Soal Memo Bocor, Inggris Minta Maaf pada AS
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Perdagangan Inggris, Liam Fox menuturkan, dia akan meminta maaf kepada pihak Amerika Serikat (AS), terkait dengan insiden memo bocor Duta Besar Inggris untuk AS, Kim Darroch. Dalam memo itu, Darroch menyebut Presiden AS, Donald Trump tidak kompeten dalam memimpin.
Fox menuturkan, permintaan maaf itu akan disampaikan saat melakukan pertemuan dengan putri sekaligus penasihat Trump, yakni Ivanka Trump di Washington. Dia menggambarkan memo itu tidak etis.
"Saya akan meminta maaf karena fakta bahwa pegawai negeri kami atau unsur-unsur kelas politik kami tidak memenuhi harapan yang kami atau AS miliki tentang mereka, yang dalam kasus khusus ini telah terjerumus ke dalam yang paling luar biasa dan cara yang tidak bisa diterima," katanya.
"Kebocoran berbahaya seperti ini tidak profesional, tidak etis, dan tidak patriotik dan sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan yang karenanya dapat memengaruhi kepentingan keamanan kita yang lebih luas," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (8/7).
Sebelumnya diwartakan, dalam memo tersebut Darroch menuturkan bahwa merasa tidak mungkin bagi Gedung Putih untuk pernah terlihat kompeten di bawah pimpinan Trump.
“Kami tidak benar-benar percaya bahwa administrasi ini akan menjadi jauh lebih normal, kurang disfungsional, kurang tidak terduga, lebih sedikit faksi yang digerakkan; kurang ceroboh dan tidak kompeten secara diplomatis,” tulis Darroch.
Dia lalu menggambarkan konflik yang tidak pernah berakhir di dalam pemerintahan Trump sebagai perkelahian dengan pisau. Darroch kemudian meramalkan bahwa karier Trump dapat berakhir dengan aib dan menyebut Trump mungkin berada di bawah pengaruh Rusia.
Fox menuturkan, permintaan maaf itu akan disampaikan saat melakukan pertemuan dengan putri sekaligus penasihat Trump, yakni Ivanka Trump di Washington. Dia menggambarkan memo itu tidak etis.
"Saya akan meminta maaf karena fakta bahwa pegawai negeri kami atau unsur-unsur kelas politik kami tidak memenuhi harapan yang kami atau AS miliki tentang mereka, yang dalam kasus khusus ini telah terjerumus ke dalam yang paling luar biasa dan cara yang tidak bisa diterima," katanya.
"Kebocoran berbahaya seperti ini tidak profesional, tidak etis, dan tidak patriotik dan sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan yang karenanya dapat memengaruhi kepentingan keamanan kita yang lebih luas," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (8/7).
Sebelumnya diwartakan, dalam memo tersebut Darroch menuturkan bahwa merasa tidak mungkin bagi Gedung Putih untuk pernah terlihat kompeten di bawah pimpinan Trump.
“Kami tidak benar-benar percaya bahwa administrasi ini akan menjadi jauh lebih normal, kurang disfungsional, kurang tidak terduga, lebih sedikit faksi yang digerakkan; kurang ceroboh dan tidak kompeten secara diplomatis,” tulis Darroch.
Dia lalu menggambarkan konflik yang tidak pernah berakhir di dalam pemerintahan Trump sebagai perkelahian dengan pisau. Darroch kemudian meramalkan bahwa karier Trump dapat berakhir dengan aib dan menyebut Trump mungkin berada di bawah pengaruh Rusia.
(esn)