Terbangkan F-16 untuk Temui Selingkuhan, Kolonel AS Dipecat

Kamis, 29 November 2018 - 06:43 WIB
Terbangkan F-16 untuk...
Terbangkan F-16 untuk Temui Selingkuhan, Kolonel AS Dipecat
A A A
WASHINGTON - Seorang kolonel di Garda Nasional Udara Vermont Amerika Serikat (AS) dipecat atau dipaksa pensiun dini. Musababnya, dia ketahuan menerbangkan jet tempur F-16 untuk bertemu dengan wanita selingkuhannya yang merupakan kolonel di Angkatan Darat Amerika.

Kolonel Thomas "TJ" Jackman, komandan Garda Nasional Udara Vermont, meninggalkan jabatannya setelah terungkap bahwa dia terbang ke Pangkalan Udara Andrews di luar Washington, DC, pada tahun 2015. Misi itu sejatinya untuk menghadiri konferensi, namun sekaligus untuk menemui wanita pujaan hatinya.

Jackman dan wanita pujaannya itu merayu satu sama lain melalui email. Menurut laporan Washington Examiner, Rabu (28/11/2018), Jackman sudah menikah pada saat perselingkuhan terjadi. Skandal itu berlangsung tiga tahun dan dia masih tinggal bersama istri sahnya.

Kolonel perempuan yang tidak disebutkan namanya mengirim foto via email kepada Jackman. Sebagai tanggapan, Jackman memuji dengan mengatakan bahwa wanita pujaannya itu cantik."Sebuah kegembiraan melihat namamu muncul di kotak masuk (email). Selalu membuatku tersenyum," tulis Jackman dalam balasan email, yang jadi bukti penyelidikan internal militer AS.

Korespondensi email berlangsung dari akhir 2014 hingga awal 2015. Keduanya mencoba mengatur cara untuk bertemu langsung antara 27 Januari dan 29 Januari.

"Upayakan tanggal 27 di sini segera. Saya akan pergi ke mal hari ini untuk memeriksa gaun," tulis email kolonel perempyan yang tidak disebutkan namanya.

Dalam penyelidikan terungkap, selama Jackman menjalankan misi untuk menghadiri konferensi, dia memesan kamar di Morrison House di Alexandria, Virginia, pada 27 Januari dan kemudian kamar lain di JW Marriott di Pennsylvania Avenue di Washington, DC, pada tanggal 29.

Pada salah satu tanggal tersebut, Jackman menerbangkan jet tempur F-16 untuk menemui teman kencannya. Departemen membuat perbandingan, yakni penerbangan komersial dari Burlington, Vermont, ke Washington menelan biaya beberapa ratus dolar. Sedangkan terbang dengan jet tempur F-16 selama satu jam menelan biaya sekitar USD8.000.

Setelah para pimpinan Jackman mengetahui apa yang telah dia lakukan, mereka mengambil tindakan cepat. Atasan Jackman memerintahkannya untuk terbang pulang ke Burlington dengan penerbangan komersial. Jackman kemudian dicopot jabatannya sebagai komandan setelah kembali ke Burlington. Dia pada akhirnya dipaksa untuk pensiun dini.

Sedangkan nasib kolonel perempuan yang berselingkuh dengan Jackman tidak diketahui. Sejak meninggalkan militer, dia melakukan dua tur di Irak dan Afghanistan. Meski sudah pensiun dini, Jackman tetap memiliki izin keamanan rahasia.
(mas)
Berita Terkait
Suhu Udara di California...
Suhu Udara di California Tembus 100 Derajat Celcius
Mewaspadai Dampak dari...
Mewaspadai Dampak dari Amerika Serikat
Apa Pemicu Kehancuran...
Apa Pemicu Kehancuran Amerika Serikat?
Menhan Prabowo Bertemu...
Menhan Prabowo Bertemu Menhan Amerika Serikat
Pilpres Bagi Diaspora...
Pilpres Bagi Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Pilpres Amerika Serikat...
Pilpres Amerika Serikat Diwarnai Kericuhan di Washington
Berita Terkini
Amnesty Tegaskan Israel...
Amnesty Tegaskan Israel Lakukan Genosida yang Disiarkan Langsung di Gaza
1 jam yang lalu
Trump Peringatkan Ukraina...
Trump Peringatkan Ukraina Bisa Runtuh dalam 3 Tahun Tanpa Kesepakatan Damai
2 jam yang lalu
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
8 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
10 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
11 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
12 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved