Pria Ini Gendong Ibunya selama 15 Tahun Sambil Cari Kerja
A
A
A
QIJIAN - Selama 15 tahun terakhir, seorang pria di China barat daya selalu menggendong ibunya yang lumpuh di punggungnya ketika dia pindah dari kota ke kota untuk mencari pekerjaan.
Kisah keluarga dari desa Funiu di distrik Qijiang, Chongqing itu menjadi sorotan media pemerintah, People's Daily. Ibu dan anak itu akhirnya memiliki kesempatan untuk hidup teratur setelah sebuah rumah yang disubsidi pemerintah sedang dibangun untuk mereka.
Wang Xianqiang, 37, saat ini diberi pekerjaan sebagai pembersih. "Ibu adalah dunia saya." katanya kepada surat kabar tersebut, yang dilansir Sabtu (1/12/2018).
Ibunya, Tian Jinggui, lumpuh karena terjatuh ketika Wang berusia 14 tahun. Tian dirawat suaminya sampai sang suami meninggal pada tahun 2003. Namun, Tian yang kesal berhenti berbicara kepada semua orang kecuali dengan putranya.
Wang, yang bekerja di wilayah timur provinsi Zhejiang, kembali ke Chongqing untuk merawat sang ibu dan memutuskan untuk membawa ibunya bersamanya ke kota untuk mencari pekerjaan.
Ketika sang ibu menderita mabuk mobil, Wang—yang tingginya sekitar 1,5 meter—membawanya ke mana-mana di punggungnya.
"Saya bersedia menerima upah yang lebih rendah," kata Wang ketika memberi tahu calon majikan, yang dia ceritakan kepada surat kabar. Tetapi dia juga akan meminta jam kerja yang fleksibel agar bisa pulang ke rumah untuk memasak makanan buat ibunya dan membawanya berjalan-jalan.
"Mereka pikir saya meminta terlalu banyak," kata Wang, mengacu pada keluhan para calon majikan.
Dia pernah menemukan pekerjaan yang stabil di sebuah pabrik pakaian setelah pemiliknya merasa kasihan padanya pada tahun 2015, tetapi pabrik hanya dibuka untuk produksi setiap enam bulan.
Ketika Wang dan Tian kembali ke Funiu pada bulan Agustus ketika pabrik ditutup, komite desa memutuskan untuk membantunya mengajukan permohonan kesejahteraan, serta memberinya pekerjaan yang memungkinkan dia untuk dekat dengan ibunya.
Pengguna media sosial China juga telah tergerak mendukung Wang untuk merawat ibunya. Orang-orang di situs mikro-blogging Weibo mengatakan mereka ingin menyumbangkan kursi roda.
Tian adalah salah satu dari sedikitnya 85 juta orang yang hidup dengan disabilitas di China. Angka itu data resmi negara. Namun, organisasi hak asasi manusia memperkirakan jumlahnya mendekati 200 juta jiwa.
Meskipun penyandang cacat menerima dana dari pemerintah, namun seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa dari mereka telah beralih ke internet untuk meningkatkan penghasilan mereka.
Kisah keluarga dari desa Funiu di distrik Qijiang, Chongqing itu menjadi sorotan media pemerintah, People's Daily. Ibu dan anak itu akhirnya memiliki kesempatan untuk hidup teratur setelah sebuah rumah yang disubsidi pemerintah sedang dibangun untuk mereka.
Wang Xianqiang, 37, saat ini diberi pekerjaan sebagai pembersih. "Ibu adalah dunia saya." katanya kepada surat kabar tersebut, yang dilansir Sabtu (1/12/2018).
Ibunya, Tian Jinggui, lumpuh karena terjatuh ketika Wang berusia 14 tahun. Tian dirawat suaminya sampai sang suami meninggal pada tahun 2003. Namun, Tian yang kesal berhenti berbicara kepada semua orang kecuali dengan putranya.
Wang, yang bekerja di wilayah timur provinsi Zhejiang, kembali ke Chongqing untuk merawat sang ibu dan memutuskan untuk membawa ibunya bersamanya ke kota untuk mencari pekerjaan.
Ketika sang ibu menderita mabuk mobil, Wang—yang tingginya sekitar 1,5 meter—membawanya ke mana-mana di punggungnya.
"Saya bersedia menerima upah yang lebih rendah," kata Wang ketika memberi tahu calon majikan, yang dia ceritakan kepada surat kabar. Tetapi dia juga akan meminta jam kerja yang fleksibel agar bisa pulang ke rumah untuk memasak makanan buat ibunya dan membawanya berjalan-jalan.
"Mereka pikir saya meminta terlalu banyak," kata Wang, mengacu pada keluhan para calon majikan.
Dia pernah menemukan pekerjaan yang stabil di sebuah pabrik pakaian setelah pemiliknya merasa kasihan padanya pada tahun 2015, tetapi pabrik hanya dibuka untuk produksi setiap enam bulan.
Ketika Wang dan Tian kembali ke Funiu pada bulan Agustus ketika pabrik ditutup, komite desa memutuskan untuk membantunya mengajukan permohonan kesejahteraan, serta memberinya pekerjaan yang memungkinkan dia untuk dekat dengan ibunya.
Pengguna media sosial China juga telah tergerak mendukung Wang untuk merawat ibunya. Orang-orang di situs mikro-blogging Weibo mengatakan mereka ingin menyumbangkan kursi roda.
Tian adalah salah satu dari sedikitnya 85 juta orang yang hidup dengan disabilitas di China. Angka itu data resmi negara. Namun, organisasi hak asasi manusia memperkirakan jumlahnya mendekati 200 juta jiwa.
Meskipun penyandang cacat menerima dana dari pemerintah, namun seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Beberapa dari mereka telah beralih ke internet untuk meningkatkan penghasilan mereka.
(mas)