Jepang Bantu Indonesia Kembangkan Sistem Penanggulangan Bencana
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Jepang menyatakan akan membantu Indonesia dalam pencegahan dan penanggulangan bencana. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah korban jika terjadi gempa dan tsunami, seperti layaknya di Sulawesi Tengah.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, setidaknya ada dua jenis bantuan yang akan diberikan oleh Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Bantuan pertama adalah dana hibah sebesar Rp. 187 miliar untuk pemberian dan pemasangan broadband seismographs, strong-motion seismographs dan alat-alat lainnya di 93 titik di wilayah Indonesia pada tahun ini.
Bantuan kedua yang akan diberikan Jepang adalah dalam bentuk kerjasama teknis, dengan tujuan untuk meningkatan kemampuan otoritas di Indonesia dalam pemanfaatan informasi bencana.
"Memperkuat kemampuan pengumpulan dan analisa informasi bencana yang sering terjadi agar ke depannya Indonesia bisa memanfaatkan dan menerapkan informasi tersebut terhadap perumusan perencanaan penanggulangan bencana," kata kedubes Jepang.
"Beberapa tenaga ahli JICA yang memiliki pengetahuan tentang penanggulangan bencana saat ini tengah melakukan tugasnya di instansi pemerintah Indonesia seperti BNPB, Kementerian PU, yang mengemban tugas pemulihan dan rekonstruksi bencana," sambungnya, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Jumat (12/10).
Selain itu, kedubes Jepang menyebut, JICA juga akan membantu pemerintah Indonesia dalam proses rekonstruksi di Sulawesi Tengah. Di mana, ahli JICA akan segera melakukan penelitian, untuk kemudian dapat dijadikan pemerintah Indonesia sebagai acuan dalam proses rekostruksi,
"Berdasarkan pengalaman Jepang membantu usaha rekonstruksi umum dan rekonstruksi dari bencana selama ini, akan dilaksanakan survey JICA secepat mungkin agar Pemerintah Indonesia dapat membuat cetak-biru rehabilitasi dan rekonstruksi berdasarkan konsep Buiild Back Better," tukasnya.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, setidaknya ada dua jenis bantuan yang akan diberikan oleh Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Bantuan pertama adalah dana hibah sebesar Rp. 187 miliar untuk pemberian dan pemasangan broadband seismographs, strong-motion seismographs dan alat-alat lainnya di 93 titik di wilayah Indonesia pada tahun ini.
Bantuan kedua yang akan diberikan Jepang adalah dalam bentuk kerjasama teknis, dengan tujuan untuk meningkatan kemampuan otoritas di Indonesia dalam pemanfaatan informasi bencana.
"Memperkuat kemampuan pengumpulan dan analisa informasi bencana yang sering terjadi agar ke depannya Indonesia bisa memanfaatkan dan menerapkan informasi tersebut terhadap perumusan perencanaan penanggulangan bencana," kata kedubes Jepang.
"Beberapa tenaga ahli JICA yang memiliki pengetahuan tentang penanggulangan bencana saat ini tengah melakukan tugasnya di instansi pemerintah Indonesia seperti BNPB, Kementerian PU, yang mengemban tugas pemulihan dan rekonstruksi bencana," sambungnya, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Jumat (12/10).
Selain itu, kedubes Jepang menyebut, JICA juga akan membantu pemerintah Indonesia dalam proses rekonstruksi di Sulawesi Tengah. Di mana, ahli JICA akan segera melakukan penelitian, untuk kemudian dapat dijadikan pemerintah Indonesia sebagai acuan dalam proses rekostruksi,
"Berdasarkan pengalaman Jepang membantu usaha rekonstruksi umum dan rekonstruksi dari bencana selama ini, akan dilaksanakan survey JICA secepat mungkin agar Pemerintah Indonesia dapat membuat cetak-biru rehabilitasi dan rekonstruksi berdasarkan konsep Buiild Back Better," tukasnya.
(esn)