New York Raih Predikat Kota Terbaik Dunia
A
A
A
NEW YORK - New York berhasil mengalahkan Melbourne, London, Paris, Sydney, Roma, Tokyo, Hong Kong, dan Chicago sebagai kota terbaik di dunia versi perusahaan hiburan dan media asal Inggris, Time Out. Prestasi tersebut diraih New York karena dinilai memiliki restoran, bar, budaya, dan hiburan yang lengkap.
Time Out setiap tahun merilis City Life Index di berbagai bidang, termasuk makanan, minuman, budaya, keramahtamahan, keterjangkauan, dan kebahagiaan. New York memiliki nilai tinggi karena kekayaan dan keberagaman penduduknya, juga pentas seni sehingga banyak orang ingin mengunjungi New York tahun ini.
New York bukan ibu kota dunia. Tapi, kota-kota lain tidak ada yang mampu mengalahkan Big Apple tersebut dalam segala hal. Ketika sebagian orang Amerika bertarung dengan isolasi, New Yorker menganggap kota mereka sebagai kota paling beragam di dunia dan dikenal dengan makanan dan minumannya.
Sementara itu, menurut editor proyek global Time Out, James Manning, New York merepresentasikan kota yang memiliki keragaman dalam hal ide, makanan, seni kelas dunia, dan hiburan yang lahir setiap hari. New York dan kota-kota lain bisa menjadi tempat berkumpul orang dari seluruh dunia.
“Time Out telah membantu orang mengkepslorasi dan menikmati kota terbaik sejak 1968, di mulai dari London dan sekarang New York,” ujar Editor Time Out, James Manning, dikutip Daily Mail. “Time Out Index membantu kita memahami faktor apa yang membuat sebuah kota menjadi begitu hebat,” tambahnya.
Time Out bekerja dama dengan Tapestr Research untuk mewawancarai 34.000 penduduk kota dari Melbourne hingga Madrid, dari Chicago ke Cape Town, dari Tel Aviv hingga Tokyo. Mereka ditanya tentang makanan, minuma, budaya, kehidupan malam, komunitas. Fokus pertanyaa adalah bagaimana keindahan, kenyamanan kota itu bisa berdamak pada kebahagiaan.
Sementara itu, di urutan kedua, Melbourne unggul dalam kategori kebahagiaan, kreativitas, makanan, dan konser musik. Kota ini dikenal berbagai kehidupan musik paling menarik di dunia. Satu dari empat warga Melbourne selalu pergi ke konser. Tak mengherankan Melbourne sebagai kota kedua paling kreatif. Itu juga menjadi kota paling menyenangkan untuk makanan, minuman, bergembira, dan sangat multikultur.
Chicago yang berada di posisi ketiga memiliki kelebihan dalam makanan, minuman, hiburan, dan kebahagiaan. Faktanya, sebanyak 85% penduduk Chicago mengaku puas menjalani kehidupan di Chicago.
Sementara itu, warga London sangat bangga terhadap wilayahnya ketika berbicara tentang budaya, makanan, konser musik, dan pariwisata. Isu British Exit (Brexit) – keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) – tidak menghalangi para pelancong untuk mengunjungi dan menjadikan Inggris destinasi terfavorit.
Warga London sangat bangga dengan budaya, makanan, dan konser musik. Meskipun London selalu menjadi berita utama karena ketegangan politik dan peninkatan kejahatan. Hanya 6% warga London merasa tidak aman, tapi 80% mengaku sangat bahagia.
Kota lainnya yang masuk lima besar ialah Los Angeles. Kota itu disebut sebagai kota yang beragam, dinamis, dan kreatif. Itu juga selalu menjadi pusat perhatian dunia.
Tapi, banyak warga Los Angeles mengaku selalu lapar untuk terus mengeksplorasi kota tersebut. Selain memiliki kehidupan kota yang berwarna, warga Los Angeles juga menjadi orang yang paling senang melakukan jelajah kuliner di antara warga AS lainnya. Hal itu didasari melimpahnya tempat kuliner di Los Angeles yang popular hingga ke berbagai dunia.
