China Kecam Pernyataan Trudeau Soal Vonis Mati Warga Kanada
A
A
A
BEIJING - China melemparkan kecaman keras atas pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau terkait dengan vonis mati terhadap seorang warga Kanada bernama Robert Lloyd Schellenberg.
Trudeau menuduh Beijing sudah menggunakan hukuman mati secara sewenang-wenang, setelah vonis mati terhadap Schellenberg dijatuhkan oleh Pengadilan Menengah Rakyat Dalian di Provinsi Liaoning, timur laut China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam jumpa pers di Beijing menyatakan pihaknya benar-benar tidak puas dan kecewa dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Trudeau.
"Pernyataan dari seorang orang Kanada yang relevan kurang memiliki kesadaran paling dasar tentang sistem hukum," kata Hua, merujuk pada Trudeau, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/1).
Dia juga mengomentari keputusan Kanada mengeluarkan peringatan warganya tentang risiko penegakan hukum yang sewenang-wenang di China. Hua menuturkan, alih-alih menyalahkan negara lain, Kanada seharusnya mengingatkan rakyatnya untuk tidak terlibat dalam penyelundupan narkoba di sana.
"Kami mendesak pihak Kanada untuk menghormati aturan hukum, menghormati kedaulatan hukum China, memperbaiki kesalahannya, dan berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
Sekadar diketahui, hubungan China dan Kanada berubah jadi dingin pada awal Desember setelah Meng Wanzhou, kepala keuangan raksasa telekomunikasi China; Huawei Technologies Co Ltd (HWT.UL), ditangkap di Vancouver dengan surat perintah ekstradisi AS.
China memperingatkan konsekuensi yang tidak ditentukan, kecuali Meng dibebaskan. Meng telah dibebaskan dengan uang jaminan, namun dilarang meninggalkan Kanada.
Tak lama setelah penangkapan Meng, pihak berwenang China menangkap Michael Kovrig, seorang diplomat Kanada yang sedang cuti tak berbayar dari kedutaan di Beijing. Selain itu, konsultan Kanada; Michael Spavor, juga ditangkap atas tuduhan membahayakan keamanan nasional China.
Trudeau menuduh Beijing sudah menggunakan hukuman mati secara sewenang-wenang, setelah vonis mati terhadap Schellenberg dijatuhkan oleh Pengadilan Menengah Rakyat Dalian di Provinsi Liaoning, timur laut China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam jumpa pers di Beijing menyatakan pihaknya benar-benar tidak puas dan kecewa dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Trudeau.
"Pernyataan dari seorang orang Kanada yang relevan kurang memiliki kesadaran paling dasar tentang sistem hukum," kata Hua, merujuk pada Trudeau, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/1).
Dia juga mengomentari keputusan Kanada mengeluarkan peringatan warganya tentang risiko penegakan hukum yang sewenang-wenang di China. Hua menuturkan, alih-alih menyalahkan negara lain, Kanada seharusnya mengingatkan rakyatnya untuk tidak terlibat dalam penyelundupan narkoba di sana.
"Kami mendesak pihak Kanada untuk menghormati aturan hukum, menghormati kedaulatan hukum China, memperbaiki kesalahannya, dan berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab," ungkapnya.
Sekadar diketahui, hubungan China dan Kanada berubah jadi dingin pada awal Desember setelah Meng Wanzhou, kepala keuangan raksasa telekomunikasi China; Huawei Technologies Co Ltd (HWT.UL), ditangkap di Vancouver dengan surat perintah ekstradisi AS.
China memperingatkan konsekuensi yang tidak ditentukan, kecuali Meng dibebaskan. Meng telah dibebaskan dengan uang jaminan, namun dilarang meninggalkan Kanada.
Tak lama setelah penangkapan Meng, pihak berwenang China menangkap Michael Kovrig, seorang diplomat Kanada yang sedang cuti tak berbayar dari kedutaan di Beijing. Selain itu, konsultan Kanada; Michael Spavor, juga ditangkap atas tuduhan membahayakan keamanan nasional China.
(esn)