Rusia Kirim S-300 ke Suriah, AS Was-was
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengaku khawatir dengan keputusan Rusia mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah. Washington menyebut, keberadaan S-300 di Suriah bisa membuat situasi semakin buruk.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert menyatakan, Washington berharap Moskow tidak menyebarkan sistem pertahanan udara S-300 di Suriah, karena itu akan menyebabkan peningkatan situasi di negara itu.
"Saya tidak bisa memastikan bahwa itu akurat. Saya harap itu tidak, itu akan menjadi eskalasi dan keprihatinan serius," kata Nauert ketika ditanya tentang reaksi pemerintah AS terhadap laporan Rusia mengirim sistem S-300 ke Suriah, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (3/10).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa petang waktu Moskow mengumumkan bahwa pengiriman senjata pertahanan itu sudah rampung. Pemasangannya akan diselesaikan pada 20 Oktober mendatang.
"Mengenai sistem kontrol pertahanan udara terpadu, kami telah mulai mengirimkan peralatan dan akan sepenuhnya menyelesaikan semua pekerjaan pada persiapan dan pelatihan para kru, penciptaan satu jaringan pada 20 Oktober," kata Shoigu.
Menurutnya, pengiriman sistem S-300 itu juga mencakup 49 unit perangkat keras militer. Tujuannya untuk meningkatkan keamanan personel militer Rusia yang bertugas di negara yang sedang dilanda perang tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert menyatakan, Washington berharap Moskow tidak menyebarkan sistem pertahanan udara S-300 di Suriah, karena itu akan menyebabkan peningkatan situasi di negara itu.
"Saya tidak bisa memastikan bahwa itu akurat. Saya harap itu tidak, itu akan menjadi eskalasi dan keprihatinan serius," kata Nauert ketika ditanya tentang reaksi pemerintah AS terhadap laporan Rusia mengirim sistem S-300 ke Suriah, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (3/10).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dalam pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa petang waktu Moskow mengumumkan bahwa pengiriman senjata pertahanan itu sudah rampung. Pemasangannya akan diselesaikan pada 20 Oktober mendatang.
"Mengenai sistem kontrol pertahanan udara terpadu, kami telah mulai mengirimkan peralatan dan akan sepenuhnya menyelesaikan semua pekerjaan pada persiapan dan pelatihan para kru, penciptaan satu jaringan pada 20 Oktober," kata Shoigu.
Menurutnya, pengiriman sistem S-300 itu juga mencakup 49 unit perangkat keras militer. Tujuannya untuk meningkatkan keamanan personel militer Rusia yang bertugas di negara yang sedang dilanda perang tersebut.
(esn)