Pikat Pemilih Partai Demokrat AS, 10 Wanita Berpose Telanjang

Minggu, 04 November 2018 - 04:47 WIB
Pikat Pemilih Partai...
Pikat Pemilih Partai Demokrat AS, 10 Wanita Berpose Telanjang
A A A
WASHINGTON - Sepuluh wanita dari Vermont, Amerika Serikat (AS) berpartisipasi dalam pemotretan telanjang sebagai kampanye yang mendorong para pemilih memberikan suaranya untuk Partai Demokrat dalam pemilu sela. Pemotretan para wanita tanpa busana dari berbagai komunitas ini digagas kelompok Grab Them By The Ballot.

Kelompok itu mengampanyekan perlawanan terhadap Partai Republik karena tidak suka dengan komentar-komentar kontroversial Presiden Donald Trump.

Semua wanita, yang datang dalam berbagai ukuran fisik, ras, dan seksualitas, berpose dengan hanya satu surat suara yang ditempatkan di bagian organ pribadi mereka sebagai penghormatan kepada gerakan #MeToo.

“Dengan gerakan #Metoo dan #Wetoo dan konfirmasi Brett Kavanaugh (sebagai Hakim Agung AS) baru-baru ini ada banyak yang dipertaruhkan dalam pemilu mendatang," kata kelompok itu dalam pernyataan misinya, seperti dikutip Fox News, Minggu (4/11/2018).

“Kami di sini untuk menunjukkan kejadian-kejadian baru-baru ini telah berfungsi untuk memperkuat tekad kami untuk membawa perubahan dalam sistem melalui penggunaan hak kami untuk memilih. Kami bertujuan untuk mendorong partisipasi pemilih dalam pemilu November," lanjut kelompok tersebut.

Pengacara lulusan hukum Universitas Harvard, Dawn Robertson, yang mengatur pemotretan, mengatakan kepada The Sun bahwa proyek itu bertujuan untuk mendorong orang-orang agar memilih kandidat Partai Demokrat dan menentang Partai Republik.

"Apa yang dilakukan Partai Republik terhadap hak-hak transgender, cara mereka menyerang hak-hak reproduksi perempuan dan trauma kolektif berarti bahwa perempuan benar-benar datang ke garis terdepan sekarang," katanya.

“Saya berharap gambar-gambar ini mendorong perempuan dan komunitas yang terpinggirkan untuk memilih. Saya ingin mereka tahu bahwa suara mereka penting," ujarnya.

Seorang wanita transgender Yahudi, yang menggunakan inisial Z, mengambil bagian dalam pemotretan untuk menunjukkan bagaimana komunitas transgender menderita di bawah kekuasaan Partai Republik.

"Administrasi Donald Trump secara agresif mencoba untuk mendefinisikan transgender, interseks, dan jenis kelamin yang tidak sesuai dengan orang-orang yang tidak ada," katanya kepada Mail Online.

"Saya optimistis bahwa pemotretan ini akan berfungsi sebagai titik awal bagi lebih banyak wanita untuk mengklaim tubuh mereka."

Pemilu sela AS akan digelar Selasa pekan depan. Lembaga survei menunjukkan bahwa Partai Demokrat memiliki kesempatan yang cukup besar untuk merebut kembali kursi perlemen, meskipun Partai Republik cenderung meningkatkan mayoritas suara Senat.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8315 seconds (0.1#10.140)