Jual Video Porno Dirinya, Pekerja Dewan Kota di Argentina Dipecat
A
A
A
LA PLATA - Seorang perempuan yang bekerja sebagai admin untuk dewan kota La Plata, Buenos Aires, Argentina, dipecat setelah menjual foto dan video porno dirinya. Dia melakukan hal itu untuk menambah penghasilan karena gajinya kecil.
Perempuan bernama Sonia Pellizzari ini mengatakan gajinya tidak cukup untuk hidup. Dia tidak pernah merahasiakan apa yang dia lakukan di waktu luangnya.
Perempuan 28 tahun tersebut mulai bekerja sebagai admin untuk dewan lokal pada 2011. Namun, pada 2017 dia mulai memerankan adegan video erotis untuk membantu membayar tagihan, termasuk biaya studinya.
"Saya tidak ingin mengatakan berapa banyak yang saya hasilkan dengan video, tapi itu banyak," katanya. "Dan saya menggunakannya untuk membayar sewa dan hal-hal lain," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Senin (6/5/2019).
Pellizzari mengatakan semua koleganya tahu tentang bisnis sampingannya, tetapi dia dipecat ketika video dan foto asusilanya viral.
"Pertama-tama, sebuah video di mana saya bersama seorang teman telanjang dada bocor," katanya. "Kami telanjang, tapi itu hanya beberapa detik. Kemudian video lain muncul."
Dia mengakui bahwa video itu termasuk adegan seks, tetapi membantah klaim bahwa dia adalah seorang pelacur. Menurutnya, semua pria yang dia filmkan juga profesional.
"Saya tidak malu dengan video itu, keluarga saya sudah tahu tentang apa yang saya lakukan sejak awal, dan rekan kerja saya juga," katanya.
“Saya tidak pernah menyembunyikannya. Tetapi ketika manajer mendengar dan salah satu video menjadi viral, mereka merasa kesal karenanya," imbuh dia.
Dewan kota setempat menyangkal dia dipecat karena video asusilanya viral. Menurut dewan kota, perempuan itu menghabiskan banyak waktu di malam hari dan akhir pekan—bahkan mengambil cuti—sehingga membuat pekerjaannya terbengkalai.
Pellizzari mengatakan setelah dipecat, dia harus harus mencurahkan lebih banyak waktu untuk pertunjukan webcam-nya. "Saya tidak punya pilihan lain," katanya.
Perempuan bernama Sonia Pellizzari ini mengatakan gajinya tidak cukup untuk hidup. Dia tidak pernah merahasiakan apa yang dia lakukan di waktu luangnya.
Perempuan 28 tahun tersebut mulai bekerja sebagai admin untuk dewan lokal pada 2011. Namun, pada 2017 dia mulai memerankan adegan video erotis untuk membantu membayar tagihan, termasuk biaya studinya.
"Saya tidak ingin mengatakan berapa banyak yang saya hasilkan dengan video, tapi itu banyak," katanya. "Dan saya menggunakannya untuk membayar sewa dan hal-hal lain," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Senin (6/5/2019).
Pellizzari mengatakan semua koleganya tahu tentang bisnis sampingannya, tetapi dia dipecat ketika video dan foto asusilanya viral.
"Pertama-tama, sebuah video di mana saya bersama seorang teman telanjang dada bocor," katanya. "Kami telanjang, tapi itu hanya beberapa detik. Kemudian video lain muncul."
Dia mengakui bahwa video itu termasuk adegan seks, tetapi membantah klaim bahwa dia adalah seorang pelacur. Menurutnya, semua pria yang dia filmkan juga profesional.
"Saya tidak malu dengan video itu, keluarga saya sudah tahu tentang apa yang saya lakukan sejak awal, dan rekan kerja saya juga," katanya.
“Saya tidak pernah menyembunyikannya. Tetapi ketika manajer mendengar dan salah satu video menjadi viral, mereka merasa kesal karenanya," imbuh dia.
Dewan kota setempat menyangkal dia dipecat karena video asusilanya viral. Menurut dewan kota, perempuan itu menghabiskan banyak waktu di malam hari dan akhir pekan—bahkan mengambil cuti—sehingga membuat pekerjaannya terbengkalai.
Pellizzari mengatakan setelah dipecat, dia harus harus mencurahkan lebih banyak waktu untuk pertunjukan webcam-nya. "Saya tidak punya pilihan lain," katanya.
(mas)