Penulis biografi tersebut adalah David Garrow. Menurutnya, dokumen yang dia akses mengatakan ketika pendeta King menjadi terkenal pada 1950-an dan 1960-an, ia menjadi sasaran penyadapan bertahun-tahun oleh kepala intelijen terkenal J Edgar Hoover, yang percaya ia memiliki ikatan dengan Partai Komunis.
Garrow mengatakan file-file "kotor" itu tidak dijadwalkan untuk dirilis sampai 2027 mendatang.
Penulis mengklaim Dr King, yang baru berusia 39 ketika ia terbunuh pada 4 April 1968, menghabiskan 12 tahun—hampir sepertiga dari hidupnya—di bawah pengawasan FBI.
Baca Juga:
Pengawasan terselubung dirancang untuk merongrong aktivis hak-hak sipil tersebut, karena Hoover takut gerakan rakyat oleh King dapat membuat AS tidak stabil.
Agen-agen FBI, klaim Garrow, mengusik detail King yang bisa mengarah pada "penilaian sejarah yang menyakitkan".
Garrow yang seorang sejawaran mengaku telah menggali ringkasan FBI dari berbagai insiden, meskipun kaset-kaset rahasia itu masih disimpan di lemari besi di Arsip Nasional AS. Menurutnya, kaset-kaset rashaia tersebu direkam dengan bug di dua lampu di kamar hotel yang dipesan oleh King pada bulan Januari 1964.
Dia mengklaim bahwa para agen memperlihatkan King memiliki hubungan di luar nikah dengan hingga 45 wanita dan yang mengejutkan, King memandang dan tertawa ketika temannya, Logan Kearse, memerkosa seorang anggota jemaat.