Politikus Demokrat Elizabeth Warren Siap Lawan Trump
A
A
A
WASHINGTON - Satu per satu politikus Partai Demokrat mengumumkan diri untuk menjadi bakal calon presiden (capres) Partai Demokrat untuk bersaing dengan capres petahana Presiden Donald Trump pada Pemilu 2020.
Senator Elizabeth Warren, politikus liberal yang dikenal pengkritik keras Wall Street dan kritikus utama Trump, resmi mengumumkan diri sebagai bakal capres dari Partai Demokrat. Dia sudah membentuk komite khusus untuk menggalang dana agar bisa berkompetisi pada Pemilu Presiden 2020.
Warren, 69, senator asal Massachusetts sejak 2013, dikenal sebagai pengkritik utama Presiden Trump selama kampanye presiden 2016. Dia juga terus mengkritik Trump selama kepemimpinannya. Trump pernah mengejek Warren sebagai “Pocahontas” karena klaimnya sebagai keturunan nenek moyang asli AS.
Sedangkan Warren menjuluki Trump sebagai “perebut uang haram” dengan platform “rasisme, seksisme, dan xenophobia”. Trump juga menggambarkan mantan profesor hukum di Universitas Harvard itu sebagai “bodoh”, “kehidupan rendah”, dan “mulut kotor”.
Pada Senin (31/12) waktu setempat, Warren merilis video yang menjabarkan visinya untuk kesempatan bagi seluruh warga AS dan kelas menengah yang menjadi korban kepentingan korporasi.
Dia juga mengelaborasikan tema kampanye kepada reporter di depan rumahnya di Cambridge, Massachusetts. “Kalangan menengah AS terus tergerus dan kesempatan banyak anak muda kini semakin tenggelam,” kata Warren, dilansir Reuters. “Saya saat ini berjuang untuk hal itu.
Saat ini Washington hanya bekerja untuk orang kaya dan kelompok yang memiliki hubungan dengan mereka. Washington tidak bekerja untuk semua orang,” paparnya. Bagaimana komentar Trump dengan majunya Warren? Dalam percakapan dengan Fox News , Trump mengaku suka ketika Warren akan maju sebagai capres.
Ketika ditanya apakah Trump percaya bahwa Warren bisa mengalahkannya, Trump mengatakan: “Saya tidak tahu, kamu harus tanya ke psikiaternya.” Bakal capres yang sudah menyatakan maju sebagai capres dari Partai Demokrat di antaranya Kamala Harris, Cory Booker, dan Kirsten Gillibrand.
Selain itu, ada juga mantan wakil presiden Joe Biden. Julian Castro, mantan menteri perubahan pada kabinet Barack Obama, juga membentuk komite persiapan pada bulan ini. Sementara itu, Warren menyambut semangat banyak politikus Partai Demokrat yang ikut mencalonkan diri sebagai capres.
Dia mengungkapkan, bagaimana politikus Demokrat membangun gerakan. “Kita melakukannya bersama-sama,” katanya. Dalam pencarian bakal capres, Partai Demokrat akan terbelah menjadi dua kubu, politikus mapan dan sayap progresif liberal.
Polarisasi itu juga muncul saat nominasi bakal capres 2016 antara mantan menteri luar negeri Hillary Clinton dan Senator Bernie Sanders, independen yang maju di bawah bendera Demokrat. Ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna Mc Daniel mengabaikan majunya Warren.
“Warren adalah perusak kiri jauh yang ekstrem,” ujarnya. Dalam pandangan pakar politik Profesor Larry Sabato dari Universitas Virginia, 80% pemikiran Warren tidak bisa diterjemahkan sebagai dukungan yang nyata. “Banyak orang Demokrat menyukainya.
Tapi, banyak politikus lain khawatir dia akan kalah melawan Trump,” ujarnya. Dia menyarankan Warren memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena banyak bakal capres Demokrat lainnya.
Miliarder Ikut Bertarung
Michael Bloomberg, mantan wali Kota New York itu, menggelontorkan USD110 juta untuk pemilu pertengahan 2018. Dia memang berniat untuk maju sebagai capres dari Partai Demokrat. Dia sebelumnya dikenal sebagai politikus Partai Republik.
“Akhir Januari atau Februari nanti,” ujar Bloomberg saat di tanyakapan akan mengumumkan pencalonan bakal capres Partai Demokrat. Bloomberg mengumumkan diri maju sebagai capres karena peduli dengan berbagai isu dan perhatian dengan anak-anak.
“Saya peduli terhadap negara ini. Saya ingin membantu yang saya bisa,” ujarnya. Sebagai buktinya, Bloomberg memberikan 100% keuntungan perusahaan untuk yayasan. Dia ingin membuat dunia menjadi tempat lebih baik bagi sektor swasta dan publik.
“Apa saya menjadi presiden yang baik? Ya. Saya bukan hanya salah satu presiden baik. Saya tidak sepakat dengan presiden saat ini karena saya mulai dari pencalonan saya,” ucapnya dalam wawancara dengan Rear Clear Politics. Selain Bloomberg, Tom Steyer, miliarder dan donor besar Partai Demokrat, juga akan maju sebagai bakal capres Partai Demokrat pada 2020.
Selama ini Steyer mendapatkan nama baik dengan upaya untuk melawan Trump. Namun, dia harus menghadapi kandidat capres lainnya dari Partai Demokrat seperti Wakil Presiden Joe Biden, Senator Elizabeth Warren, Senator Bernie Sanders, dan Senator Kamala Harris.
“Saya pikir Steyer menjadi selebritas dari para pesaingnya,” kata seorang kawan Steyer yang enggan disebutkan nama. “Dia (Steyer) suka tampil di televisi dan hadir di depan ribuan orang yang bertepuk tangan. Dia memiliki kebijakan yang jelas dalam isu energi dan kesehatan,” ungkapnya.
