China Siapkan Produksi Kereta Maglev Otomatis

Senin, 11 Maret 2019 - 11:05 WIB
China Siapkan Produksi Kereta Maglev Otomatis
China Siapkan Produksi Kereta Maglev Otomatis
A A A
BEIJING - Kereta maglev atau magnetic levitation generasi baru tanpa masinis akan hadir di China pada awal 2020 mendatang. Kereta tersebut tidak memiliki kecepatan super, tetapi didesain berkecepatan sedang sekitar 200 km per jam.

Itu menunjukkan China tidak hanya mengembangkan kereta cepat saja, tetapi fokus memproduksi kereta masa depan. Meskipun berkecepatan sedang, kereta maglev masih menjadi pusat perhatian. Padahal, kereta maglev mampu melaju dengan kecepatan 600 km per jam karena melaju 10 cm di atas rel kereta api.

Kereta maglev tersebut dikembangkan di China oleh CRRC Zhuzhou Locomotives Co. Ltd. Mereka menjadi peruahaan generasi ketiga yang memproduksi kereta maglev dengan kecepatan sedang. Kereta itu 40 km lebih cepat jam dibandingkan versi 2.0 dan dua kali kecepatan versi 1.0.

Jika selesai produksi, itu akan menjadi kereta komersial maglev yang dikembangkan perusahaan China. CRRC Zhuzhou merupakan unit usaha China Railway Rolling Stock Corporation, salah satu produsen kereta api terbesar di dunia.

“Teknologi baru yang digunakan menjadikan kereta bisa melaju lebih cepat dan memiliki tenaga yang besar,” kata Zhou Qinghe, chairman CRRC Zhuzhou Locomotive Co.,Ltd, dilansir Xinhua. Kereta maglev terbaru akan dilengkapi dengan teknologi yang menjamin keselamatan dan berjalan otonom atau tanpa mengandalkan masinis.

“Kereta baru itu cocok untuk menghubungkan layanan antar kota dengan jarak 50 hingga 200 km,” ujar Zhou. “Itu juga akan mejadi kereta maglev pertama yang melaju dengan kecepatan 200 km per jam,” ujarnya.

Kereta maglev terbaru produksi CRRC Zhuzhou akan dilengkapi dengan infrastruktur komunikasi tanpa kabel dan pengawasan secara langsung. Itu menggunakan analisis big data untuk melacak informasi untuk operator dan mengidentifikasi kesalahan. Model tersebut bisa menjadi keselamatan dan keamanan dalam operasional otonom.

Sebelumnya, kereta versi 1.0 dijalankan di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan, selama dua tahun. Sedangkan versi 2.0 dirakit dan diujicoba di kota tersebut. Kereta tersebut tidak mampu melaju tanpa masinir atau pengontrol manusia, tidak seperti versi terbaru.

Kereta maglev berkecepatan medium itu didesain untuk meningkatkan kemampuan infrastruktur transportasi antar-kota. Tidak seperti kereta berkecepatan tinggi yang fokus melayani kota-kota besar. Dibandingkan dengan kereta tradisional, kereta maglev lebih aman dan lebih ternang dibandingkan vacuum cleaner.

Kereta maglev medium 3.0 akan menawarkan kapasitas yang lebih baik, akselerasi kecepatan yang lebih tinggi dan kemampuan mendaki yang lebih baik. Kereta tersebut juga mampu melaju di perbukitan setinggi gedung empat lantai.

China bergabung dengan negara yang memproduksi kereta maglev. Jepang merupakan negara pertama yang mengembangkan kereta maglev pada 1960-an. Kereta maglev yang diproduksi Jepang terbaru diperkirakan akan memecahkan rekor dunia yakni kereta Chuo Shinkansen dengan kecepatan 500 km per jam. Fase pertama proyek tersebut akan dibangun menghubungkan Tokyo dan Nagoya dan dijadwalkan selesai pada 2027 dan diperkirakan akan mengurangi jarak tempuh separuh dari perjalanan biasa.

Teknologi kereta maglev dikembangkan menjadi kereta masa depan selama beberapa dekade. China bersama dengan Korea Selatan dan Jepang merupakan negara yang mengoperasikan kereta maglev. Tokyo mengoperasikan kereta Linimo yang beroperasi pada 2005. Sedangkan Korea Selatan menjalankan kereta bandara Incheon yang menghubungan terminal bandara dan jaringan Seoul Metro.

Kereta maglev menggunakan sistem mangnet yang menjadi kereta bisa melaju di atas jalur rel. Kereta itu mampu mengeliminasi kebutuhan roda dan tidak ada friksi antara rel dan roda sehingga kereta lebih cepat dan tidak berisik.

Akselerasi kecepatan kereta jauh lebih baik dibandingkan kereta konvensional. Sistem maglev menjadikan perjalanan lebih nyaman. Kecepatan kereta saat ini hanya dibatasi sekitar 400 km per jam karena resistensi udara. Desain kereta kedepan mendukung kereta memiliki kecepatan lebih baik di masa depan.

China sudah memiliki kereta maglev yakni Shanghai Maglev Train merupakan kereta maglev yang beroperasi di Shanghai. Kereta itu bernama Shanghai Putong Airport yang dibuka pada 2020. Itu menjadi kereta maglev ketiga dalam sejarah setelah Birmingham Maglev di Inggris dan M-Bahn di Jerman.

Itu menjadi kereta maglev dengan kecepatan paling tinggi dan kereta listrik berkecepatan tertinggi di dunia. Kereta itu mampu mencapai kecepatan tertinggi 431 km per jam dan menjadi kereta maglev tercepat di dunia.

China memiliki rel jaringan kereta cepat terpanjang di dunia sepanjang 25.000 km pada akhir 2017. Jaringan rel kereta secara keseluruhan di China mencapai 127.000 km atau tiga kali panjang garis khatulistiwa. Panjang rel tersebut lebih dari 60% dari total jaringan rel di seluruh dunia.

China berinvestasi besar dalam konstruksi sistem perkereta-apian. China berencana membangun sekitar 23.000 km jaringan rel baru pada 2016 hingga 2020.Beijing berhasil menyelesaikan investasi konstruksi jaringan kereta pada 2013-2017.

Kereta berkecepatan sedang yang dikembangkan China adalah Fuxing atau Rejuvenation yang mampu melaju dengan kecepatan 350 km per jam. Kereta Fuxing akan menggantikan Hexie yang berarti harmoni.

Sebelumnya, kereta cepat Hong Kong-China mulai beroperasi sebagai sinyal integrasi antara kedua wilayah tersebut pada akhir tahun lalu. Kereta dengan kecepatan 200 km per jam dianggap kontroversial karena akan mengganggu sistem hukum dan kebebasan berekspresi di Hong Kong. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4516 seconds (0.1#10.140)