Badai Salju Memburuk, Sekolah dan Kantor Diliburkan
A
A
A
WASHINGTON - Badai salju yang menerjang mid-Atlantik sepekan yang lalu dan menyebabkan tujuh orang tewas di Missouri dan Kansas diprediksi akan menghantam sejumlah negara bagian lain di Amerika Serikat (AS). Demi menghindari skenario terburuk, wilayah Washington DC dan area sekitarnya ditutup.
Lembaga Cuaca Nasional (NWS) AS menyatakan hujan salju akan turun lebat di Washington dan menutupi jalan raya. Mereka memperingatkan agar para pengendara berhati-hati. Kondisi serupa juga kemungkinan akan menerjang Maryland dan Virginia. NWS menyatakan kecepatan angin akan mencapai 35 mph.
Suhu di bawah beku itu kemungkinan akan menyebabkan jalan raya menjadi licin. Semua Columbia Public School dan US Office of Personnel Management akan diliburkan. Metrobus juga hanya akan beroperasi pada pukul 05.00 pagi waktu lokal dengan layanan terbatas setelah ditutup semalaman penuh.
Cuaca buruk itu juga memaksa ratusan penerbangan, baik domestik ataupun internasional, dibatalkan. Badai salju diramalkan akan menerjang wilayah AS sepanjang 2.900 kilometer, dari Colorado hingga Atlantik. Badai itu juga turun lebat di kawasan St Louis dengan ketinggian tumpukan salju 40 sentimeter.
”Badai tersebut menghantam Kansas dan Missouri pada Jumat (11/1) dan pada Sabtu (12/1) menerjang Iowa, Illinois, India, dan Ohio,” kata meteorolog dari Pusat Prediksi Cuaca AS, Andrew Orrison, dilansir Reuters. Sedikitnya tujuh orang tewas akibat badai salju tersebut yang menyebabkan beragam kecelakaan.
Korban tewas termasuk seorang perempuan dan putri tirinya. Di Kansas, pria berusia 62 tahun tewas dalam kecelakaan mobil yang menghantam beton pembatas jalan. Dua mobil juga bertabrakan. ”Kami meminta agar tetap berada di rumah hingga jalanan aman,” kata petugas patroli Missouri, Sersan Collin Stosberg.
Dia menambahkan, jika perlu melakukan perjalanan darurat, warga AS diminta mengenakan sabuk pengaman, memastikan baterai ponsel penuh, dan berkendara secara pelan. Petugas keamanan Missouri menerima 3.000 panggilan sejak Sabtu pekan lalu, termasuk 700 kecelakaan dan 1.300 mobil mogok.
Sementara itu, Kantor Polisi Illinois menyatakan sedikitnya menerima 100 laporan kecelakaan mobil selama badai salju. Badai menutupi jalanan dari Kansas dan Nebraska hingga wilayah timur Missouri, Iowa, Illinois, dan Indiana. Kemacetan di jalanan berlangsung hingga delapan jam karena banyak titik lumpuh.
Penerbangan juga terpaksa ditunda di Bandara Internasional St Loius. ”Kawasan Midwest dan Atlantik akan mengalami cuaca dingin yang sangat parah. Warga harus berhati-hati dan mempersiapkan diri,” ujar Orrison.
Washington diperkirakan akan diterjang badai salju hingga ketinggian salju mencapai 20 sentimeter. Pakar meteorologi, Haley Brink, mengungkapkan, badai salju kali ini terjadi dari Kansas hingga perairan timur. St Louis diperkirakan menjadi wilayah terdampak badai paling parah dalam lima tahun terakhir. Tumpukan salju juga diprediksi akan melanda wilayah pegunungan di Charlottesville dan Staunton, Virginia.
Gubernur Virginia Ralph Northam telah mendeklarasikan status darurat untuk membantu warganya mempersiapkan diri menghadapi badai salju dan mitigasi bencana. ”Saya memutuskan memberlakukan status darurat untuk menyiapkan dan berkoordinasi menghadapi badai musim dingin,” ujarnya, dilansir FoxNews. (Muh Shamil)
Lembaga Cuaca Nasional (NWS) AS menyatakan hujan salju akan turun lebat di Washington dan menutupi jalan raya. Mereka memperingatkan agar para pengendara berhati-hati. Kondisi serupa juga kemungkinan akan menerjang Maryland dan Virginia. NWS menyatakan kecepatan angin akan mencapai 35 mph.
Suhu di bawah beku itu kemungkinan akan menyebabkan jalan raya menjadi licin. Semua Columbia Public School dan US Office of Personnel Management akan diliburkan. Metrobus juga hanya akan beroperasi pada pukul 05.00 pagi waktu lokal dengan layanan terbatas setelah ditutup semalaman penuh.
Cuaca buruk itu juga memaksa ratusan penerbangan, baik domestik ataupun internasional, dibatalkan. Badai salju diramalkan akan menerjang wilayah AS sepanjang 2.900 kilometer, dari Colorado hingga Atlantik. Badai itu juga turun lebat di kawasan St Louis dengan ketinggian tumpukan salju 40 sentimeter.
”Badai tersebut menghantam Kansas dan Missouri pada Jumat (11/1) dan pada Sabtu (12/1) menerjang Iowa, Illinois, India, dan Ohio,” kata meteorolog dari Pusat Prediksi Cuaca AS, Andrew Orrison, dilansir Reuters. Sedikitnya tujuh orang tewas akibat badai salju tersebut yang menyebabkan beragam kecelakaan.
Korban tewas termasuk seorang perempuan dan putri tirinya. Di Kansas, pria berusia 62 tahun tewas dalam kecelakaan mobil yang menghantam beton pembatas jalan. Dua mobil juga bertabrakan. ”Kami meminta agar tetap berada di rumah hingga jalanan aman,” kata petugas patroli Missouri, Sersan Collin Stosberg.
Dia menambahkan, jika perlu melakukan perjalanan darurat, warga AS diminta mengenakan sabuk pengaman, memastikan baterai ponsel penuh, dan berkendara secara pelan. Petugas keamanan Missouri menerima 3.000 panggilan sejak Sabtu pekan lalu, termasuk 700 kecelakaan dan 1.300 mobil mogok.
Sementara itu, Kantor Polisi Illinois menyatakan sedikitnya menerima 100 laporan kecelakaan mobil selama badai salju. Badai menutupi jalanan dari Kansas dan Nebraska hingga wilayah timur Missouri, Iowa, Illinois, dan Indiana. Kemacetan di jalanan berlangsung hingga delapan jam karena banyak titik lumpuh.
Penerbangan juga terpaksa ditunda di Bandara Internasional St Loius. ”Kawasan Midwest dan Atlantik akan mengalami cuaca dingin yang sangat parah. Warga harus berhati-hati dan mempersiapkan diri,” ujar Orrison.
Washington diperkirakan akan diterjang badai salju hingga ketinggian salju mencapai 20 sentimeter. Pakar meteorologi, Haley Brink, mengungkapkan, badai salju kali ini terjadi dari Kansas hingga perairan timur. St Louis diperkirakan menjadi wilayah terdampak badai paling parah dalam lima tahun terakhir. Tumpukan salju juga diprediksi akan melanda wilayah pegunungan di Charlottesville dan Staunton, Virginia.
Gubernur Virginia Ralph Northam telah mendeklarasikan status darurat untuk membantu warganya mempersiapkan diri menghadapi badai salju dan mitigasi bencana. ”Saya memutuskan memberlakukan status darurat untuk menyiapkan dan berkoordinasi menghadapi badai musim dingin,” ujarnya, dilansir FoxNews. (Muh Shamil)
(nfl)