Indonesia Bakal Latih Diplomat Suriname
A
A
A
DENPASAR - Indonesia dan Suriname menandatangani perjanjian untuk pelatihan diplomat. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ini merupakan proyek yang sudah cukup lama.
"Suriname belum memiliki lembaga untuk mendidik para diplomatnya. Oleh karena itu saya mulai bicara dengan menteri luar negerinya yang dulu. Mereka tertarik untuk belajar mengembangkan kurikulum dan sebagai-sebagainya dan kita bantu dengan pengembangan kurikulumnya," jelas Retno yang melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Suriname Yldiz Deborah Pollack-Beighle di sela-sela Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua, Kamis (6/12/2018).
"Dan oleh karena itu setelah institusi itu berdiri maka mereka minta agar dilakukan kerja sama untuk pelatihan para diplomat dengan pusat diplomat yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia," imbuhnya.
Selain membicarakan soal pelatihan diplomat, keduanya juga membicarakan tiga hal lain. Pertama, Suriname berharap Indonesia berinvestasi di bidang palm oil. Mereka juga mengharapkan investasi Indonesia di bidang proyek-proyek pembangunan infrastrutur.
"Dan yang ketiga adalah kita menyampaikan keinginan atau menyampaikan permintaan dukungan dari Suriname untuk mendukung keinginan Indonesia untuk mendekatkan dari sisi perdagangan dengan Caricom dimana Suriname menjadi salah satu dari anggota Caricom," tukas Retno.
"Suriname belum memiliki lembaga untuk mendidik para diplomatnya. Oleh karena itu saya mulai bicara dengan menteri luar negerinya yang dulu. Mereka tertarik untuk belajar mengembangkan kurikulum dan sebagai-sebagainya dan kita bantu dengan pengembangan kurikulumnya," jelas Retno yang melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Suriname Yldiz Deborah Pollack-Beighle di sela-sela Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua, Kamis (6/12/2018).
"Dan oleh karena itu setelah institusi itu berdiri maka mereka minta agar dilakukan kerja sama untuk pelatihan para diplomat dengan pusat diplomat yang dimiliki oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia," imbuhnya.
Selain membicarakan soal pelatihan diplomat, keduanya juga membicarakan tiga hal lain. Pertama, Suriname berharap Indonesia berinvestasi di bidang palm oil. Mereka juga mengharapkan investasi Indonesia di bidang proyek-proyek pembangunan infrastrutur.
"Dan yang ketiga adalah kita menyampaikan keinginan atau menyampaikan permintaan dukungan dari Suriname untuk mendukung keinginan Indonesia untuk mendekatkan dari sisi perdagangan dengan Caricom dimana Suriname menjadi salah satu dari anggota Caricom," tukas Retno.
(ian)