Iran: AS Dukung Diktator, Tukang Jagal dan Ekstrimis di Timur Tengah

TEHERAN - Amerika Serikat (AS) mendukung diktator, tukang jagal dan ekstrimis di Timur Tengah. Tudingan itu dilontarkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam sebuah postingan di Twitter sebagai tanggapan atas pidato State of the Union Presiden Donald Trump .

Eskalasi antara Iran dan AS meningkat sejak Trump menarik diri dari perjanjian nuklir multilateral Mei lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

"Permusuhan AS telah mendorongnya untuk mendukung para diktator, tukang jagal & ekstrimis, yang hanya membawa kehancuran di wilayah kami," tulis Zarif dalam postingan di Twitternya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/2/2019).

Trump menyebut Iran "sponsor teror negara terkemuka di dunia" selama pidatonya dan mengatakan pemerintahannya telah bertindak tegas untuk menghadapinya, menurut video pidato yang diposting di situs resmi Gedung Putih.

“Itu adalah rezim radikal. Mereka melakukan hal buruk, hal buruk,” kata Trump.

"Kami tidak akan mengalihkan pandangan dari rezim yang meneriakkan 'kematian bagi Amerika' dan mengancam genosida terhadap orang-orang Yahudi," imbuhnya.

Zarif menanggapi dengan mengatakan bahwa Iran, termasuk komunitas Yahudi-nya, sedang memperingati kemajuan ketika bersiap untuk merayakan peringatan 40 tahun revolusi Islam pada hari Senin.

"Iran — termasuk rekan-rekan Yahudi kami - memperingati 40 tahun kemajuan meskipun ada tekanan AS, sama seperti @realDonaldTrump lagi-lagi membuat tuduhan terhadap kita@#SOTU2019," tulis Zarif di Twitter, merujuk pada pidato State of the Union.

Para pejabat tinggi Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani, telah mengatakan bahwa Teheran menghadapi situasi ekonomi terberatnya dalam 40 tahun, setidaknya sebagian karena sanksi AS.