Pasca Serangan Bom, Pemerintah Sri Lanka Blokir Sosial Media

Minggu, 21 April 2019 - 18:43 WIB
Pasca Serangan Bom, Pemerintah Sri Lanka Blokir Sosial Media
Pasca Serangan Bom, Pemerintah Sri Lanka Blokir Sosial Media
A A A
KOLOMBO - Pemerintah Sri Lanka dilaporkan telah memblokir akses terhadap sosial media, setelah terjadinya serangkaian serangan bom yang menghantam negara itu. Setidaknya ada tujuh serangan bom yang mengguncang Sri Lanka.

Para pejabat Sri Lanka mengatakan, jaringan media sosial utama dan aplikasi pengiriman pesan, termasuk Facebook dan WhatsApp, telah diblokir di dalam negeri untuk mencegah kesalahan informasi dan rumor.

Sementara itu, Menteri Muda Pertahanan Sri Lanka, Ruwan Wijewardene mengatakan, pasca serangkaian serangan bom, yang menargetkan gereja dan hotel, Kolombo akan menerapkan jam malam.

"Jam malam akan diberlakukan sampai semuanya menjadi tenang," ucap Ruwan dalam sebuah konferensi pers di Kolombo, seperti dilansir Reuters pada Minggu (21/4).

Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilaporkan tewas menewaskan lebih dari 150 orang tersebut dan melukai setidaknya 400 orang lainnya.

Namun, dalam surat peringatan intelijen yang dikirimkan kepada perwira tinggi pada 11 April lalu oleh Kepala Polisi Sri Lanka, Pujuth Jayasundara, National Thowheeth Jama'ath (NJT) berencana untuk melakukan serangan bunuh diri yang menargetkan gereja-gereja terkemuka serta komisi tinggi India di Kolombo. NTJ adalah kelompok Muslim radikal di Sri Lanka yang menjadi perhatian tahun lalu ketika dikaitkan dengan vandalisasi patung Buddha.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5327 seconds (0.1#10.140)