandong. Hal ini mendorong pembatalan penerbangan dan penutupan sejumlah jalan bebas hambatan.

Di Zhejiang, korban tewas mayoritas terjadi sekitar 130 km sebelah utara kota pantai Wenzhou. Penyebabnya runtuhnya sebuah bendungan alami di daerah yang dibanjiri dengan curah hujan 160 mm dalam waktu tiga jam, menyebabkan tanah longsor, lapor Xinhua.

Laporan media pemerintah menunjukkan tim penyelamat yang mengarungi perairan setinggi pinggang untuk mengevakuasi orang-orang dari rumah mereka. Kementerian Manajemen Darurat China mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang di pusat keuangan Shanghai, serta provinsi Zhejiang dan Jiangsu, telah dievakuasi karena ke topan.

CCTV melaporkan diperkirakan 3.200 penerbangan dibatalkan, dan beberapa penundaan pada jalur kereta api berkecepatan tinggi dicabut pada hari Minggu.