Lari Maraton Tak Pakai Rok, Rekor Perawat Ini Ditolak Guinness
A
A
A
LONDON - Seorang perawat Inggris yang mengikuti ajang lari "London Marathon" ditolak catatan rekornya oleh Guinness World Records. Musababnya, dia berlari dengan seragam medis celana panjang, bukan rok seperti yang dipersyaratkan pencatat rekor dunia tersebut.
Jessica Anderson berlari maraton minggu lalu dalam waktu 3,08: 22, setengah menit lebih cepat dari catatan maraton yang ada untuk seorang wanita yang berlari dengan seragam perawat.
Perawat di Royal London Hospital ini mengaku diberitahu bahwa seragam scrub medisnya dengan celana panjang tidak memenuhi aturan Guinness untuk seragam perawat yang dipersyaratkan, yakni gaun biru atau putih, celemek dan topi tradisional.
Anderson mengatakan kepada majalah Runner's World bahwa aturan itu sudah ketinggalan zaman dan diperkuat "tipe stereo gender lama".
Guinness World Records mengonfirmasi alasan penolakan mencatat rekor Anderson. "Kami selalu perlu memastikan bahwa kami dapat membedakan antara kategori-kategori, cukup jelas bahwa judul rekor ini dan pedoman terkait sudah lama tertunda, yang akan kami lakukan sebagai prioritas dalam beberapa hari mendatang," pihak Guinness, seperti dikutip dari BBC, Senin (6/5/2019).
Jessica Anderson berlari maraton minggu lalu dalam waktu 3,08: 22, setengah menit lebih cepat dari catatan maraton yang ada untuk seorang wanita yang berlari dengan seragam perawat.
Perawat di Royal London Hospital ini mengaku diberitahu bahwa seragam scrub medisnya dengan celana panjang tidak memenuhi aturan Guinness untuk seragam perawat yang dipersyaratkan, yakni gaun biru atau putih, celemek dan topi tradisional.
Anderson mengatakan kepada majalah Runner's World bahwa aturan itu sudah ketinggalan zaman dan diperkuat "tipe stereo gender lama".
Guinness World Records mengonfirmasi alasan penolakan mencatat rekor Anderson. "Kami selalu perlu memastikan bahwa kami dapat membedakan antara kategori-kategori, cukup jelas bahwa judul rekor ini dan pedoman terkait sudah lama tertunda, yang akan kami lakukan sebagai prioritas dalam beberapa hari mendatang," pihak Guinness, seperti dikutip dari BBC, Senin (6/5/2019).
(mas)