Bakar Alquran, Politisi Anti-Islam Denmark Dilempari Telur
A
A
A
COPENHAGEN - Pemimpin Partai Stram Kurs Denmark, Rasmus Paludan, dilempari telur oleh seorang pria setelah politisi anti-Islam itu membakar sebuah Alquran di sekitar Holmen Canal. Tindakan kelompok Stram Kurs itu merupakan aksi tandingan terhadap gerakan Hizbut Tahrir yang menggelar salat Jumat di depan Christiansborg.
Christiansborg adalah pusat gedung pemerintahan Denmark, di mana kantor perdana menteri hingga parlemen berdiri.
Para petugas polisi telah siaga ketika kedua kelompok memulai kegiatan masing-masing, Jumat (22/3/2019). Dalam aksi pelemparan telur terhadap Paludan, polisi menangkap seseorang. Belum ada penjelasan apakah orang yang ditangkap itu merupakan pelempar telur atau bukan.
Ketika pembakaran kitab suci itu berlangsung, seorang pria dari sebuah kerumunan melompat ke Holmen Canal (Kanal Holmen) dan berenang menuju Paludan. Pria itu dicegah petugas polisi untuk mendekati politisi anti-Islam tersebut.
Surat kabar Jyllands-Posten melaporkan pria yang menceburkan diri di kanal itu menolak keluar dari air sampai Paludan berhenti membakar Alquran. Sebaliknya, para petugas pemadam kebakaran datang dengan penyelam untuk mengevakuasi pria itu dari kanal.
Hizbut Tahrir, kelompok yang dilarang di berbagai negara termasuk Indonesia, mengadakan salat Jumat di depan gedung parlemen untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap ujaran yang menyudutkan umat Islam dalam debat publik.
Kelompok itu meyakini serangan teroris yang menewaskan 50 orang di Selandia Baru melibatkan politisi.
Christiansborg adalah pusat gedung pemerintahan Denmark, di mana kantor perdana menteri hingga parlemen berdiri.
Para petugas polisi telah siaga ketika kedua kelompok memulai kegiatan masing-masing, Jumat (22/3/2019). Dalam aksi pelemparan telur terhadap Paludan, polisi menangkap seseorang. Belum ada penjelasan apakah orang yang ditangkap itu merupakan pelempar telur atau bukan.
Ketika pembakaran kitab suci itu berlangsung, seorang pria dari sebuah kerumunan melompat ke Holmen Canal (Kanal Holmen) dan berenang menuju Paludan. Pria itu dicegah petugas polisi untuk mendekati politisi anti-Islam tersebut.
Surat kabar Jyllands-Posten melaporkan pria yang menceburkan diri di kanal itu menolak keluar dari air sampai Paludan berhenti membakar Alquran. Sebaliknya, para petugas pemadam kebakaran datang dengan penyelam untuk mengevakuasi pria itu dari kanal.
Hizbut Tahrir, kelompok yang dilarang di berbagai negara termasuk Indonesia, mengadakan salat Jumat di depan gedung parlemen untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap ujaran yang menyudutkan umat Islam dalam debat publik.
Kelompok itu meyakini serangan teroris yang menewaskan 50 orang di Selandia Baru melibatkan politisi.
(mas)