Menlu RI Gelar Sejumlah Pertemuan Bilateral di Jeddah
A
A
A
JEDDAH - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi dilaporkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (30/5), Retno melakukan pertemuan dengan Menlu Saudi, Menteri Negara urusan Luar Negeri Saudi, Menlu Bahrain, Menlu Pakistan, Menlu Bangladesh, Menlu Maladewa, dan Menlu Thailand.
Kemlu, dalam siaran persnya mengatakan, selain membahas peningkatan hubungan bilateral dengan masing-masing negara, pembicaraan juga banyak terfokus pada isu masa depan Palestina.“Posisi negara OKI cukup solid dalam terus berikan dukungan kepada Palestina,” sebut Retno. Hal ini antara lain tampak dari dokumen akhir yang disiapkan untuk KTT OKI. Terdapat satu dokumen khususmengenai Palestina.
Selain itu, papar Kemlu, isu upaya perdamaian Afghanistan dan kekhawatiran terhadap lambatnya repatriasi pengungsi Rakhine dari Cox Bazaar ke Rakhine State juga dibahas dalam pertemuan bilateral.
Retno dalam sejumlah pertemuan itu menyampaikan perkembangan keterlibatan ASEAN untuk membantu persiapan repatriasi di Rakhine State. “Sekjen ASEAN dan AHA Center baru saja lakukan pertemuan dengan berbagai pihak di Myanmar untuk membahas langkah implementasi rekomendasi laporan Preliminary Needs Assestment (PNA) team," ungkap Retno.
Salah satu keterlibatan penting ASEAN yang sudah disetujui oleh Myanmar dan Bangladesh adalah peran ASEAN guna mengurangi defisit komunikasi terutama dalam menyebarluaskan persiapan repatriasi kepada para pengungsi di Cox Bazaar.
Sementara itu, di sela-sela pertemuan, Retno juga melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menlu Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, di mana salah satu bahasan adalah mengenai proses perdamaian Afghanistan. “AS puji dan apresiasi kontribusi Indonesia dalam proses perdamaian di Afghanistan," tukas Retno.
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Kamis (30/5), Retno melakukan pertemuan dengan Menlu Saudi, Menteri Negara urusan Luar Negeri Saudi, Menlu Bahrain, Menlu Pakistan, Menlu Bangladesh, Menlu Maladewa, dan Menlu Thailand.
Kemlu, dalam siaran persnya mengatakan, selain membahas peningkatan hubungan bilateral dengan masing-masing negara, pembicaraan juga banyak terfokus pada isu masa depan Palestina.“Posisi negara OKI cukup solid dalam terus berikan dukungan kepada Palestina,” sebut Retno. Hal ini antara lain tampak dari dokumen akhir yang disiapkan untuk KTT OKI. Terdapat satu dokumen khususmengenai Palestina.
Selain itu, papar Kemlu, isu upaya perdamaian Afghanistan dan kekhawatiran terhadap lambatnya repatriasi pengungsi Rakhine dari Cox Bazaar ke Rakhine State juga dibahas dalam pertemuan bilateral.
Retno dalam sejumlah pertemuan itu menyampaikan perkembangan keterlibatan ASEAN untuk membantu persiapan repatriasi di Rakhine State. “Sekjen ASEAN dan AHA Center baru saja lakukan pertemuan dengan berbagai pihak di Myanmar untuk membahas langkah implementasi rekomendasi laporan Preliminary Needs Assestment (PNA) team," ungkap Retno.
Salah satu keterlibatan penting ASEAN yang sudah disetujui oleh Myanmar dan Bangladesh adalah peran ASEAN guna mengurangi defisit komunikasi terutama dalam menyebarluaskan persiapan repatriasi kepada para pengungsi di Cox Bazaar.
Sementara itu, di sela-sela pertemuan, Retno juga melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menlu Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, di mana salah satu bahasan adalah mengenai proses perdamaian Afghanistan. “AS puji dan apresiasi kontribusi Indonesia dalam proses perdamaian di Afghanistan," tukas Retno.
(esn)