Kepala Badan Proteksi Perbatasan AS Mundur
A
A
A
WASHINGTON - Kepala Badan Cukai dan Proteksi Perbatasan Amerika Serikat (CBP) John Sanders mengundurkan diri kemarin.
Sanders yang memimpin CBP sejak April akan meninggalkan posisinya pada 5 Juli. Sejumlah pengacara memberi peringatan pekan lalu, setelah menemukan lebih dari 300 anak migran di fasilitas patroli perbatasan Texas yang kelebihan kapasitas.
Menurut para pengacara, beberapa migran telah ditahan selama beberapa pekan tanpa makanan dan minuman yang cukup. Sebagian besar anak itu dipindah kefasilitas lain, tapi 10 orang dikembalikan ke fasilitas di Clint, Texas.
Gambar yang dirilis para pengacara menunjukkan anak-anak migran itu memakai baju kotor dan anak yang lebih tua merawat anak yang lebih muda. Gambar itu pun memicu kritik dari para aktivis imigrasi dan politisi dari Partai Demokrat terhadap kebijakan imigrasi garis keras Presiden AS Donald Trump.
Pengunduran diri Sanders itu kurang dari tiga bulan setelah dia diangkat ke posisi itu dalam perombakan Departemen Keamanan Dalam Negeri yang memicu kritik.
“Perubahan kepemimpinan terbaru Presiden Trump hanya memperburuk kekacauan di departemen itu,” ungkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Bennie Thompson yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR.
Thompson menambahkan, “Perubahan kepemimpinan tidak mengubah fakta bahwa kebijakan imigrasi pemerintahan Trump itu gagal.” Sebelum menjadi pelaksana kepala CBP, Sanders merupakan kepala kantor operasional dan pernah menjadi kepala teknologi Badan Keamanan Transportasi.
Pengunduran dirinya pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Para migran terus membajiri fasilitas perbatasan AS. Banyak anak yang melintasi per batasan sendiri. Anak-anak itu dipisahkan dari orang dewasa yang bukan orang tua mereka untuk dipindahkan secepatnya keluar dari tahanan patroli perbatasan.
Sementara DPR yang dikuasai Partai Demokrat mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) berisi paket dana USD4,5 miliar untuk membantu meringankan beban migran yang ditahan di perbatasan AS dan Meksiko. DPR menggelar voting dengan 230 suara mendukung dan 195 suara menolak paket bantuan itu. (Syarifudin)
Sanders yang memimpin CBP sejak April akan meninggalkan posisinya pada 5 Juli. Sejumlah pengacara memberi peringatan pekan lalu, setelah menemukan lebih dari 300 anak migran di fasilitas patroli perbatasan Texas yang kelebihan kapasitas.
Menurut para pengacara, beberapa migran telah ditahan selama beberapa pekan tanpa makanan dan minuman yang cukup. Sebagian besar anak itu dipindah kefasilitas lain, tapi 10 orang dikembalikan ke fasilitas di Clint, Texas.
Gambar yang dirilis para pengacara menunjukkan anak-anak migran itu memakai baju kotor dan anak yang lebih tua merawat anak yang lebih muda. Gambar itu pun memicu kritik dari para aktivis imigrasi dan politisi dari Partai Demokrat terhadap kebijakan imigrasi garis keras Presiden AS Donald Trump.
Pengunduran diri Sanders itu kurang dari tiga bulan setelah dia diangkat ke posisi itu dalam perombakan Departemen Keamanan Dalam Negeri yang memicu kritik.
“Perubahan kepemimpinan terbaru Presiden Trump hanya memperburuk kekacauan di departemen itu,” ungkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Bennie Thompson yang memimpin Komite Keamanan Dalam Negeri DPR.
Thompson menambahkan, “Perubahan kepemimpinan tidak mengubah fakta bahwa kebijakan imigrasi pemerintahan Trump itu gagal.” Sebelum menjadi pelaksana kepala CBP, Sanders merupakan kepala kantor operasional dan pernah menjadi kepala teknologi Badan Keamanan Transportasi.
Pengunduran dirinya pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Para migran terus membajiri fasilitas perbatasan AS. Banyak anak yang melintasi per batasan sendiri. Anak-anak itu dipisahkan dari orang dewasa yang bukan orang tua mereka untuk dipindahkan secepatnya keluar dari tahanan patroli perbatasan.
Sementara DPR yang dikuasai Partai Demokrat mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) berisi paket dana USD4,5 miliar untuk membantu meringankan beban migran yang ditahan di perbatasan AS dan Meksiko. DPR menggelar voting dengan 230 suara mendukung dan 195 suara menolak paket bantuan itu. (Syarifudin)
(nfl)