Indonesia-Timor Leste Perkuat Kerja Sama Bidang Pendidikan
A
A
A
DILI - Pemerintah Indonesia dan Timor Leste berkomitmen memperkuat kerja sama bidang pendidikan. Salah satu kerja sama yang akan diperkuat adalah pendidikan vokasi. Kedua negara sepakat akan memperbaharui nota kesepahaman di bidang pendidikan yang akan berakhir tahun ini. Kesepakatan sebelumnya telah ditandatangani sejak 2014 silam.
“Kami akan kembali memperbaharui nota kesepahaman bidang pendidikan yang akan berakhir tahun ini. Nanti akan ada tim dari Indonesia dan Timor Leste yang akan merumuskan nota kesepahaman tersebut,” terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Mendikpora) Republik Demokratik Timor Leste Dulce De Jesus Soares di kantor Kemendikpora RD Timor Leste, Dili, belum lama ini.
Dalam perumusan skema kerja sama yang baru tersebut, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengusulkan adanya kerja sama bidang pendidikan vokasi atau kejuruan. Bidang tersebut, menurut Muhadjir, perlu dimasukkan sebagai upaya menyiapkan tenaga kerja terampil antarkedua negara.
Dengan kerja sama ini, kata dia, nantinya kedua negara akan bisa saling bertukar pengalaman. Pada kesempatan pertemuan ini, Mendikbud juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Timor Leste atas kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik. Khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan di bawah payung nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada tahun 2014.
“Kami mencatat jumlah siswa dari Timor Leste yang memilih belajar di Indonesia meningkat dalam satu tahun terakhir. Kami menyambut dan mendorong lebih banyak lagi siswa dari Timor Leste untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia,” tutur Muhadjir.
Sementara itu, Mendikpora Timor Leste Dulce De Jesus Soares mengatakan, akan membentuk tim untuk membahas pembaruan dan perpanjangan nota kesepahaman bidang pendidikan tersebut. “Sebelum bulan Agustus 2019 kita bisa lihat kembali nota kesepahaman yang telah dijalankan, dan perlu ada hal-hal yang dikaji kembali, serta kita juga akan membahas apakah penandatanganan nota kesepahaman yang baru dilakukan di Jakarta atau di Dili,” katanya.
Terkait dengan memasukkan kerja sama bidang pendidikan vokasi atau kejuruan, Dulce De Jesus Soares menyepakati hal tersebut. Dia menyatakan, pihaknya juga mulai mengubah dan mengarahkan para siswa untuk masuk ke pendidikan kejuruan, karena lapangan kerja membutuhkan orang terampil dan cerdas.
Pembaharuan nota kesepaham tersebut juga disambut dan didukung Duta Besar RI untuk Timor Leste Sahat Sitorus. Menurut Sahat, kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Timor Leste merupakan suatu langkah yang baik dalam meningkatkan kerja sama antar negara sahabat.
Sahat menjelaskan, di Timor Leste ada sekitar 9.000 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut. Ia memberikan masukkan kepada Mendikbud untuk membuat sekolah Indonesia di Timor Leste. Hal itu akan sangat bermanfaat untuk anak-anak Indonesia yang tinggal di Timor Leste. Selain itu, juga dapat membantu anak-anak Timor Leste mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.
Mendengar masukkan tersebut, Mendikbud menyetujui pembangunan sekolah Indonesia di Timor Leste. Mendikbud meminta agar Kedubes bisa mencari lahan dan memproses legaitasnya dengan bekerjasama dengan pemerintah Timor Leste. Pada kesempatan terpisah, Mendikbud Muhadjir Effendy meresmikan Pusat Budaya Indonesia (PBI), di Dili, Timor Leste.
Selain sebagai tempat kegiatan kebudayaan, PBI di Timor Leste juga untuk menunjukkan pentingnya mengedepankan diplomasi budaya dan sebagai implementasi pertukaran budaya dan pendidikan antarkedua negara. “Hari ini menandai puncak dari ide yang dicetuskan untuk menciptakan pusat budaya indonesia yang akan berfungsi sebagai tempat kegiatan kebudayaan," ujar Muhadjir.
Pada peresmian PBI juga dilakukan pameran Indonesia Higher Education Expo 2019 yang diikuti 23 perguruan tinggi negeri dan swasta, 19 dari Indonesia dan 4 dari Timor Leste. Kegiatan yang dilaksanakan oleh KBRI untuk Timor Leste tersebut merupakan wadah untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan tinggi termasuk riset dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan di Indonesia sebagai mitra, membuka akses seluas-luasnya bagi pemuda Timor Leste untuk mengikuti pendidikan di Indonesia.
