Pompeo Ragu Kesepakatan Abad Ini akan Berhasil
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo dilaporkan ragu bahwa kesepakatan abad ini, yakni sebuah rancangan kesepakatan damai Israel-Palestina yang dibentuk AS, akan berhasil.
Dalam sebuah rekaman audio dari pertemuan pribadi antara Pompeo dan Israel yang diperoleh The Washington Post, Pompeo terdengar menyatakan bahwa rencana itu tidak dapat dieksekusi dan mungkin tidak mendapatkan daya tarik yang cukup.
"Mungkin ditolak. Bisa jadi pada akhirnya, orang-orang akan berkata, rencana ini tidak terlalu asli, itu tidak terlalu berhasil untuk mereka atau ada dua hal baik dan sembilan hal buruk dan mereka memutuskan keluar," kata Pompeo dalam rekaman itu.
"Pertanyaan besarnya adalah, bisakah kita mendapatkan ruang yang cukup sehingga kita dapat melakukan percakapan nyata tentang bagaimana membangun ini," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Senin (3/6).
Inti dari kesepakatan itu sendiri sampai saat ini masih menjadi misteri. Penasihat Gedung Putih, Jared Kushner mengatakan, kesepakatan itu mungkin diumumkan setelah bulan Ramadhan.
Meski belum diumumkan, Palestina telah menegaskan menolak rencana itu. Menurut Ramallah, kesepakatan itu adalah bentuk pengakuan Washington atas rezim apartheid Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Dalam sebuah rekaman audio dari pertemuan pribadi antara Pompeo dan Israel yang diperoleh The Washington Post, Pompeo terdengar menyatakan bahwa rencana itu tidak dapat dieksekusi dan mungkin tidak mendapatkan daya tarik yang cukup.
"Mungkin ditolak. Bisa jadi pada akhirnya, orang-orang akan berkata, rencana ini tidak terlalu asli, itu tidak terlalu berhasil untuk mereka atau ada dua hal baik dan sembilan hal buruk dan mereka memutuskan keluar," kata Pompeo dalam rekaman itu.
"Pertanyaan besarnya adalah, bisakah kita mendapatkan ruang yang cukup sehingga kita dapat melakukan percakapan nyata tentang bagaimana membangun ini," sambungnya, seperti dilansir PressTV pada Senin (3/6).
Inti dari kesepakatan itu sendiri sampai saat ini masih menjadi misteri. Penasihat Gedung Putih, Jared Kushner mengatakan, kesepakatan itu mungkin diumumkan setelah bulan Ramadhan.
Meski belum diumumkan, Palestina telah menegaskan menolak rencana itu. Menurut Ramallah, kesepakatan itu adalah bentuk pengakuan Washington atas rezim apartheid Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
(esn)