Merkel: Penarikan Pasukan akan Perkuat Pengaruh Rusia di Suriah
A
A
A
BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel memperingatkan bahwa rencana Washington untuk segera menarik tentaranya keluar dari Suriah berisiko membiarkan Rusia dan Iran meningkatkan peran mereka di kawasan itu. Amerika Serikat (AS) akan menarik mundur pasukan pasca ISIS berhasil dikalahkan.
ISIS saat ini hanya tinggal menguasai sebidang tanah kecil di timur laut Suriah dan kekalahan mereka diperkirakan akan segera terjadi. Begitu mereka dikalahkan, pasukan AS akan segera ditarik dari negara itu.
Tetapi, di saat yang sama Washington sedang berjuang untuk meyakinkan sekutu merkea untuk tetap di Suriah setelah mereka pergi dan Merkel memperingatkan risiko meninggalkan kekosongan di wilayah tersebut.
"Apakah itu ide yang baik bagi Amerika untuk secara tiba-tiba dan cepat menarik diri dari Suriah? Atau akankah sekali lagi memperkuat kapasitas Iran dan Rusia untuk mengerahkan pengaruh mereka," kata Merkel pada Konferensi Keamanan Munich, seperti dilansir Arab News pada Minggu (17/2).
Hal senada disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian. Di mana dia mengatakan AS akan menciptakan kekosongan di Suriah yang dapat menguntungkan musuhnya Iran dan menyebut pendekatan itu sebagai sebuah misteri.
ISIS saat ini hanya tinggal menguasai sebidang tanah kecil di timur laut Suriah dan kekalahan mereka diperkirakan akan segera terjadi. Begitu mereka dikalahkan, pasukan AS akan segera ditarik dari negara itu.
Tetapi, di saat yang sama Washington sedang berjuang untuk meyakinkan sekutu merkea untuk tetap di Suriah setelah mereka pergi dan Merkel memperingatkan risiko meninggalkan kekosongan di wilayah tersebut.
"Apakah itu ide yang baik bagi Amerika untuk secara tiba-tiba dan cepat menarik diri dari Suriah? Atau akankah sekali lagi memperkuat kapasitas Iran dan Rusia untuk mengerahkan pengaruh mereka," kata Merkel pada Konferensi Keamanan Munich, seperti dilansir Arab News pada Minggu (17/2).
Hal senada disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian. Di mana dia mengatakan AS akan menciptakan kekosongan di Suriah yang dapat menguntungkan musuhnya Iran dan menyebut pendekatan itu sebagai sebuah misteri.
(esn)