Penjaga Permata Mahkota Inggris Menonton Film Porno saat Tugas

Senin, 08 Juli 2019 - 11:33 WIB
Penjaga Permata Mahkota...
Penjaga Permata Mahkota Inggris Menonton Film Porno saat Tugas
A A A
LONDON - Seorang penjaga di Kerajaan Inggris sejatinya hanya bertugas memantau CCTV untuk menghentikan orang memasuki Menara London, tempat permata mahkota kerajaan disimpan. Namun, pengawal itu justru ketahuan menonton film porno dari ponselnya.

Permata mahkota kerajaan itu bukan perhiasan sembarangan, karena harganya mencapai USD6 miliar atau lebih Rp84,8 triliun. Penjaga perhiasan itu secara historis dan politis tidak tergantikan.

Ulah nakalnya terungkap ketika rekannya mendekat dan memfoto aksinya. Foto itu kemudian dibagikan di grup WhatsApp.

Orang dalam istana yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada The Sun; "Tidak ada yang memberi tahu bos, sehingga dia masih memiliki pekerjaan."

Namun, sumber itu mengecam tindakan penjaga kerajaan tersebut. "Para penjaga ada di sana untuk melindungi koleksi perhiasan yang paling berharga di negara ini dan bukannya menonton video berperingkat X," katanya.

"Jika seseorang yang berpotensi jadi ancaman ingin berjalan masuk, saya bertaruh (penjaga) tidak akan memerhatikan apa-apa," ujarnya, yang dilansir Sputniknews, Senin (8/7/2019).

Skandal itu terjadi hanya beberapa bulan setelah empat penjaga Menara London dipecat karena memperlihatkan diri mereka di depan kamera. Para atasan mencurigai bahwa keempat penjaga itu mengonsumsi narkoba Kelas A (narkoba yang paling berat) saat bertugas.

Crown Jewels of United Kingdom adalah koleksi 140 objek simbol upacara penobatan, termasuk mahkota dan jubah yang dikenakan oleh raja-raja Inggris selama upacara penobatan. Oliver Cromwell pada abad 17 memerintahkan penjagaan perangkat perhiasan itu dari kehancuran.

Nilai total perangkat perhiasan itu lebih dari USD6 miliar pada 2018. "Keamanan adalah yang paling penting bagi kami," kata seorang juru bicara Menara London kepada The Sun. "Kami menangani masalah ini dengan sangat serius dan akan melakukan penyelidikan menyeluruh."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0824 seconds (0.1#10.140)