Bandara Baru Istanbul Terbesar di Dunia
A
A
A
ISTANBUL - Pembangunan tahap satu bandara baru Istanbul, Turki, sudah selesai dan bisa menampung 90 juta penumpang. Bandara baru yang akan menjadi ikon baru dan terbesar di dunia itu diresmikan kemarin oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.Upacara peresmian itu dilaksanakan bertepatan dengan Hari Republik yakni peringatan ke-95 tahun berdirinya Republik Turki. Melansir kantor berita Anadolu, pembukaan bandara itu juga dihadiri lebih dari pemimpin asing, menteri, dan pejabat tinggi.
Tahap pertama bandara baru itu dibangun dengan anggaran USD7,2 miliar dari total USD12 juta (Rp182 triliun) yang selesai dalam waktu tiga tahun. Bandara itu memiliki dua landasan terbang sepanjang 3.750 meter dan 4.100 meter untuk tahap pertama.
Nantinya, jika bandara itu sudah selesai penyelesaian pada 2030, bandara itu memiliki enam landasan terbang. Meskipun sudah dibuka, bandara baru itu tidak akan beroperasi penuh hingga akhir tahun ini. Bandara baru itu menjadi proyek besar selama pemerintahan Erdogan. Dengan menampung 90 juta penumpang setahun, itu akan menjadi bandara terbesar di dunia.
Saat ini bandara yang paling sibuk di dunia adalah Hartsfield-Jackson di Atlanta, Amerika Serikat. “Bandara itu akan dibuka hanya sebagian,” kata Direktur Operasional Istanbul Grand Airport (IGA) Kadri Samsunlu, dilansir Reuters.
“Kita menunda transfer besar-besaran dari Bandara Ataturk hingga 31 Desember” ujar Samsunlu. Sebelum bandara baru dibuka, Ataturk merupakan salah satu bandara utama di Turki. Menurut Samsunlu, periode dua bulan setelah “soft opening “ akan digunakan untuk kerja lebih keras.
Harian Hurriyet melaporkan, Turkish Airlines akan terbang dari bandara baru ke Ankara, Izmir, dan Antalya untuk rute domestik. Mereka hanya melayani rute penerbangan internasional ke Baku, Azerbaijan. Desain bandara itu dibuat oleh Grimshaw berbasis di London, bersama dengan Nordic Office for Architecture dan Haptic berbasis di London.
Erdogan berambisi menjadikan Istanbul sebagai destinasi wisata dunia. Istanbul diharapkan menjadi hub perjalanan yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika. Dengan menjadi hub, bandara baru itu bisa menampung lebih dari 100 maskapai dan melayani penerbangan lebih dari 300 destinasi.
“Bandara ini akan menjadi hub penting antara Asia dan Eropa,” kata Samsunlu. “Bandara baru Istanbul akan menjadi ambisi untuk pertumbuhan dan kita akan menjawab tantangan untuk menjadi terbesar dan terbaik. Itu moto kami,” ujarnya.
Bandara baru itu akan menggan tikan Bandara Ataturk yang sudah berusia tua. Bandara Ataturk akan difokuskan menjadi latihan terbang dan keperluan sipil. Pada 2028 bandara akan menampung 200 juta penumpang per tahun. Dilengkapi dengan kereta metro yang menghubungkan dengan Kota Istanbul.
Bandara itu akan selesai dibangun pada 2028 dengan enam landasan. Bandara itu akan memiliki dua terminal yang membentang 76 km persegi atau tiga kali lipat Bandara Ataturk. Bandara baru itu akan menjadikan Turkish Airlines menjadi maskapai penerbangan besar.
Turkish Airline akan mengambil keuntungan besar dengan bandara baru dengan melebarkan operasional untuk pesawat kargo dan komersial. Mereka akan menambah 40 pesawat baru tahun depan.
Pada 2023 Turkish Airlines akan memiliki 450 pesawat dan mengangkut 120 juta penumpang setiap tahun. Nama bagi bandara baru masih menjadi perdebatan. Erdogan diperkirakan tidak akan memberikan nama bandara baru itu sebagai legasi Ataturk. Maklum, dia dikenal sebagai pemimpin yang islami, bukan pemimpin sekuler. Banyak analis memprediksi Erdogan akan memberikan nama bandara itu Kesultanan Ottoman atau nama Sultan Abdulhamid II. Tapi, banyak loyalis menyatakan bandara itu harus diberi nama Erdogan.
Utang Menumpuk
Analis keuangan menyatakan pembangunan proyek baru itu merupakan pinjaman dari asing. Sektor swasta termasuk yang paling banyak berutang hingga USD280 miliar. Itu akan memicu kenaikan inflasi dan turunnya mata uang lira terhadap dolar.
“Bandara baru Istanbul itu menunjukkan Republik Turki bisa mencapai keagungan dan kebesaran pada masa Erdogan,” kata pakar arsitektur dan politik Heghnar Watenpaugh dari Universitas California kepada The National.
“Tapi, apa yang kita dengar adalah tentang menurunnya ekonomi, isu buruh, dan proyek tersebut sangat rawan dalam isu politik dan geopolitik,” tuturnya. Sisi positifnya adalah 36.000 orang akan bekerja di bandara tersebut.
Dengan bandara tersebut, pariwisata Turki diharapkan akan bangkit. Dengan begitu, roda perekonomian lainnya akan ikut berputar. Untuk menyelesaikan bandara tersebut hingga 2028, 35.000 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Bulan lalu ratusan pekerja mogok kerja sebagai protes atas buruknya kondisi kerja dan banyaknya kecelakaan kerja yang berujung pada kematian.
