China Masih Optimis dengan Perundingan Dagang AS
A
A
A
BEIJING - China dan Amerika Serikat (AS) sepakat menggelar lebih banyak perundingan dagang di Beijing.
Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He menjelaskan itu kemarin. Dia menambahkan, Presiden AS Donald Trump memerintahkan kepala perdagangannya memulai proses menerapkan tarif di semua barang impor dari China.
Liu menyuarakan optimisme mencapai kesepakatan tapi ada isu-isu prinsip yang China tidak bisa mundur. “Negosiasi tidak gagal,” ungkap Liu yang menjadi kepala negosiator dalam perundingan dagang dengan AS.
“Cukup bertentangan, saya pikir kemunduran kecil itu normal dan tak dapat dielakkan selama negosiasi kedua negara. Melihat ke depan, kami masih optimistik dengan hati-hati,” tutur Liu.
Optimisme Liu itu ditepis oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang menjelaskan tidak ada perundingan lagi dengan China yang direncanakan sekarang.
Trump menulis di Twitter bahwa dia pikir China merasa dipukuli sangat keras dalam negosiasi terbaru sehingga mereka mungkin lebih baik menunggu pemilu presiden 2020 untuk melihat apakah mereka mendapat keberuntungan dan Demokrat menang sehingga mereka dapat erus mengambil dari AS USD500 miliar per tahun.
“Satu-satunya masalah ialah mereka tahu saya akan menang. Dan kesepakatan akan menjadi jauh lebih buruk bagi mereka jika itu dinegosiasikan pada periode kedua saya. Akan bagus bagi mereka untuk bertindak sekarang, tapi suka mengumpulkan Tarif Besar!” tweet Trump.
AS melancarkan perang tarif terhadap China pada Jumat (10/5) dengan menaikkan tarif untuk produk China senilai USD200 miliar di tengah perundingan putaran akhir untuk menyelamatkan kesepakatan dagang. Trump telah menunda tarif saat negosiasi antara Washington dan Beijing berlangsung.
Pada Jumat (10/5), Trump mengeluarkan perintah untuk menaikkan tarif dengan menyatakan China menggagalkan kesepakatan dengan mengingkari komitmen sebelumnya selama beberapa bulan negosiasi.
China menentang keras kenaikan tarif terbaru oleh AS. “Sekarang, kedua pihak telah mencapai pemahaman dalam banyak hal, tapi bicara jujur, ada juga perbedaan. Kami pikir perbedaan itu isu prinsip yang penting. Kami jelas tak dapat membuat konsesi atas isu-isu prinsip itu,” kata Liu.
Liu menjelaskan, perundingan akan berlanjut di Beijing tapi dia tak memberikan rincian lebih lanjut. Karena dianggap kurang ada kemajuan dalam perundingan, Trump memerintahkan menaikkan tarif. (Syarifudin)
Wakil Perdana Menteri (PM) China Liu He menjelaskan itu kemarin. Dia menambahkan, Presiden AS Donald Trump memerintahkan kepala perdagangannya memulai proses menerapkan tarif di semua barang impor dari China.
Liu menyuarakan optimisme mencapai kesepakatan tapi ada isu-isu prinsip yang China tidak bisa mundur. “Negosiasi tidak gagal,” ungkap Liu yang menjadi kepala negosiator dalam perundingan dagang dengan AS.
“Cukup bertentangan, saya pikir kemunduran kecil itu normal dan tak dapat dielakkan selama negosiasi kedua negara. Melihat ke depan, kami masih optimistik dengan hati-hati,” tutur Liu.
Optimisme Liu itu ditepis oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang menjelaskan tidak ada perundingan lagi dengan China yang direncanakan sekarang.
Trump menulis di Twitter bahwa dia pikir China merasa dipukuli sangat keras dalam negosiasi terbaru sehingga mereka mungkin lebih baik menunggu pemilu presiden 2020 untuk melihat apakah mereka mendapat keberuntungan dan Demokrat menang sehingga mereka dapat erus mengambil dari AS USD500 miliar per tahun.
“Satu-satunya masalah ialah mereka tahu saya akan menang. Dan kesepakatan akan menjadi jauh lebih buruk bagi mereka jika itu dinegosiasikan pada periode kedua saya. Akan bagus bagi mereka untuk bertindak sekarang, tapi suka mengumpulkan Tarif Besar!” tweet Trump.
AS melancarkan perang tarif terhadap China pada Jumat (10/5) dengan menaikkan tarif untuk produk China senilai USD200 miliar di tengah perundingan putaran akhir untuk menyelamatkan kesepakatan dagang. Trump telah menunda tarif saat negosiasi antara Washington dan Beijing berlangsung.
Pada Jumat (10/5), Trump mengeluarkan perintah untuk menaikkan tarif dengan menyatakan China menggagalkan kesepakatan dengan mengingkari komitmen sebelumnya selama beberapa bulan negosiasi.
China menentang keras kenaikan tarif terbaru oleh AS. “Sekarang, kedua pihak telah mencapai pemahaman dalam banyak hal, tapi bicara jujur, ada juga perbedaan. Kami pikir perbedaan itu isu prinsip yang penting. Kami jelas tak dapat membuat konsesi atas isu-isu prinsip itu,” kata Liu.
Liu menjelaskan, perundingan akan berlanjut di Beijing tapi dia tak memberikan rincian lebih lanjut. Karena dianggap kurang ada kemajuan dalam perundingan, Trump memerintahkan menaikkan tarif. (Syarifudin)
(nfl)