Di luar lima besar, sebagian kota yang masuk daftar Time Out memiliki kelebihan masing-masing. Bangkok misalnya. Ibu Kota Thailand itu menjadi salah satu kota kuliner terfavorit di dunia dilihat dari banyaknya turis yang mengungjungi warung makan dan pasar makanan. Uang yang dibelanjakan sangat besar.
Madrid juga unggul di sebagian kategori. Tidak ada kota di dunia yang dapat mengalahkan Madrid terkait bar dan hang out.
Las Vegas merupakan kota yang memiliki rating bagus dalam kehidupan malam. Namun, Las Vegas juga menjadi kota ketiga termahal di dunia untuk bermain pada malam hari. Berlin menjadi kota vegan setelah mengurangi konsumsi daging sebesar 29%. Jumlah alkoholis di Berlin juga terus turun di setiap tahun.
Sebaliknya dari kota yang lain, reputasi Tel Aviv tidak terlalu bagus. Menurut Time Out, warga Tel Aviv lebih banyak melarikan diri pada penggunaan obat-obatan dan dikenal sering berlaku curang terhadap teman sendiri. Adapun warga Mumbai dikenal gemar pergi ke bioskop, minimal menonton 31 film per tahun.
Warga Hong Kong juga sering pergi makan ke restoran dibanding di rumah sendiri. Sementara itu, warga Singapura berdedikasi terhadap makanan lokal. Mereka bahkan rela mengantre demi mendapatkan makanan favorit. Sama seperti di Madrid, warga Manchester juga terkenal senang minum minuman beralkohol.
Warga Edinburgh rata-rata menilai kota mereka indah. Sebagian besar pegawai di Edinburgh juga bekerja relatif sebentar, yakni sebanyak 35,3 jam per pekan. Namun, kota terbesar Skotlandia, Glasgow, menjadi kota teratas dalam hal keramahtamahan dan keterjangkauan.
Itu kota kecil dan hujan, tetapi selalu memiliki kejutan. Kota yang sangat dinamis dalam urusan musik, klub, dan makanan. Glasgow dianggap sebagai kota yang paling bersahabat dan enak ditinggali. 55% penduduknya menganggap kota mereka lebih baik dibandingkan kota lain di dunia lainnya. (Muh Shamil)
Time Out setiap tahun merilis City Life Index di berbagai bidang, termasuk makanan, minuman, budaya, keramahtamahan, keterjangkauan, dan kebahagiaan. New York memiliki nilai tinggi karena kekayaan dan keberagaman penduduknya, juga pentas seni sehingga banyak orang ingin mengunjungi New York tahun ini.
New York bukan ibu kota dunia. Tapi, kota-kota lain tidak ada yang mampu mengalahkan Big Apple tersebut dalam segala hal. Ketika sebagian orang Amerika bertarung dengan isolasi, New Yorker menganggap kota mereka sebagai kota paling beragam di dunia dan dikenal dengan makanan dan minumannya.
Sementara itu, menurut editor proyek global Time Out, James Manning, New York merepresentasikan kota yang memiliki keragaman dalam hal ide, makanan, seni kelas dunia, dan hiburan yang lahir setiap hari. New York dan kota-kota lain bisa menjadi tempat berkumpul orang dari seluruh dunia.
“Time Out telah membantu orang mengkepslorasi dan menikmati kota terbaik sejak 1968, di mulai dari London dan sekarang New York,” ujar Editor Time Out, James Manning, dikutip Daily Mail. “Time Out Index membantu kita memahami faktor apa yang membuat sebuah kota menjadi begitu hebat,” tambahnya.
Time Out bekerja dama dengan Tapestr Research untuk mewawancarai 34.000 penduduk kota dari Melbourne hingga Madrid, dari Chicago ke Cape Town, dari Tel Aviv hingga Tokyo. Mereka ditanya tentang makanan, minuma, budaya, kehidupan malam, komunitas. Fokus pertanyaa adalah bagaimana keindahan, kenyamanan kota itu bisa berdamak pada kebahagiaan.
