Tweet Hinaan Rasial terhadap Royal Baby, Penyiar BBC Dipecat

Kamis, 09 Mei 2019 - 23:59 WIB
Tweet Hinaan Rasial terhadap Royal Baby, Penyiar BBC Dipecat
Tweet Hinaan Rasial terhadap Royal Baby, Penyiar BBC Dipecat
A A A
LONDON - Radio BBC memecat seorang penyiarnya setelah mentweet penghinaan rasial terhadap bayi Pangeran Harry dan Meghan Markle. Penyiar BBC itu mengunggah foto pasangan kerajaan berpegangan tangan dengan simpanse dengan keterangan: "Royal Baby meninggalkan rumah sakit."

Penyiar radio BBC bernama Danny Baker memposting tweet tersebut pada Rabu malam, beberapa jam setelah Duke dan Duchess of Sussex memperkenalkan putra mereka yang baru lahir ke dunia.

Baker kemudia menghapus tweetnya. Namun tweetnya telah menjadi viral dan memantik kemarahan karena citra rasisnya. Para netizen asal Inggris pun ramai-ramai meminta BBC memecatnya.

Baker kemudian mengumumkan pemecatannya dalam tweet pada Kamis pagi. Radio 5 Live mengkonfirmasi kabar pemecatan itu dalam sebuah pernyataan.

"Tweet awal Tn. Baker sebuah kesalahan nilai serius yang bertentangan dengan nilai-nilai yang ingin kita wujudkan sebagai stasiun," kata Radio 5 Live

"Danny adalah penyiar yang brilian tetapi tidak akan lagi menghadirkan pertunjukan mingguan bersama kami," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari The New York Times, Kamis (9/5/2019).

Sebelumnya, Baker telah mencoba meminta maaf, dengan mengirim tweet terlebih dahulu. Ia mengaku telah melakukan kesalahan dengan memposting foto tersebut.

"Permintaan maaf yang tulus atas foto lelucon bodoh yang tidak terpikirkan sebelumnya. Seharusnya bercanda tentang bangsawan vs hewan sirkus dalam pakaian mewah tetapi diartikan sebagai tentang monyet & ras, jadi sudah benar jika," tweetnya.

Tambahan terbaru untuk keluarga kerajaan Inggris - Archie Harrison Mountbatten-Windsor - juga merupakan bayi multiras pertama monarki dalam sejarah baru-baru ini. Dia setengah Amerika melalui ibunya, Meghan, Duchess of Sussex, dan beberapa leluhurnya dilahirkan sebagai budak.

Kelahirannya telah memikat dunia, dan ia telah dipandang oleh banyak orang sebagai simbol perubahan dalam kerajaan Inggris. Identitas multirasnya juga telah menjadi simbol inklusi yang lebih besar untuk kelompok yang lama terpinggirkan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7295 seconds (0.1#10.140)
pixels