Tak Punya Uang, Jet Airways Hentikan Seluruh Penerbangannya
A
A
A
MUMBAI - Jet Airways, maskapai yang berbasis di Mumbai, India, mengumumkan penghentian semua operasi penerbangannya karena tidak memiliki uang untuk operasional. Maskapai tersebut gagal mendapatkan dana darurat dari pemberi pinjaman.
Pihak maskapai telah terlilit utang bank sekitar USD1,2 miliar. Perusahaan itu sudah mengajukan pinjaman sekitar USD217 juta sebagai bagian dari upaya penyelamatan operasional. Namun, pengajuan pinjaman tersebut gagal.
"Jet Airways terpaksa membatalkan semua penerbangan internasional dan domestiknya. Penerbangan terakhir akan beroperasi hari ini," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Menurut maskapai, keputusan itu akan memiliki efek langsung.
Maskapai penerbangan India itu mengaku terpaksa mengambil langkah penghentian operasional karena konsorsium pemberi pinjaman telah menolak permintaannya untuk pendanaan darurat.
Tanpa dana, maskapai tidak akan mampu membayar bahan bakar atau layanan penting lainnya untuk menjaga operasi penerbangan berjalan.
Perusahaan, yang hingga November adalah maskapai penerbangan terbesar kedua India berdasarkan pangsa pasar, mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Secara terpisah pada hari Rabu, dua sumber di bank-bank milik pemerintah mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bank-bank tersebut telah menolak pengajuan pinjaman 4 miliar rupee (USD58 juta).
Pada puncaknya, Jet Airways mengoperasikan lebih dari 120 pesawat dan lebih dari 600 penerbangan setiap hari. Maskapai ini telah dipaksa dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan ratusan penerbangan dan menghentikan semua penerbangan ke tujuan luar negeri.
Krisis di Jet Airways, yang berutang besar kepada pemasok, pilot, lessor dan perusahaan minyak, telah semakin menjadi-jadi dalam beberapa pekan terakhir karena lessor-nya bergegas untuk membatalkan pendaftaran dan mengambil alih pesawat, sebagai tanda rencana bailout telah gagal meredakan kekhawatiran mereka.
Regulator penerbangan India menyatakan di situsnya pada hari Rabu bahwa lessor telah mengajukan permohonan deregister empat pesawat Boeing 737 lainnya.
Suatu analisis dari data terbaru yang diungkapkan oleh Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil menunjukkan bahwa lessor Jet Airways sejauh ini telah berusaha untuk membatalkan pendaftaran dan mengambil kembali sedikitnya 48 pesawat yang dioperasikan oleh maskapai. Setelah di-deregistrasi, lessor bebas untuk mengambil alih pesawat dan menyewakanya ke maskapai lain.
Pihak maskapai telah terlilit utang bank sekitar USD1,2 miliar. Perusahaan itu sudah mengajukan pinjaman sekitar USD217 juta sebagai bagian dari upaya penyelamatan operasional. Namun, pengajuan pinjaman tersebut gagal.
"Jet Airways terpaksa membatalkan semua penerbangan internasional dan domestiknya. Penerbangan terakhir akan beroperasi hari ini," katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu. Menurut maskapai, keputusan itu akan memiliki efek langsung.
Maskapai penerbangan India itu mengaku terpaksa mengambil langkah penghentian operasional karena konsorsium pemberi pinjaman telah menolak permintaannya untuk pendanaan darurat.
Tanpa dana, maskapai tidak akan mampu membayar bahan bakar atau layanan penting lainnya untuk menjaga operasi penerbangan berjalan.
Perusahaan, yang hingga November adalah maskapai penerbangan terbesar kedua India berdasarkan pangsa pasar, mempekerjakan lebih dari 20.000 orang.
Secara terpisah pada hari Rabu, dua sumber di bank-bank milik pemerintah mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa bank-bank tersebut telah menolak pengajuan pinjaman 4 miliar rupee (USD58 juta).
Pada puncaknya, Jet Airways mengoperasikan lebih dari 120 pesawat dan lebih dari 600 penerbangan setiap hari. Maskapai ini telah dipaksa dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan ratusan penerbangan dan menghentikan semua penerbangan ke tujuan luar negeri.
Krisis di Jet Airways, yang berutang besar kepada pemasok, pilot, lessor dan perusahaan minyak, telah semakin menjadi-jadi dalam beberapa pekan terakhir karena lessor-nya bergegas untuk membatalkan pendaftaran dan mengambil alih pesawat, sebagai tanda rencana bailout telah gagal meredakan kekhawatiran mereka.
Regulator penerbangan India menyatakan di situsnya pada hari Rabu bahwa lessor telah mengajukan permohonan deregister empat pesawat Boeing 737 lainnya.
Suatu analisis dari data terbaru yang diungkapkan oleh Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil menunjukkan bahwa lessor Jet Airways sejauh ini telah berusaha untuk membatalkan pendaftaran dan mengambil kembali sedikitnya 48 pesawat yang dioperasikan oleh maskapai. Setelah di-deregistrasi, lessor bebas untuk mengambil alih pesawat dan menyewakanya ke maskapai lain.
(mas)