Ular Sanca Bermata Tiga Ditemukan di Australia
A
A
A
SYDNEY - Seekor ular sanca bermata tiga ditemukan di sebuah jalan raya Northern Territory (NT), Australia. Mata ketiga dari reptil tersebut berfungsi normal.
Reptil aneh itu ditemukan di Jalan Raya Arnhem, di Humpty Doo, dekat Darwin. Namun, satwa itu mati tak lama setelah ditemukan.
Menurut laporan NT News, ular bermata tiga itu ditemukan pada akhir Maret lalu. Namun, foto-foto sari satwa itu baru dipublikasikan pihak Taman dan Margasatwa Northern Territory, kemarin.
Menurut pihak Taman dan Margasatwa Northern Territory usia ular sanca itu tergolong remaja dan panjangnya sekitar 40cm.
Foto sinar-X kepala ular itu menunjukkan satwa tersebut kemungkinan dilahirkan dengan tengkorak tunggal dan rongga mata tambahan.
"Secara umum disepakati bahwa mata kemungkinan berkembang sangat awal selama tahap perkembangan embrio," kata pihak Taman dan Margasatwa Northern Territory, dalam sebuah pernyataan.
"Sangat tidak mungkin bahwa ini dari faktor lingkungan dan hampir pasti merupakan kejadian alami karena reptil cacat relatif umum," lanjut pernyataan tersebut, yang dikutip Kamis (2/5/2019).
Ranger Taman dan Margasatwa Northern Territory, Ray Chatto mengatakan kepada NT News, ular bermata tiga yang dia temukan berumur sekitar tiga bulan.
"Sungguh luar biasa dia mampu bertahan begitu lama di alam liar dengan kelainan bentuknya dan dia berjuang untuk makan sebelum mati minggu lalu," kata Chatto.
Tubuh ular itu sekarang disimpan di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) di Darwin.
Reptil aneh itu ditemukan di Jalan Raya Arnhem, di Humpty Doo, dekat Darwin. Namun, satwa itu mati tak lama setelah ditemukan.
Menurut laporan NT News, ular bermata tiga itu ditemukan pada akhir Maret lalu. Namun, foto-foto sari satwa itu baru dipublikasikan pihak Taman dan Margasatwa Northern Territory, kemarin.
Menurut pihak Taman dan Margasatwa Northern Territory usia ular sanca itu tergolong remaja dan panjangnya sekitar 40cm.
Foto sinar-X kepala ular itu menunjukkan satwa tersebut kemungkinan dilahirkan dengan tengkorak tunggal dan rongga mata tambahan.
"Secara umum disepakati bahwa mata kemungkinan berkembang sangat awal selama tahap perkembangan embrio," kata pihak Taman dan Margasatwa Northern Territory, dalam sebuah pernyataan.
"Sangat tidak mungkin bahwa ini dari faktor lingkungan dan hampir pasti merupakan kejadian alami karena reptil cacat relatif umum," lanjut pernyataan tersebut, yang dikutip Kamis (2/5/2019).
Ranger Taman dan Margasatwa Northern Territory, Ray Chatto mengatakan kepada NT News, ular bermata tiga yang dia temukan berumur sekitar tiga bulan.
"Sungguh luar biasa dia mampu bertahan begitu lama di alam liar dengan kelainan bentuknya dan dia berjuang untuk makan sebelum mati minggu lalu," kata Chatto.
Tubuh ular itu sekarang disimpan di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) di Darwin.
(mas)