Otoritas Turki langsung bertindak keras dengan menangkap ratusan orang. Banyak pekerja dibebaskan tanpa dakwaan, tetapi 20 orang masih ditahan.
Tahap pertama bandara baru itu dibangun dengan anggaran USD7,2 miliar dari total USD12 juta (Rp182 triliun) yang selesai dalam waktu tiga tahun. Bandara itu memiliki dua landasan terbang sepanjang 3.750 meter dan 4.100 meter untuk tahap pertama.
Nantinya, jika bandara itu sudah selesai penyelesaian pada 2030, bandara itu memiliki enam landasan terbang. Meskipun sudah dibuka, bandara baru itu tidak akan beroperasi penuh hingga akhir tahun ini. Bandara baru itu menjadi proyek besar selama pemerintahan Erdogan. Dengan menampung 90 juta penumpang setahun, itu akan menjadi bandara terbesar di dunia.
Saat ini bandara yang paling sibuk di dunia adalah Hartsfield-Jackson di Atlanta, Amerika Serikat. “Bandara itu akan dibuka hanya sebagian,” kata Direktur Operasional Istanbul Grand Airport (IGA) Kadri Samsunlu, dilansir Reuters.
“Kita menunda transfer besar-besaran dari Bandara Ataturk hingga 31 Desember” ujar Samsunlu. Sebelum bandara baru dibuka, Ataturk merupakan salah satu bandara utama di Turki. Menurut Samsunlu, periode dua bulan setelah “soft opening “ akan digunakan untuk kerja lebih keras.
Harian Hurriyet melaporkan, Turkish Airlines akan terbang dari bandara baru ke Ankara, Izmir, dan Antalya untuk rute domestik. Mereka hanya melayani rute penerbangan internasional ke Baku, Azerbaijan. Desain bandara itu dibuat oleh Grimshaw berbasis di London, bersama dengan Nordic Office for Architecture dan Haptic berbasis di London.
Erdogan berambisi menjadikan Istanbul sebagai destinasi wisata dunia. Istanbul diharapkan menjadi hub perjalanan yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Afrika. Dengan menjadi hub, bandara baru itu bisa menampung lebih dari 100 maskapai dan melayani penerbangan lebih dari 300 destinasi.
“Bandara ini akan menjadi hub penting antara Asia dan Eropa,” kata Samsunlu. “Bandara baru Istanbul akan menjadi ambisi untuk pertumbuhan dan kita akan menjawab tantangan untuk menjadi terbesar dan terbaik. Itu moto kami,” ujarnya.
Bandara baru itu akan menggan tikan Bandara Ataturk yang sudah berusia tua. Bandara Ataturk akan difokuskan menjadi latihan terbang dan keperluan sipil. Pada 2028 bandara akan menampung 200 juta penumpang per tahun. Dilengkapi dengan kereta metro yang menghubungkan dengan Kota Istanbul.
Bandara itu akan selesai dibangun pada 2028 dengan enam landasan. Bandara itu akan memiliki dua terminal yang membentang 76 km persegi atau tiga kali lipat Bandara Ataturk. Bandara baru itu akan menjadikan Turkish Airlines menjadi maskapai penerbangan besar.
Turkish Airline akan mengambil keuntungan besar dengan bandara baru dengan melebarkan operasional untuk pesawat kargo dan komersial. Mereka akan menambah 40 pesawat baru tahun depan.
Pada 2023 Turkish Airlines akan memiliki 450 pesawat dan mengangkut 120 juta penumpang setiap tahun. Nama bagi bandara baru masih menjadi perdebatan. Erdogan diperkirakan tidak akan memberikan nama bandara baru itu sebagai legasi Ataturk. Maklum, dia dikenal sebagai pemimpin yang islami, bukan pemimpin sekuler. Banyak analis memprediksi Erdogan akan memberikan nama bandara itu Kesultanan Ottoman atau nama Sultan Abdulhamid II. Tapi, banyak loyalis menyatakan bandara itu harus diberi nama Erdogan.
Utang Menumpuk
Analis keuangan menyatakan pembangunan proyek baru itu merupakan pinjaman dari asing. Sektor swasta termasuk yang paling banyak berutang hingga USD280 miliar. Itu akan memicu kenaikan inflasi dan turunnya mata uang lira terhadap dolar.
“Bandara baru Istanbul itu menunjukkan Republik Turki bisa mencapai keagungan dan kebesaran pada masa Erdogan,” kata pakar arsitektur dan politik Heghnar Watenpaugh dari Universitas California kepada The National.
“Tapi, apa yang kita dengar adalah tentang menurunnya ekonomi, isu buruh, dan proyek tersebut sangat rawan dalam isu politik dan geopolitik,” tuturnya. Sisi positifnya adalah 36.000 orang akan bekerja di bandara tersebut.
Dengan bandara tersebut, pariwisata Turki diharapkan akan bangkit. Dengan begitu, roda perekonomian lainnya akan ikut berputar. Untuk menyelesaikan bandara tersebut hingga 2028, 35.000 pekerja dikerahkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Bulan lalu ratusan pekerja mogok kerja sebagai protes atas buruknya kondisi kerja dan banyaknya kecelakaan kerja yang berujung pada kematian.
Otoritas Turki langsung bertindak keras dengan menangkap ratusan orang. Banyak pekerja dibebaskan tanpa dakwaan, tetapi 20 orang masih ditahan.
(don)