Netanyahu Klaim Brazil akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Senin, 31 Desember 2018 - 14:57 WIB
Netanyahu Klaim Brazil...
Netanyahu Klaim Brazil akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
A A A
BRASILIA - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Brazil akan memindahkan Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem, sebuah langkah yang sejatinya ditentang oleh komunitas internasional.

Berbicara saat melakukan pertemuan dengan para pemimpin komunitas Yahudi Brazil di Rio de Janeiro, Netanyahu mengatakan, Presiden Brazil, Jair Bolsonaro telah menegaskan pemindahan kedutaan hanya tinggal masalah waktu saja.

"Kami sangat mementingkan Brazil, dan Brazil dalam konteks Amerika Latin. Ini menandakan perubahan bersejarah," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (31/12).

Netanyahu, adalah Perdana Menteri Israel pertama yang mengunjungi Brazil, mengadakan pertemuan resmi dengan Bolsonaro pada pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Bolsonaro mengatakan bahwa Brazil membutuhkan sekutu yang baik, teman baik, saudara yang baik, seperti Netanyahu.

Sementara itu, terkait rencana pemindahan kedutaan, Liga Arab beberapa waktu lalu telah mengatakan kepada Bolsonaro, bahwa memindahkan kedutaan Brazil di Israel ke Yerusalem akan menjadi kemunduran untuk hubungan dengan negara-negara Arab.

Dalam sebuah surat kepada Bolsonaro, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengatakan, keputusan tentang di mana untuk menempatkan kedutaan di Yerusalem adalah keputusan berdaulat negara mana pun.

"Namun, situasi Israel tidak normal, melihat bahwa itu adalah negara yang telah menduduki wilayah Palestina dengan kekuatan, di antara mereka Yerusalem Timur. Memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan Nasional PBB," bunyi surat tersebut.

Brazil adalah salah satu pengekspor daging halal terbesar di dunia dan perdagangan. Perdagangan Brazil sendiri dapat terganggu jika Bolsonaro membuat marah negara-negara Arab dengan memindahkan kedutaan. Itu bisa merugikan ekspor ke pasar utama Timur Tengah untuk produsen daging sapi dan unggas Brazil.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0816 seconds (0.1#10.140)