Terowongan Lintas Batas Hizbullah, Netanyahu Desak PBB Bertindak
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam terowongan penyerangan lintas batas Hizbullah.
Pernyataannya datang menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB atas keberadaan terowongan-terowongan ini, yang dikatakan Israel digali oleh kelompok militan Syiah yang didukung Iran di Libanon itu.
"Saya meminta semua anggota Dewan Keamanan untuk mengutuk tindakan agresi Hizbullah," kata Netanyahu di Knesset, parlemen Israel, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
"Dewan Keamanan juga harus menuntut Libanon berhenti mengizinkan wilayahnya untuk digunakan sebagai tindakan agresi," tambahnya.
"Tujuan mereka adalah untuk menembus wilayah kami, untuk menculik orang-orang kami," tuding Netanyahu seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (20/12/2018).
Perdana menteri Israel itu juga menuduh pemerintah Libanon bersekongkol dengan Hizbullah.
"Pemerintah Libanon, harus menjadi yang pertama untuk menantang dan memprotes ini, tidak melakukan apa pun yang terbaik tetapi berkolusi paling buruk," ujarnya.
Pada 4 Desember, tentara Israel meluncurkan operasi Northern Shield untuk "menemukan dan menggagalkan" terowongan ini. Mereka mengatakan empat terowongan sejauh ini telah ditemukan.
Pasukan Sementara PBB di Lebanon juga telah mengkonfirmasi keberadaan empat terowongan, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap Resolusi PBB 1701.
Israel dan Hizbullah Lebanon berperang selama sebulan di tahun 2006 yang berakhir dengan gencatan senjata.
Pernyataannya datang menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB atas keberadaan terowongan-terowongan ini, yang dikatakan Israel digali oleh kelompok militan Syiah yang didukung Iran di Libanon itu.
"Saya meminta semua anggota Dewan Keamanan untuk mengutuk tindakan agresi Hizbullah," kata Netanyahu di Knesset, parlemen Israel, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
"Dewan Keamanan juga harus menuntut Libanon berhenti mengizinkan wilayahnya untuk digunakan sebagai tindakan agresi," tambahnya.
"Tujuan mereka adalah untuk menembus wilayah kami, untuk menculik orang-orang kami," tuding Netanyahu seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (20/12/2018).
Perdana menteri Israel itu juga menuduh pemerintah Libanon bersekongkol dengan Hizbullah.
"Pemerintah Libanon, harus menjadi yang pertama untuk menantang dan memprotes ini, tidak melakukan apa pun yang terbaik tetapi berkolusi paling buruk," ujarnya.
Pada 4 Desember, tentara Israel meluncurkan operasi Northern Shield untuk "menemukan dan menggagalkan" terowongan ini. Mereka mengatakan empat terowongan sejauh ini telah ditemukan.
Pasukan Sementara PBB di Lebanon juga telah mengkonfirmasi keberadaan empat terowongan, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap Resolusi PBB 1701.
Israel dan Hizbullah Lebanon berperang selama sebulan di tahun 2006 yang berakhir dengan gencatan senjata.
(ian)