Lavrov: Penangguhan INF Bukan Berarti Kembalinya Perang Dingin

Senin, 04 Februari 2019 - 23:15 WIB
Lavrov: Penangguhan...
Lavrov: Penangguhan INF Bukan Berarti Kembalinya Perang Dingin
A A A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan, penangguhan Perjanjian INF tidak serta merta akan mengembalikan Perang Dingin. Ia mengaku sangat berharap hal ini benar-benar tidak terjadi.

"Saya tidak berpikir bahwa kita harus berbicara tentang Perang Dingin yang baru. Era baru telah dimulai, era ketika Amerika Serikat memutuskan untuk bergerak ke arah menghancurkan seluruh sistem kendali senjata, yang sangat disesalkan. Para ahli AS sudah mengatakan bahwa Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (New START), yang akan berakhir pada 2021 akan menjadi target berikutnya," ucap Lavrov.

Lavrov, seperti dilansir Tass pada Senin (4/2), kemudian menunjukkan bahwa Rusia tidak berusaha untuk meluncurkan perlombaan senjata baru, tetapi akan menanggapi tindakan AS setelah penarikannya dari Perjanjian INF.

"Kami tidak berusaha untuk meluncurkan perlombaan senjata baru, presiden telah membuatnya cukup jelas. Kami pasti akan memberikan tanggapan militer dan teknis terhadap ancaman yang muncul setelah penarikan AS dari Perjanjian INF dan rencananya untuk membuat senjata nuklir, yang menurut semua ahli di Barat, Rusia dan negara-negara lain, akan secara dramatis menurunkan ambang batas untuk penggunaan senjata nuklir dan meningkatkan risiko konflik nuklir," ucapnya.

Dia melanjutkan, tidak ada kekurangan inisiatif yang mencakup masalah-masalah yang menyangkut senjata, termasuk produksi jenis senjata baru, dan stabilitas strategis secara umum.

Lavrov menyebut, Rusia mengajukan banyak inisiatif seperti itu dalam beberapa tahun terakhir dan menyarankan untuk membahas masalah ini dengan NATO. Terakhir kali, papar Lavrov, inisiatif seperti itu dipresentasikan di Helsinki pada Juli tahun lalu, ketika pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Donald Trump terjadi.

"Kami menyarankan untuk mengadopsi pendekatan selangkah demi selangkah menuju peluncuran pembicaraan baru tentang pengurangan senjata, dimulai dengan deklarasi bersama Rusia-AS tentang tidak dapat diterimanya perang nuklir. Semua inisiatif kami ditolak atau dibiarkan tidak dijawab," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5715 seconds (0.1#10.140)