Rusia: Salah AS, Iran Terus Timbun Uranium
A
A
A
MOSKOW - Direktur Departemen Nonproliferasi dan Kontrol Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Vladimir Ermakov mengatakan, menjadi kesalahan Amerika Serikat (AS) jika Iran terus menumpuk uranium yang sudah diperkaya.
Ermakov mengatakan, Iran tidak dapat mengekspor uranium yang diperkaya dan air berat justru karena sanksi AS yang membebani penerapan ketentuan tertentu dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
"Teheran melakukan persis apa yang didesak Washington untuk dilakukan melalui sanksi 'nuklir' baru-baru ini. AS telah membuat uranium yang diperkaya dan ekspor air berat menjadi tidak mungkin. Oleh karena itu, Iran akan menyimpannya, dan hanya Washington. yang harus disalahkan," kata Ermakov.
Seperti dilansir SPutnik pada Selasa (14/5), Ermakov kemudian menyebut kegiatan nuklir Iran saat ini sepenuhnya sesuai dengan JCPOA.
"Iran tidak pernah melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan telah sepakat untuk membuat langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memastikan transparansi program nuklirnya dalam apa yang disebut kesepakatan nuklir," ungkapnya.
"Sementara itu, tindakan Washington bertujuan melemahkan utama perjanjian internasional yang mempromosikan penguatan keamanan regional dan global adalah ancaman nyata bagi rezim nonproliferasi nuklir," tukasnya.
Ermakov mengatakan, Iran tidak dapat mengekspor uranium yang diperkaya dan air berat justru karena sanksi AS yang membebani penerapan ketentuan tertentu dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
"Teheran melakukan persis apa yang didesak Washington untuk dilakukan melalui sanksi 'nuklir' baru-baru ini. AS telah membuat uranium yang diperkaya dan ekspor air berat menjadi tidak mungkin. Oleh karena itu, Iran akan menyimpannya, dan hanya Washington. yang harus disalahkan," kata Ermakov.
Seperti dilansir SPutnik pada Selasa (14/5), Ermakov kemudian menyebut kegiatan nuklir Iran saat ini sepenuhnya sesuai dengan JCPOA.
"Iran tidak pernah melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan telah sepakat untuk membuat langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memastikan transparansi program nuklirnya dalam apa yang disebut kesepakatan nuklir," ungkapnya.
"Sementara itu, tindakan Washington bertujuan melemahkan utama perjanjian internasional yang mempromosikan penguatan keamanan regional dan global adalah ancaman nyata bagi rezim nonproliferasi nuklir," tukasnya.
(esn)