Sementara itu, di urutan kedua, Melbourne unggul dalam kategori kebahagiaan, kreativitas, makanan, dan konser musik. Kota ini dikenal berbagai kehidupan musik paling menarik di dunia. Satu dari empat warga Melbourne selalu pergi ke konser. Tak mengherankan Melbourne sebagai kota kedua paling kreatif. Itu juga menjadi kota paling menyenangkan untuk makanan, minuman, bergembira, dan sangat multikultur.
Chicago yang berada di posisi ketiga memiliki kelebihan dalam makanan, minuman, hiburan, dan kebahagiaan. Faktanya, sebanyak 85% penduduk Chicago mengaku puas menjalani kehidupan di Chicago.
Sementara itu, warga London sangat bangga terhadap wilayahnya ketika berbicara tentang budaya, makanan, konser musik, dan pariwisata. Isu British Exit (Brexit) – keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) – tidak menghalangi para pelancong untuk mengunjungi dan menjadikan Inggris destinasi terfavorit.
Warga London sangat bangga dengan budaya, makanan, dan konser musik. Meskipun London selalu menjadi berita utama karena ketegangan politik dan peninkatan kejahatan. Hanya 6% warga London merasa tidak aman, tapi 80% mengaku sangat bahagia.
Kota lainnya yang masuk lima besar ialah Los Angeles. Kota itu disebut sebagai kota yang beragam, dinamis, dan kreatif. Itu juga selalu menjadi pusat perhatian dunia.
Tapi, banyak warga Los Angeles mengaku selalu lapar untuk terus mengeksplorasi kota tersebut. Selain memiliki kehidupan kota yang berwarna, warga Los Angeles juga menjadi orang yang paling senang melakukan jelajah kuliner di antara warga AS lainnya. Hal itu didasari melimpahnya tempat kuliner di Los Angeles yang popular hingga ke berbagai dunia.
Di luar lima besar, sebagian kota yang masuk daftar Time Out memiliki kelebihan masing-masing. Bangkok misalnya. Ibu Kota Thailand itu menjadi salah satu kota kuliner terfavorit di dunia dilihat dari banyaknya turis yang mengungjungi warung makan dan pasar makanan. Uang yang dibelanjakan sangat besar.
Madrid juga unggul di sebagian kategori. Tidak ada kota di dunia yang dapat mengalahkan Madrid terkait bar dan hang out.
Las Vegas merupakan kota yang memiliki rating bagus dalam kehidupan malam. Namun, Las Vegas juga menjadi kota ketiga termahal di dunia untuk bermain pada malam hari. Berlin menjadi kota vegan setelah mengurangi konsumsi daging sebesar 29%. Jumlah alkoholis di Berlin juga terus turun di setiap tahun.
Sebaliknya dari kota yang lain, reputasi Tel Aviv tidak terlalu bagus. Menurut Time Out, warga Tel Aviv lebih banyak melarikan diri pada penggunaan obat-obatan dan dikenal sering berlaku curang terhadap teman sendiri. Adapun warga Mumbai dikenal gemar pergi ke bioskop, minimal menonton 31 film per tahun.
Warga Hong Kong juga sering pergi makan ke restoran dibanding di rumah sendiri. Sementara itu, warga Singapura berdedikasi terhadap makanan lokal. Mereka bahkan rela mengantre demi mendapatkan makanan favorit. Sama seperti di Madrid, warga Manchester juga terkenal senang minum minuman beralkohol.
Warga Edinburgh rata-rata menilai kota mereka indah. Sebagian besar pegawai di Edinburgh juga bekerja relatif sebentar, yakni sebanyak 35,3 jam per pekan. Namun, kota terbesar Skotlandia, Glasgow, menjadi kota teratas dalam hal keramahtamahan dan keterjangkauan.
Itu kota kecil dan hujan, tetapi selalu memiliki kejutan. Kota yang sangat dinamis dalam urusan musik, klub, dan makanan. Glasgow dianggap sebagai kota yang paling bersahabat dan enak ditinggali. 55% penduduknya menganggap kota mereka lebih baik dibandingkan kota lain di dunia lainnya. (Muh Shamil)
(nfl)