Miras Oplosan di India Tewaskan 150 Orang
A
A
A
GUWAHATI - Sebanyak 150 orang tewas akibat mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan di negara bagian Assam, India.
Ini menjadi tragedi miras oplosan kedua di India dalam bulan ini. Ratusan orang lainnya juga dirawat di rumah sakit. Otoritas sedang memburu para pembuat dan penjual miras oplosan itu.
Data yang dilaporkan dari tiga rumah sakit di Assam itu lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya sebanyak 84 orang tewas pada Sabtu (23/2). “Kami masih memiliki lebih dari 170 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit dengan para pasien baru dibawa dari wilayah terdekat. Para pasien mengalami sakit setelah dua hari sebelumnya mengonsumsi miras tersebut,” papar Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma pada kantor berita Reuters.
“Kami telah mengirim sejumlah sampel untuk pemeriksaan forensik mengetahui komposisi yang digunakan dalam miras oplosan itu yang membuat banyak orang tewas,” kata Sarma.
Tragedi miras oplosan di Assam itu terjadi hanya dua pekan setelah kasus serupa yang menewaskan lebih dari 100 orang di negara bagian Uttarakhand dan Uttar Pradesh, India. Dua kasus ini merupakan yang terburuk di India sejak 2011.
Korban tewas akibat miras oplosan yang disebut warga setempat sebagai “hooch” itu sering terjadi di India karena warga tak dapat membeli miras bermerek yang harganya lebih mahal. Produksi dan konsumsi miras oplosan di Assam sudah menjadi kebiasaan di wilayah perkebunan the di Assam. Para pekerja kebun teh biasa mengonsumsi miras oplosan tersebut karena harganya lebih murah.
“Ada sekitar 10 tempat produksi miras oplosan yang kemudian dijual ke sejumlah wilayah perkebunan teh dan lokasi lain,” ujar anggota parlemen lokal dari Partai Bharatiya Janata, Mrinal Saikia. (Syarifudin)
Ini menjadi tragedi miras oplosan kedua di India dalam bulan ini. Ratusan orang lainnya juga dirawat di rumah sakit. Otoritas sedang memburu para pembuat dan penjual miras oplosan itu.
Data yang dilaporkan dari tiga rumah sakit di Assam itu lebih banyak dibandingkan perkiraan sebelumnya sebanyak 84 orang tewas pada Sabtu (23/2). “Kami masih memiliki lebih dari 170 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit dengan para pasien baru dibawa dari wilayah terdekat. Para pasien mengalami sakit setelah dua hari sebelumnya mengonsumsi miras tersebut,” papar Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarma pada kantor berita Reuters.
“Kami telah mengirim sejumlah sampel untuk pemeriksaan forensik mengetahui komposisi yang digunakan dalam miras oplosan itu yang membuat banyak orang tewas,” kata Sarma.
Tragedi miras oplosan di Assam itu terjadi hanya dua pekan setelah kasus serupa yang menewaskan lebih dari 100 orang di negara bagian Uttarakhand dan Uttar Pradesh, India. Dua kasus ini merupakan yang terburuk di India sejak 2011.
Korban tewas akibat miras oplosan yang disebut warga setempat sebagai “hooch” itu sering terjadi di India karena warga tak dapat membeli miras bermerek yang harganya lebih mahal. Produksi dan konsumsi miras oplosan di Assam sudah menjadi kebiasaan di wilayah perkebunan the di Assam. Para pekerja kebun teh biasa mengonsumsi miras oplosan tersebut karena harganya lebih murah.
“Ada sekitar 10 tempat produksi miras oplosan yang kemudian dijual ke sejumlah wilayah perkebunan teh dan lokasi lain,” ujar anggota parlemen lokal dari Partai Bharatiya Janata, Mrinal Saikia. (Syarifudin)
(nfl)