“Kami akan kembali memperbaharui nota kesepahaman bidang pendidikan yang akan berakhir tahun ini. Nanti akan ada tim dari Indonesia dan Timor Leste yang akan merumuskan nota kesepahaman tersebut,” terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Mendikpora) Republik Demokratik Timor Leste Dulce De Jesus Soares di kantor Kemendikpora RD Timor Leste, Dili, belum lama ini.
Dalam perumusan skema kerja sama yang baru tersebut, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengusulkan adanya kerja sama bidang pendidikan vokasi atau kejuruan. Bidang tersebut, menurut Muhadjir, perlu dimasukkan sebagai upaya menyiapkan tenaga kerja terampil antarkedua negara.
Dengan kerja sama ini, kata dia, nantinya kedua negara akan bisa saling bertukar pengalaman. Pada kesempatan pertemuan ini, Mendikbud juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Timor Leste atas kerja sama yang telah terjalin dengan sangat baik. Khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan di bawah payung nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada tahun 2014.
“Kami mencatat jumlah siswa dari Timor Leste yang memilih belajar di Indonesia meningkat dalam satu tahun terakhir. Kami menyambut dan mendorong lebih banyak lagi siswa dari Timor Leste untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia,” tutur Muhadjir.
Sementara itu, Mendikpora Timor Leste Dulce De Jesus Soares mengatakan, akan membentuk tim untuk membahas pembaruan dan perpanjangan nota kesepahaman bidang pendidikan tersebut. “Sebelum bulan Agustus 2019 kita bisa lihat kembali nota kesepahaman yang telah dijalankan, dan perlu ada hal-hal yang dikaji kembali, serta kita juga akan membahas apakah penandatanganan nota kesepahaman yang baru dilakukan di Jakarta atau di Dili,” katanya.
Terkait dengan memasukkan kerja sama bidang pendidikan vokasi atau kejuruan, Dulce De Jesus Soares menyepakati hal tersebut. Dia menyatakan, pihaknya juga mulai mengubah dan mengarahkan para siswa untuk masuk ke pendidikan kejuruan, karena lapangan kerja membutuhkan orang terampil dan cerdas.
Pembaharuan nota kesepaham tersebut juga disambut dan didukung Duta Besar RI untuk Timor Leste Sahat Sitorus. Menurut Sahat, kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Timor Leste merupakan suatu langkah yang baik dalam meningkatkan kerja sama antar negara sahabat.
Sahat menjelaskan, di Timor Leste ada sekitar 9.000 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di negara tersebut. Ia memberikan masukkan kepada Mendikbud untuk membuat sekolah Indonesia di Timor Leste. Hal itu akan sangat bermanfaat untuk anak-anak Indonesia yang tinggal di Timor Leste. Selain itu, juga dapat membantu anak-anak Timor Leste mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.
Mendengar masukkan tersebut, Mendikbud menyetujui pembangunan sekolah Indonesia di Timor Leste. Mendikbud meminta agar Kedubes bisa mencari lahan dan memproses legaitasnya dengan bekerjasama dengan pemerintah Timor Leste. Pada kesempatan terpisah, Mendikbud Muhadjir Effendy meresmikan Pusat Budaya Indonesia (PBI), di Dili, Timor Leste.
Selain sebagai tempat kegiatan kebudayaan, PBI di Timor Leste juga untuk menunjukkan pentingnya mengedepankan diplomasi budaya dan sebagai implementasi pertukaran budaya dan pendidikan antarkedua negara. “Hari ini menandai puncak dari ide yang dicetuskan untuk menciptakan pusat budaya indonesia yang akan berfungsi sebagai tempat kegiatan kebudayaan," ujar Muhadjir.
Pada peresmian PBI juga dilakukan pameran Indonesia Higher Education Expo 2019 yang diikuti 23 perguruan tinggi negeri dan swasta, 19 dari Indonesia dan 4 dari Timor Leste. Kegiatan yang dilaksanakan oleh KBRI untuk Timor Leste tersebut merupakan wadah untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan tinggi termasuk riset dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan di Indonesia sebagai mitra, membuka akses seluas-luasnya bagi pemuda Timor Leste untuk mengikuti pendidikan di Indonesia.
(don)