Rouhani: Iran Anggap Saudi sebagai Saudara
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani menyatakan, meski kerap berbeda pandangan dan terlibat konflik, Iran, khususnya masyarkat Iran, masih menganggap Arab Saudi sebagai saudara.
Rouhani, yang berbicara di Konferensi Persatuan Islam Internasional ke-32 di Teheran, menuturkan Iran siap membela kepentingan Saudi dalam melawan terorisme, agresor, dan kekuatan super, tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
"Kami bahkan tidak akan meminta kesepakatan senilai USD 450 miliar dari Anda (Saudi) dan tidak akan menghina Anda karena kami menganggap Anda sebagai saudara-saudara kami dan melihat negara-negara di kawasan itu dan orang-orang Mekkah dan Madinah sebagai saudara-saudara kami," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (27/11).
Sebelumnya, Rouhani meminta umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan Amerika Serikat (AS). Dengan menyindir Washington, dia menyatakan komunitas Muslim sudah semestinya tidak menggelar karpet merah untuk penjahat.
"Hari ini, dunia Muslim sendirian dan umat Islam harus bergandengan tangan. Mengandalkan orang luar adalah kesalahan historis terbesar. Hari ini, tidak ada jalan bagi umat Islam kecuali persatuan dan solidaritas dan jika kita bersatu, kita pasti dapat mencetak kemenangan melawan Zionis dan orang Amerika," ucap Rouhani.
"Tunduk pada Barat yang dipimpin oleh Amerika akan menjadi pengkhianatan terhadap agama kita dan terhadap generasi masa depan di wilayah ini. Kita punya pilihan untuk menggelar karpet merah untuk para penjahat, atau untuk melawan ketidakadilan dan tetap setia kepada Nabi, Alquran dan agama Islam kita," tukasnya
Rouhani, yang berbicara di Konferensi Persatuan Islam Internasional ke-32 di Teheran, menuturkan Iran siap membela kepentingan Saudi dalam melawan terorisme, agresor, dan kekuatan super, tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
"Kami bahkan tidak akan meminta kesepakatan senilai USD 450 miliar dari Anda (Saudi) dan tidak akan menghina Anda karena kami menganggap Anda sebagai saudara-saudara kami dan melihat negara-negara di kawasan itu dan orang-orang Mekkah dan Madinah sebagai saudara-saudara kami," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (27/11).
Sebelumnya, Rouhani meminta umat Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan Amerika Serikat (AS). Dengan menyindir Washington, dia menyatakan komunitas Muslim sudah semestinya tidak menggelar karpet merah untuk penjahat.
"Hari ini, dunia Muslim sendirian dan umat Islam harus bergandengan tangan. Mengandalkan orang luar adalah kesalahan historis terbesar. Hari ini, tidak ada jalan bagi umat Islam kecuali persatuan dan solidaritas dan jika kita bersatu, kita pasti dapat mencetak kemenangan melawan Zionis dan orang Amerika," ucap Rouhani.
"Tunduk pada Barat yang dipimpin oleh Amerika akan menjadi pengkhianatan terhadap agama kita dan terhadap generasi masa depan di wilayah ini. Kita punya pilihan untuk menggelar karpet merah untuk para penjahat, atau untuk melawan ketidakadilan dan tetap setia kepada Nabi, Alquran dan agama Islam kita," tukasnya
(esn)