Versi Chronicle of Philanthropy, Jeff Bezos Paling Dermawan

Rabu, 27 Februari 2019 - 06:39 WIB
Versi Chronicle of Philanthropy,...
Versi Chronicle of Philanthropy, Jeff Bezos Paling Dermawan
A A A
NEW YORK - Orang terkaya di dunia Jeff Bezos yang juga CEO Amazon.com Inc, menepis skeptisme masyarakat Amerika Serikat (AS). Bezos menjadi orang paling dermawan pada 2018 versi Chronicle of Philanthropy mengalahkan pendiri Microsoft Bill Gates dan mantan Wali Kota New York Michael Bloomberg.

Bezos yang memegang nilai saham Amazon senilai USD137 miliar (Rp1.918,5 triliun, kurs Rp14.004 per dolar AS) dilaporkan memberikan sumbangan USD2 miliar (Rp28 triliun) tahun lalu. Dana sebesar itu disumbangkan melalui Bezos Day One Fund, sebuah program filantropi yang didirikan calon mantan istrinya, MacKenzie Bezos.

Berdasarkan Chronicle of Philanthropy, dana sumbangan yang dikeluarkan Bezos digunakan untuk membantu para gelandangan dan memberantas kemiskinan di AS tanpa mengharapkan keuntungan apa pun. Selain itu, Bezos membantu mendanai operasi pendidikan prasekolah bagi masyarakat bergaji rendah.

Namun, secara keseluruhan, donasi yang dikeluarkan Bezos masih berada jauh di belakang donasi global Bill Gates dan donasi Bloomberg yang masing-masing mencapai USD45 miliar (Rp630 triliun) dan USD6 miliar (Rp84 triliun). Donasi pada 2018 yang mencapai USD7,8 miliar juga lebih sedikit dibanding tahun 2017.

Bezos berada di depan Bloomberg yang mengeluarkan USD767 juta untuk membantu mendanai kesenian, pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan bidang lainnya. Posisi ketiga diduduki Pierre dan Pam Omidyar yang meraih keuntungan dari eBay dan membagikan kekayaannya sebesar USD392 juta untuk demokrasi.

Omidyar mengalahkan CEO Facebook Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan yang berada di posisi tujuh dengan total donasi sekitar USD213 juta. Beberapa pendatang baru yang masuk daftar Chronicle of Philanthropy ialah pendiri Craigslist, Craig Newmark, di posisi 11. Dia menyumbangkan USD144 juta untuk jurnalisme.

“Pada 2018 juga banyak orang kaya yang menyumbangkan dana untuk memajukan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih lainnya yang berguna bagi manusia,” ungkap Chronicle of Philanthropy di situs resmi philanthropy.com. Salah satunya ditunjukkan Manajer Wall Street Stephen Schwarzman di posisi 4.

Schwarzman mendonasikan sekitar USD350 juta untuk mendukung penelitian AI di Institut Teknologi Massachusetts. Namun, Bezos masih menarik perhatian publik. Sebelumnya dia mengatakan berencana menggelontorkan seluruh kekayaannya untuk menyukseskan operasi ruang angkasa miliknya, Blue Origin, di Texas.

Namun setelah menghadapi kasus perceraian yang kemungkinan menguras separuh kekayaannya, skala dana yang akan dikucurkan kemungkinan berkurang. Dia juga mulai fokus membagi kekayaannya untuk sektor lain. Pada 2017, Bezos diminta para pengguna Twitter untuk melakukan filantropi dalam jangka panjang.

“Dengan tren perumahan terjangkau, perlindungan lingkungan, dan hak buruh, saya berubah pikiran dalam mendekati isu ini,” kata Bezos. Donasi ini juga dilakukan Bezos ketika Amazon diawasi. Amazon memetik keuntungan besar selama dua tahun terakhir dan dilaporkan tidak membayar pajak pendapatan.

Namun, kepercayaan investor masih tinggi. Saat ini Bezos masih memuncaki peringkat orang terkaya di dunia dalam daftar Indeks Miliarder Bloomberg. Total kekayaan Bezos tercatat USD132 miliar. Kekayaan Bezos juga terakumulasi dari laman ritel Zappos dan Audible yang menjadi alat komputasi cloud.

Pendapatan terbesar Bezos bersumber dari Amazon. “Amazon membukukan pendapatan USD233 miliar pada 2018,” ungkap laporan Bloomberg. Bezos memiliki saham sekitar 16% saham di Amazon yang merupakan peritel daring terbesar di dunia. Dia juga memiliki perusahaan eksplorasi antariksa Blue Origin.

“Blue Origin bertujuan mengurangi biaya peluncuran, membawa jutaan orang bekerja di antariksa, serta memindahkan industri dan manufaktur keluar dari bumi,” ungkap Bloomberg. “Saat ini Bezos menguasai saham Blue Origin dan tidak berniat menjualnya,” kata CEO perusahaan dana ventura Space Angels, Chad Anderson.

Pejabat Blue Origin juga menjelaskan bahwa Bezos berinvestasi di Blue Origin sebesar USD500 juta. Menurut Bezos, dana itu diambil dari penjualan saham Amazon. Sejak 2002, dia menjual saham Amazon sekitar USD7 miliar. Bezos juga menggunakan USD250 juta untuk mengakuisisi Washington Post pada Agustus 2013.

Bezos dikenal sebagai pengusaha teknologi, investor, dan filantrop di AS, terutama setelah Amazon.com menuai sukses besar. Dia terlahir di Albuquerque, New Mexico dan dibesarkan di Houston, Texas. Setelah lulus dari Universitas Princeton pada 1986, dua bekerja di Wall Street sejak 1986 sampai awal 1994.

Bezos mendirikan Amazon akhir 1994. Awalnya, situs web tersebut hanya menyediakan layanan jual-beli buku secara daring. Seiring dengan waktu, barang yang dijajakan semakin beragam, bahkan merambah hingga streaming audio dan video. Amazon saat ini menjadi perusahaan penjualan daring terbesar di dunia.

Bezos menambah ketertarikan bisnisnya ke dunia ruang angkasa dengan mendirikan Blue Origin pada 2000. Kesuksesan uji coba penerbangan pertama Blue Origin pada 2015 membuatnya kian percaya diri. Bezos berencana membuka bisnis pariwisata menuju ruang angkasa tahun ini sebagai alternatif traveling.

Pada Juli 2017, Bezos menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan sekitar USD90 miliar. Saat itu dia menyalip Bill Gates. Tak lama kemudian, kekayaan Bezos melampaui USD100 miliar untuk pertama kali pada November 2017 dan mencapai USD150 miliar pada 2018. Dia menjadi orang terkaya sepanjang sejarah modern. muh shamil
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)