Jepang Nyatakan Kesiapan Bantu Indonesia Terkait Tsunami Selat Sunda
A
A
A
TOKYO - Pemerintah Jepang menyatakan kesiapan untuk membantu Indonesia dalam menanggulangi tsunami yang melanda Selat Sunda. Tsunami yang terjadi pada Sabtu malam menyapu pesisir Banten dan juga Lampung.
Melalui sambungan telepon, Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono mengucapkan ucapan belasungkawa kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi atas bencana itu. Dia kemudian mengatakan siap memberikan dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam mengatasi bencana ini.
“Kami menyampaikan rasa simpati kepada masyarakat dan pemerintah Republik Indonesia yang terkena dampak tsunami di selat Sunda pada tanggal 22 Desember, serta kesediaan dan itikad kami untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Indonesia," kata Kono, seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia pada Senin (24/12).
"Kami turut berduka cita kepada keluarga korban musibah ini, dan berdoa agar para korban yang terdampak atas peristiwa ini dapat pulih kembali dan kawasan yang dilanda tsunami juga dapat direkonstruksikan secepatnya," sambungnya.
Menurut data BNPB hingga Senin pagi, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Korban dan kerusakan ini terdapat di 5 kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di 5 kabupaten terdampak. Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi.
Melalui sambungan telepon, Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono mengucapkan ucapan belasungkawa kepada Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi atas bencana itu. Dia kemudian mengatakan siap memberikan dukungan kepada pemerintah Indonesia dalam mengatasi bencana ini.
“Kami menyampaikan rasa simpati kepada masyarakat dan pemerintah Republik Indonesia yang terkena dampak tsunami di selat Sunda pada tanggal 22 Desember, serta kesediaan dan itikad kami untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada Indonesia," kata Kono, seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia pada Senin (24/12).
"Kami turut berduka cita kepada keluarga korban musibah ini, dan berdoa agar para korban yang terdampak atas peristiwa ini dapat pulih kembali dan kawasan yang dilanda tsunami juga dapat direkonstruksikan secepatnya," sambungnya.
Menurut data BNPB hingga Senin pagi, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Korban dan kerusakan ini terdapat di 5 kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Dari 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang tersebar di 5 kabupaten terdampak. Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi.
(esn)