Libur Nasional, Perayaan Berlangsung Damai

Rabu, 26 Desember 2018 - 08:41 WIB
Libur Nasional, Perayaan Berlangsung Damai
Libur Nasional, Perayaan Berlangsung Damai
A A A
MOSUL - Warga Kristen Irak bisa merayakan Natal dengan tenang dan damai meskipun mendapatkan pengawalan ketat aparat keamanan. Mereka juga bisa menikmati Natal sebagai hari libur Nasional setelah satu tahun kekakalahan gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Irak merupakan wilayah yang memiliki banyak gereja, baik Katholik atau pun Kristen Ortodok. Itu menunjukkan keragaman agama dan etnik yang berbeda di Irak. Namun, konflik sektarian dan perang di Irak menyebabkan populasi warga Kristen menurun drastis dari 1,5 juta orang menjadi 400.000 orang setelah invasi Amerika Serikat (AS) pada 2003.

Di Baghdad, warga Kristen merayakan Natal dengan misa pada Selasa pagi. Mereka juga mendekorasi gereja untuk Natal. Mereka mengaku sangat senang dengan kondisi damai dalam perayaan Natal tahun ini. “Tentu kita bisa mengatakan kondisi keamanan kali ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Basilius, pemimpin Gereja St George Chaldean di Baghdad, dilansir Reuters. “Kita menikmati keamanan dan stabilitas khususnya di Baghdad. Apalagi, ISIS telah dikalahkan,” katanya.

Irak mendeklarasikan kemenangan melawan ISIS lebih setahun lalu. Namun, kerusakan banyak gereja belum kunjung direnovasi. Di Qaraqosh, sebuah kota yang dikenal di Hamdaniya sekitar 15 km sebelah barat Mosul, kerusakan gereja masih sangat tampak.

Gereja Immaculate milik umat Katholik di Qaraqosh juga belum direnovasi setelah mengalami kehancuran pada 2014. Umat hanya bisa menggelar misa di halaman gereja dan pelaksanaannya berjalan khidmat. Masih banyak warga Kristen di Irak yang mengungsi ke luar negeri atau wilayah yang aman.

Mereka belum bisa kembali ke wilayah asalnya karena rumah mereka hancur. Namun, banyak warga Kristen telah kembali untuk memulai hidup baru kembali. “Kita sangat berharap, warga Kristen yang mengungsi bisa kembali lagi ke Irak,” kata Butros. (Andika Hendra)

Sebelumnya, Kabinet Pemerintahan Irak menyepakati 25 Desember sebagai hari libur resmi di seluruh negara tersebut. “Pemerintah Irak ingin menghormati kelahiran Yesus Kristus,” demikian keterangan resmi Pemerintah Irak. Hari raya Natal sebagai libur, bukan hanya untuk komunitas Kristen, tetapi juga untuk seluruh rakyat Irak.

“Selamat Natal bagi warga Kristen dan seluruh warga yang merayakan Natal di seluruh dunia,” ucap mereka. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5824 seconds (0.1#10.140)