Gambar Pertama Bangkai Kapal Selam San Juan setelah Setahun Hilang
A
A
A
BUENOS AIRES - Rekaman yang menunjukkan gambar pertama dari bangkai kapal selam Angkatan Laut Argentina, ARA San Juan, telah dirilis. Kapal dengan 44 awak itu hilang sejak 15 November 2017 dan baru ditemukan beberapa hari lalu.
Rekaman kondisi bangkai kapal selam itu dimiliki oleh Ocean Infinity, sebuah perusahaan swasta yang disewa pemerintah Argentina untuk menjelajahi lautan guna menemukan kapal ARA San Juan yang hilang.
"Pekiran kami bersama dengan banyak keluarga yang terkena dampak tragedi mengerikan ini. Kami sangat berharap bahwa menemukan tempat istirahat dari ARA San Juan akan menjadi beberapa penghiburan bagi mereka atas apa yang pasti menjadi momen yang sangat sulit," kata CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett dalam rilis pers, yang dikutip dari AP, Senin (19/11/2018).
Pemerintah Argentina pada hari Sabtu pekan lalu mengumumkan bahwa kapal selam itu telah ditempatkan 2.625 kaki di bawah permukaan Semenanjung Valdes.
Meskipun reruntuhan kapal telah ditemukan, pemerintah Argentina mengakui bahwa mereka tidak memiliki teknologi yang tepat untuk mengambilnya. Menteri Pertahanan Oscar Aguad mengatakan para pejabat masih menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Penemuan ini diumumkan hanya dua hari setelah keluarga para pelaut yang hilang mengadakan peringatan satu tahun setelah kapal selam itu menghilang.
Kapal selam kelas TR-1700 diesel-listrik buatan Jerman ini ditugaskan pada pertengahan 1980-an. Kapal itu diaktifkan kembali untuk layanan periode 2008 hingga 2014. Selama retrofit senilai USD12 juta, kapal itu terbelah dua dengan mesin dan baterai diganti.
Para ahli mengatakan mereparasi bisa menjadi sulit karena mereka melibatkan integrasi sistem yang diproduksi oleh produsen yang berbeda. Bahkan, kesalahan terkecil selama fase pemotongan kapal itu dapat menempatkan keselamatan kapal dan para awaknya dalam risiko.
Angkatan Laut Argentina mengatakan kapten kapal selam ARA San Juan melaporkan pada 15 November 2017 bahwa air memasuki snorkel dan menyebabkan salah satu dari baterai kapal selam mengalami hubungan arus pendek. Sang kapten kemudian mengkomunikasikan bahwa kondisi para awak sudah "terkepung" air
Beberapa jam kemudian, sebuah ledakan dideteksi di dekat tempat di mana ARA San Juan terakhir terdengar. Angkatan Laut mengatakan ledakan itu mungkin disebabkan oleh "konsentrasi hidrogen" yang dipicu oleh masalah baterai yang dilaporkan oleh kapten.
Rekaman kondisi bangkai kapal selam itu dimiliki oleh Ocean Infinity, sebuah perusahaan swasta yang disewa pemerintah Argentina untuk menjelajahi lautan guna menemukan kapal ARA San Juan yang hilang.
"Pekiran kami bersama dengan banyak keluarga yang terkena dampak tragedi mengerikan ini. Kami sangat berharap bahwa menemukan tempat istirahat dari ARA San Juan akan menjadi beberapa penghiburan bagi mereka atas apa yang pasti menjadi momen yang sangat sulit," kata CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett dalam rilis pers, yang dikutip dari AP, Senin (19/11/2018).
Pemerintah Argentina pada hari Sabtu pekan lalu mengumumkan bahwa kapal selam itu telah ditempatkan 2.625 kaki di bawah permukaan Semenanjung Valdes.
Meskipun reruntuhan kapal telah ditemukan, pemerintah Argentina mengakui bahwa mereka tidak memiliki teknologi yang tepat untuk mengambilnya. Menteri Pertahanan Oscar Aguad mengatakan para pejabat masih menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Penemuan ini diumumkan hanya dua hari setelah keluarga para pelaut yang hilang mengadakan peringatan satu tahun setelah kapal selam itu menghilang.
Kapal selam kelas TR-1700 diesel-listrik buatan Jerman ini ditugaskan pada pertengahan 1980-an. Kapal itu diaktifkan kembali untuk layanan periode 2008 hingga 2014. Selama retrofit senilai USD12 juta, kapal itu terbelah dua dengan mesin dan baterai diganti.
Para ahli mengatakan mereparasi bisa menjadi sulit karena mereka melibatkan integrasi sistem yang diproduksi oleh produsen yang berbeda. Bahkan, kesalahan terkecil selama fase pemotongan kapal itu dapat menempatkan keselamatan kapal dan para awaknya dalam risiko.
Angkatan Laut Argentina mengatakan kapten kapal selam ARA San Juan melaporkan pada 15 November 2017 bahwa air memasuki snorkel dan menyebabkan salah satu dari baterai kapal selam mengalami hubungan arus pendek. Sang kapten kemudian mengkomunikasikan bahwa kondisi para awak sudah "terkepung" air
Beberapa jam kemudian, sebuah ledakan dideteksi di dekat tempat di mana ARA San Juan terakhir terdengar. Angkatan Laut mengatakan ledakan itu mungkin disebabkan oleh "konsentrasi hidrogen" yang dipicu oleh masalah baterai yang dilaporkan oleh kapten.
(mas)