Israel Pastikan Hadiri Konferensi Bikinan AS Soal Palestina
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan, Tel Aviv akan menghadiri konferensi ekonomi internasional yang digagas dan dipimpin Amerika Serikat (AS) mengenai Palestina di Bahrain. Pertemuan itu rencananya digelar pada akhir Juni mendatang.
"Israel akan berada di konferensi Bahrain dan semua koordinasi akan dilakukan," kata Katz dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dilansir PressTV pada Senin (17/6).
Sementara itu, sebelumnya Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meminta negara-negara Arab dan semua pihak yang menerima undangan untuk memboikot pertemuan yang memiliki nama resmi "Konferensi Ekonomi Perdamaian untuk Kemakmuran" tersebut.
Setelah pertemuan konsultatif yang diadakan di Ramallah, Komite Eksekutif PLO memperbarui pernyataan penolakannya untuk berpartisipasi dalam konferensi Manama. PLO menjelaskan, bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menggantikan prinsip tanah untuk perdamaian dengan uang untuk perdamaian.
“Kami belum mendelegasikan wewenang apa pun untuk bernegosiasi atas nama rakyat Palestina. Oleh karena itu, hasil dari konferensi ini batal demi hukum dan tidak akan membuat kewajiban,” kata PLO.
Pernyataan itu juga meminta negara-negara Arab untuk mematuhi prakarsa perdamaian Arab tanpa perubahan atau amandemen, serta resolusi KTT Arab di Palestina.
"Israel akan berada di konferensi Bahrain dan semua koordinasi akan dilakukan," kata Katz dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dilansir PressTV pada Senin (17/6).
Sementara itu, sebelumnya Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meminta negara-negara Arab dan semua pihak yang menerima undangan untuk memboikot pertemuan yang memiliki nama resmi "Konferensi Ekonomi Perdamaian untuk Kemakmuran" tersebut.
Setelah pertemuan konsultatif yang diadakan di Ramallah, Komite Eksekutif PLO memperbarui pernyataan penolakannya untuk berpartisipasi dalam konferensi Manama. PLO menjelaskan, bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menggantikan prinsip tanah untuk perdamaian dengan uang untuk perdamaian.
“Kami belum mendelegasikan wewenang apa pun untuk bernegosiasi atas nama rakyat Palestina. Oleh karena itu, hasil dari konferensi ini batal demi hukum dan tidak akan membuat kewajiban,” kata PLO.
Pernyataan itu juga meminta negara-negara Arab untuk mematuhi prakarsa perdamaian Arab tanpa perubahan atau amandemen, serta resolusi KTT Arab di Palestina.
(esn)