Kemlu: Pemulangan Jenazah WNI Tunggu Investigasi Malaysia Rampung

Jum'at, 15 Februari 2019 - 19:12 WIB
Kemlu: Pemulangan Jenazah...
Kemlu: Pemulangan Jenazah WNI Tunggu Investigasi Malaysia Rampung
A A A
JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir menuturkan, memang benar dua orang korban mutilasi di Malaysia adalah warga negara Indonesia (WNI). Arrmanantha menyebut, jenazah keduanya belum bisa dipulangkan karena masih menunggu invesitigasi kepolisian Malaysia rampung.Berbicara saat melakukan brifieng media, Arrmanantha mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dari Polri mengenai hasil pemeriksaan sidik jari dan dapat dikonfirmasi bahwa sidik jari yang diberikan oleh pihak kepolisian Malaysia kepada KBRI adalah sama dengan sidik jari WNI yang dilaporkan hilang oleh pengacaranya.

"Dalam konteks ini dapat kita simpulkan bahwa bagian dari tubuh yang ditemukan adalah WNI. Informasi ini telah disampaikan kepada pihak kepolisian Malaysia," kata Arrmanantha pada Jumat (15/2).

Dia lalu menuturkan, meski sudah adanya konfirmasi dari pihak Indonesia mengenai hal ini, kepolisian Malaysia masih melanjutkan investigasi. Oleh karena itu, jenazah kedua WNI masih belum bisa dipulangkan ke tanah air.

"Pihak kepolisian Malaysia menyampaikan bahwa mereka masih terus memproses analisa sampe DNA, sehingga mereka belum secara resmi bisa menyampaikan informasi hasil tes DNA ini. Polisi juga menyampaikan apabila proses identifikasi secara resmi telah diselesaikan, jenazah yang mereka temukan akan segera disampaikan kepada keluarga, tentunya melalui KBRI," ucapnya.

"KBRI Kuala Lumpur akan terus mengawal dan membantu proses investigasi dan juga tentunya akan melakukan pendampingan dan bantuan kepada keluarga korban dalam proses pemulangan jenazah," sambung Arrmanantha.

Terkait dengan pelaku, Arrmanantha mengatakan bahwa pihak kepolisian Malaysia saat ini menahan dan mengiterogasi terhadap dua orang WNA, pelakunya bukan warga negara Malaysia. "Saat ini terus diproses dan mereka sedang mencari satu orang lain yang mereka ingin periksa mengenai kejadian di sungai Bulong beberapa waktu lalu," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5105 seconds (0.1#10.140)