Senator Elizabeth Warren, politikus liberal yang dikenal pengkritik keras Wall Street dan kritikus utama Trump, resmi mengumumkan diri sebagai bakal capres dari Partai Demokrat. Dia sudah membentuk komite khusus untuk menggalang dana agar bisa berkompetisi pada Pemilu Presiden 2020.
Warren, 69, senator asal Massachusetts sejak 2013, dikenal sebagai pengkritik utama Presiden Trump selama kampanye presiden 2016. Dia juga terus mengkritik Trump selama kepemimpinannya. Trump pernah mengejek Warren sebagai “Pocahontas” karena klaimnya sebagai keturunan nenek moyang asli AS.
Sedangkan Warren menjuluki Trump sebagai “perebut uang haram” dengan platform “rasisme, seksisme, dan xenophobia”. Trump juga menggambarkan mantan profesor hukum di Universitas Harvard itu sebagai “bodoh”, “kehidupan rendah”, dan “mulut kotor”.
Pada Senin (31/12) waktu setempat, Warren merilis video yang menjabarkan visinya untuk kesempatan bagi seluruh warga AS dan kelas menengah yang menjadi korban kepentingan korporasi.
Dia juga mengelaborasikan tema kampanye kepada reporter di depan rumahnya di Cambridge, Massachusetts. “Kalangan menengah AS terus tergerus dan kesempatan banyak anak muda kini semakin tenggelam,” kata Warren, dilansir Reuters. “Saya saat ini berjuang untuk hal itu.
Saat ini Washington hanya bekerja untuk orang kaya dan kelompok yang memiliki hubungan dengan mereka. Washington tidak bekerja untuk semua orang,” paparnya. Bagaimana komentar Trump dengan majunya Warren? Dalam percakapan dengan Fox News , Trump mengaku suka ketika Warren akan maju sebagai capres.
Ketika ditanya apakah Trump percaya bahwa Warren bisa mengalahkannya, Trump mengatakan: “Saya tidak tahu, kamu harus tanya ke psikiaternya.” Bakal capres yang sudah menyatakan maju sebagai capres dari Partai Demokrat di antaranya Kamala Harris, Cory Booker, dan Kirsten Gillibrand.
Selain itu, ada juga mantan wakil presiden Joe Biden. Julian Castro, mantan menteri perubahan pada kabinet Barack Obama, juga membentuk komite persiapan pada bulan ini. Sementara itu, Warren menyambut semangat banyak politikus Partai Demokrat yang ikut mencalonkan diri sebagai capres.
Dia mengungkapkan, bagaimana politikus Demokrat membangun gerakan. “Kita melakukannya bersama-sama,” katanya. Dalam pencarian bakal capres, Partai Demokrat akan terbelah menjadi dua kubu, politikus mapan dan sayap progresif liberal.
Polarisasi itu juga muncul saat nominasi bakal capres 2016 antara mantan menteri luar negeri Hillary Clinton dan Senator Bernie Sanders, independen yang maju di bawah bendera Demokrat. Ketua Komite Nasional Partai Republik Ronna Mc Daniel mengabaikan majunya Warren.
“Warren adalah perusak kiri jauh yang ekstrem,” ujarnya. Dalam pandangan pakar politik Profesor Larry Sabato dari Universitas Virginia, 80% pemikiran Warren tidak bisa diterjemahkan sebagai dukungan yang nyata. “Banyak orang Demokrat menyukainya.
Tapi, banyak politikus lain khawatir dia akan kalah melawan Trump,” ujarnya. Dia menyarankan Warren memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan karena banyak bakal capres Demokrat lainnya.
Miliarder Ikut Bertarung
Michael Bloomberg, mantan wali Kota New York itu, menggelontorkan USD110 juta untuk pemilu pertengahan 2018. Dia memang berniat untuk maju sebagai capres dari Partai Demokrat. Dia sebelumnya dikenal sebagai politikus Partai Republik.
“Akhir Januari atau Februari nanti,” ujar Bloomberg saat di tanyakapan akan mengumumkan pencalonan bakal capres Partai Demokrat. Bloomberg mengumumkan diri maju sebagai capres karena peduli dengan berbagai isu dan perhatian dengan anak-anak.
“Saya peduli terhadap negara ini. Saya ingin membantu yang saya bisa,” ujarnya. Sebagai buktinya, Bloomberg memberikan 100% keuntungan perusahaan untuk yayasan. Dia ingin membuat dunia menjadi tempat lebih baik bagi sektor swasta dan publik.
“Apa saya menjadi presiden yang baik? Ya. Saya bukan hanya salah satu presiden baik. Saya tidak sepakat dengan presiden saat ini karena saya mulai dari pencalonan saya,” ucapnya dalam wawancara dengan Rear Clear Politics. Selain Bloomberg, Tom Steyer, miliarder dan donor besar Partai Demokrat, juga akan maju sebagai bakal capres Partai Demokrat pada 2020.
Selama ini Steyer mendapatkan nama baik dengan upaya untuk melawan Trump. Namun, dia harus menghadapi kandidat capres lainnya dari Partai Demokrat seperti Wakil Presiden Joe Biden, Senator Elizabeth Warren, Senator Bernie Sanders, dan Senator Kamala Harris.
“Saya pikir Steyer menjadi selebritas dari para pesaingnya,” kata seorang kawan Steyer yang enggan disebutkan nama. “Dia (Steyer) suka tampil di televisi dan hadir di depan ribuan orang yang bertepuk tangan. Dia memiliki kebijakan yang jelas dalam isu energi dan kesehatan,” ungkapnya.
(don)